Tao
"Wajahmu sepertinya sudah kembali normal, Tao," celetuk Sekretaris Surga dari pintu masuk."Yakin, kamu dapat melihat wajahku dari tumpukan laporan ini?"
"Oleh sebab itu, aku akan membantumu."
"Jangan pernah membantuku, Mona. Nanti pekerjaanku akan kacau."
"Dapatkah kamu kemari. Ada yang ingin aku bicarakan,"
"Jika yang akan kita bicarakan mengenai hal itu lagi, lebuh baik kamu segera beranjak dari tempat ini, Mona."
"Tidak akan. Entah sudah berapa kali kamu mengatakan hal itu kepadaku,"
"Sebentar."
Aku merapikan sedikit lembaran kerjaku, agar aku tidak lupa ketika hendak melanjutkannya. Hmm, kira-kira apa yang akan dibicarakannya?
"Ada apa Mona?"
"Begini, ini memang bukan perintah dari Dia. Hanya kemungkinan besar kami akan segera merenovasi tempatmu bekerja ini,"
"Maksudmu? Aku tidak pernah meminta itu."
"Ayolah Tao. Kamu selalu berusaha mensejahterakan anggota aulamu. Sedangkan dirimu? Bagaimana dengan dirimu? Bagaimana dengan ruang kerjamu? Setiap hari kamu tidur di sofamu yang mungkin akan memerburuk kesehatanmu,"
"Jika aku tidak mengizinkannya, kamu pasti akan terus menceramahiku. Telingaku akan sakit,"
"Jadi kamu menyerah? Baiklah. Renovasi akan dimulai besok."
"Besok? Cepat sekali! Banyak kali laporanku yang belum selesai aku kerjakan! Bukan hanya satu Mona!"
"Aku yakin kamu akan berkata seperti itu, jadi aku telah menyiapkannya,"
Tampak beberapa orang masuk dengan membawa rak file besar.
"Silahkan masukkan file yang akan kamu kerjakan besok,"
"Tapi, ini semua harus dikerjakan! Aku tidak tahu yang mana akan aku selesaikan duluan. Aku bekerja berdasarkan moodku,"
"Terserahmu bagaimana kamu akan bekerja. Jadi sebaiknya kita minum di luar, dan biarkan mereka bekerja dengan tenang," kata Mona sambil menarik paksa tanganku.
"Tapi, Mona, biarkan aku yang menyusun file-file itu. Mereka tidak tahu!"
"Kamu kira aku tidak tahu bagaimana rapinya filemu? Walaupun laporanmu tampak menggunung di mejamu, namun sebenarnya itu sudah berurutan, kan? Kamu jangan mengelak, Tao."
"Aku menyerah. Baiklah. Jangan sampai tercecer! Jangan sampai berantakan!"
"Kantormu berada di tangan yang tepat, Tao!" kata Mona sambil tersenyum.
Sekretaris Surga
Hmm, baiklah. Ijin Tao sudah ada di tanganku. Mengapa tidak dari dulu saya meminta ijinnya ya? Jika memang semudah ini?Sejak dari dulu aku ingin mengubah kantor itu. Sangat gelap dan banyak sekali file-file berserakan di mana. Jika kalian tahu, tempat ini dingin, kecil, dan gelap. Jika ada yang ingin masuk, tempat ini ibarat penghakiman. Aku akan mengubahnya menjadi tempat yang terang, terkesan luas, dan hangat. Agar setiap orang datang dapat melihat wajah tampannya di meja tinggi itu.
"Jadi aku harus tidur di mana malam ini? Aku sudah terbiasa tidur di ruang kerjaku. Rasanya agak berbeda jika tidur di tempat asing,"
"Aku sudah menyiapkannya, tenang saja, renovasimu akan selesai dalam 4 hari. Itu adalah waktu yang singkat untuk mengubah tempat kerjamu. Jangan ditawar lagi,"
"Baiklah. Kamu menguasaiku Mona,"
Hana
Aku suka sekali sekarang berada di kamar ini. Aku juga senang berada di ruang tengah. Aku juga senang berada di dapur. Aku senang berada di rumah ini. Dekorasinya sangat cantik, dan sangat persis seperti keinginanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...