Malaikat 194
Apa yang baru saja kulakukan?Aku menatap jam dinding tua yang ada di kamar.
Tik.. Tok.. Tik.. Tok..Aku mendengar suara yang tidak diketahui dari mana asalnya.
Deg.. Deg.. Deg.. Deg..Jantungku?
Aish.
Aku gila.
Kembali aku memukul kepalaku sambil mengingatkan bahwa diriku ini adalah seorang malaikat yang tidak punya emosi.Sejak kapan aku menjadi begitu peduli kepada Hana?
Ah, aku ingat. (Flashback BAB 9)
Semenjak aku menjadi manusia, mungkin aku diberikan sedikit rasa manusia. Menyusahkan.Jadi apa yang harus kulakukan saat ini?
Apa yang harus kulakukan ketika menemui Hana?Kejadian malam itu
Hana dan Faubrey sudah kembali ke rutinitas seperti biasa. Malam tiba, mereka duduk di ruang tengah seperti biasa. Faubrey fokus dengan game di handphone nya dan Hana sibuk dengan drama Korea nya."Tolong ambilkan susu dingin ku di kulkas dong?" suruh Hana kepada Faubrey dengan kakinya.
"Apaan sih, ambil sendiri sana! Jangan manja dong! Punya kaki malah toel-toel, jalan kaki sana!"
"Ih, nyebelin! Ambilin ga?!" paksa Hana.
"Ga. Aku lagi main di Rank ini. Please, jangan sekarang."
"Ambilin!"
"Iya. Tapi nanti, setelah ini," ucap Faubrey pelan.
"Ambilin. Aku haus nih," ucap Hana imut.
Namun Faubrey tak kunjung bergerak. Hana pun segera bertindak. Secepat kilat Hana mengambil handphone Faubrey.
"Hana! Apaan sih? Balikin ga!?"
Hana segera berlari dan menaiki kursi meja makan di dapur.
"Ga lucu Hana. Balikin ga?!"
"Ga. Ambilin susu aku di kulkas!"
"Hana!!!"
"Ambilin!"
Faubrey segera mengambil susu itu dari kulkas dan meletakkan kasar di meja makan.
"Nih! Balikin hp nya! Kamu turun, entar jatoh, baru tau rasa!"
"Terimakasih Pobreeeeeeeee...."
Hana tersandung kakinya sendiri.
Dan...Pemandangan itupun terjadi.
😌😌😌😌Hana
Ciuman pertamaku.
Diambil alih sama manusia yang selalu bertengkar denganku.Ini kaki lagi!
Ngapain pake kesandung sendiri!
Percuma pasangan, tapi bisa ga sinkron gitu!Menyebalkan.
Tapi..
Kenapa aku suka?"Hana!!!"
"Eh, ada apa Lit?"
"Gila, dari tadi dipanggil, ga nyahut! Mikir apa? Mikir jorok ya?"
Gila si Lita.
"Jam berapa?"
"Ayo makan!"
"Oke, ayo."
Ah, tidak seharusnya aku memikirkan hal itu di tempat kerja. 😑
Tao
Kunjungan Malaikat 194 membuatku sedikit terhibur dengan perasaan bingungnya terhadap Hana. Sudah lama aku tidak tertawa melihat dia kesusahan seperti itu. Tapi sebenernya aku sendiri bingung, apakah dia memang merasakan hal seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...