Sekretaris Surga
"Tao, apakah kamu telah mengumpulkan semua pimpinan aula dan department?" tanyaku pada si empunya rencana, yang tidak lain adalah Tao."Sudah. Kamu tinggal menjalankan misi selanjutnya. Namun aku minta, kamu jangan goyah. Tetaplah pada pendirian dan sifat tegasmu seperti biasanya. Kamu cukup hanya meminta pendapat mereka."
"Kamu tahu, aku merasa yakin bahwa banyak di antara mereka yang berada di pihak Tabed. Aku takut rencana ini akan gagal."
"Mona, lihat aku. Bersikaplah seperti biasanya. Hancurkan para pengikut Tabed terlebih dahulu. Buat mereka jujur dari awal, supaya Tabed tidak nyaman."
"...."
"Selamatkan arwah spesial itu. Dia baik. Jangan sampai dia berada di tangan yang salah."
Tao memelukku kembali dengan hangat. Rasanya dia sedang menyalurkan energinya kepadaku.
Terimakasih Tao.
Aku harap ini semua cepat selesai.
Aku muak.Ruang Sidang
"Mengapa Sekretaris Surga menyuruh kita semua untuk berkumpul di sini?"Yap, mereka semua sudah berkumpul berdasarkan surat informasi yang dibuat oleh Tao.
"Aku tidak tahu, tiba-tiba surat itu datang ke kantorku."
"Sekretaris Surga tidak pernah mengumpulkan kita semua dalam satu ruangan seperti ini,"
"Apakah ada yang sedang terjadi di dunia kita ini? "
"Apakah ada hal yang sangat penting, yang ingin disampaikannya?"
Mereka tampak masih ingin berbincang dan membuat asumsi di dalam ruangan itu.
Sekretaris Surga
"Terimakasih saya ucapkan kepada kalian semua yang hadir di sini. Saya meminta maaf, apabila saya mengganggu waktu kalian...""... Saya ingin meminta tolong pada kalian semua yang hadir di sini. Saya harap kalian bisa membantu saya dalam hal ini."
Sambil membungkuk, aku meminta sekaligus mengambil hati pada semua yang hadir. Ada banyak pandangan aneh yang menatap ke mataku. Kembali aku memantapkan hati supaya tetap pada rencana.
"Sekretaris Surga, ada hal apa? Kamu jarang sekali melakukan hal ini terhadap kami semua."
"Sebentar lagi kalian akan mengetahuinya."
Tabed
"Tuan, anda mendapat surat agar anda segera datang ke Ruang Sidang.""Sekarang? Hm, ada apa? Namun, baiklah. Tolong jaga teman saya."
"Baik, Tuan."
Ruang Sidang.
Ruang Sidang.
Ada apa?Tao
Oke, Tabed telah meninggalkan tapi ruangan itu. Ini adalah waktu yang pas untuk membawa Hana pergi dari sana."Permisi.." kataku dengan tenang.
"Ada apa Tuan kemari?" tanya para penjaga itu sambil membungkuk hormat.
"Saya disuruh Tabed untuk membawa Hana pergi dari sini."
"Tapi baru saja Tuan Tabed memberi perintah untuk menjaga nona di dalam."
"Namun, baru saja Tabed menyuruhku untuk membawa nona di dalam untuk keluar."
Mereka berdua tampak bingung dan curiga, namun lawan kalian adalah Tuan Tao! 😈😈
"Baiklah jika memang begitu. Kami akan segera mengeluarkan nona itu."
"Baik, saya tunggu di sini," kataku dengan senyum penuh kepuasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...