BAB 48

72 3 0
                                    

Dunia Malaikat
"Hallo, Hana," sapa Tabed kepada Hana.

"Hallo juga. Kamu siapa? Teman Baremon?" tanya Hana.

"Sepertinya benar rumor mengenai kamu, terbukti bahwa kamu tidak takut berada di tempat asing," kata Tabed sambil merapikan kerah bajunya.

"Terimakasih telah mengakui rumor itu. Ada apa anda kemari? Apakah memang kamu yang akan kutemui di sini?" tanya Hana polos.

"Ya, begitulah. Kemungkinan besar kamu akan menemui orang-orang yang tidak kamu duga sebelumnya. Tapi jangan khawatir, karena aku akan menyelamatkan mu dari mereka."

"Terimakasih."

"Nama saya Tabed. Saya pemimpin salah satu aula di sini. Aku sengaja langsung menemui mu, karena kamu adalah seorang arwah spesial."

"Wah, ada hal seperti itu juga di sini?"

"Ya, ini sangat langka. Jadi begini, arwah spesial itu memang harus dilindungi. Aku sangat ingin melindungimu, tapi sepertinya kamu berkelit."

"Maksudmu?"

"Kamu masih ingat Arsent?"

"Ya, ingat, security di tempat kerjaku. Ada apa dengan dia? Jangan bilang bahwa dia.."

"Ya, tepat sekali. Dia adalah utusanku untuk melindungi mu. Tapi sepertinya ada seseorang yang lebih dahulu mendekatimu."

"Faubrey?"

"Ya, anak sialan itu! Opppss, maaf, aku keceplosan."

"Dia baik. Mengapa kamu membencinya?"

"Aku mengutus Arsent untuk melindungi mu! Aku bukan mengutus anak itu!"

Hana tampak gemetaran. Tangannya mengepal keras seakan terkejut. Sepertinya Hana sedikit tahu bahwa Arsent dan Faubrey, dua orang yang dia kenal ini adalah utusan, bukan manusia seperti dia.

Akhirnya Hana mencoba menenangkan diri agar tidak tergoyahkan oleh semua perkataan yang dikeluarkan Tabed dari mulutnya.

"Arsent? Hmm, dia melindungi ku juga. Sepertinya kamu salah menilainya."

"Aku salah menilai? Memang kamu siapa? Bisa menilai seseorang? Manusia lemah sepertimu kenapa bisa menjadi arwah spesial!?"

"Anda cukup emosian, Pak."

Tabed merasa bahwa kalimat kalimat yang ia lontarkan tidak membuat Hana goyah. Tabed mulai meluncurkan rencana keduanya.

"Oh, maaf. Aku terbawa suasana. Kamu masih ingat dengan surat surat misterius yang ada di rumahmu?"

"Oh, surat mengenai sifat Faubrey? Luar biasa sekali, sampai serinci itu untuk menjatuhkan Faubrey! Aku mengenalnya lebih baik dari kamu!"

"Hana, itu fakta! Aku hanya ingin melindungimu dari orang tamak seperti mereka! Mereka hanya ingin membiarkan mu mengikuti mereka dan masuk ke rencana busuk mereka! Kamu itu arwah spesial, Hana, banyak yang menginginkan mu!"

"Apakah kamu salah satunya?"

Tampaknya Tabed mulai mencapai batas emosinya. Tabed tidak menyangka bahwa Hana sekuat ini.

"Akan kuberitahu kamu sesuatu! Aku yakin kamu akan mempercayai ku."

Tabed memberi perintah ke asistennya untuk membawakan secawan air bening.

Hanya dengan menjentikkan jarinya, Tabed menampakkan kisah manis keluarga Hana. Ayah dan ibu Hana nampak jelas di permukaan air itu. Senyum dan tawa itu masih teringat jelas di pikiran Hana, sehingga sanggup membuat air mata Hana menetes.

Hana & Malaikat 194Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang