BAB 31

112 3 0
                                    

Sekretaris Surga
"Bagaimana keadaanmu, Tao? Apakah sudah membaik?"

Sudah 3 hari berlalu, Tao memang kupaksa untuk memeriksakan dirinya, hingga dia harus rawat inap.

"Semakin membaik, Mona. Terima kasih banyak,"

"Jagalah kesehatanmu, Tao! Setidaknya kamu mendengar perkataanku!"

"Iya, iya, aku akan memdengarmu mulai saat ini. Dari kemarin kamu selalu menceramahiku!"

"Bagus!"

Tampaknya memang Tao sudah semakin membaik, karena dia sudah bekerja dengan membawa semua filenya ke ruangan tidurnya.

"Tao.."

"Hmm.."

"Tolong lihat aku,"

"Iya,"

Tapi Tao tidak menoleh sedikitpun. Hmm, baiklah. Ini sudah hal biasa.

"3 hari yang lalu, sewaktu aku tiba-tiba dipanggil ke Dunia Malaikat, tenyata Tabed ingin menemui ku,"

Tuk
Pena yang dipakai Tao, terjatuh.

"Tabed?"

"Ya."

Suasana di ruangan pun hening. Hanya terdengar bunyi tetesan infus dan segala mesin ramah lingkungan yang berada di ruangan tidur Tao.

Jika diingat, Tabed dan Tao memang saling bersikap dingin satu sama lain. Ada hal yang membuat mereka berselisih paham. Tentunya Tao sudah tidak pernah memikirkan hal itu lagi. Dengan kepribadian Tao yang tenang dan simple, rasanya Tao sudah cukup lelah jika memikirkan hal itu sampai saat ini. Mungkin, hanya Tabedlah yang masih mengingat hal itu, dan selalu mencoba membuat keonaran di aula yang Tao pimpin. Terakhir kali kejadian waktu Baremon dengan emosinya ingin mengacaukan aula Tao dengan Rumor 8 Tahun, yang dibuat oleh Tao.

Sekarang Tao telah menjadi pusat perhatian oleh semua pemimpin aula. Bagaimana tidak? Tao telah berulang kali mencetuskan hal-hal baik yang tidak pernah mengecewakan. Belum lagi dengan berbagai strateginya untuk meningkatkan kesejahteraan aulanya. Pekerjaannya selalu beres dan rapi, kapanpun diminta.

Mungkin banyak pemimpin aula yang benci terhadapnya, karena masih dianggap terlalu muda untuk dijadikan pimpinan. Dengan beban yang berat dan pekerjaan yang banyak, rasanya tidak mungkin anak semuda Tao dapat menanggungjawabinya. Belum lagi dengan pengangkatan jabatannya dahulu yang terkesan terlalu cepat dan terburu-buru. Sudah pasti banyak pemimpin yang membencinya, jika dilihat dari waktu masa naik jabatan, butuh berpuluh tahun lamanya agar bisa naik tahta.

***
"Sepertinya sedang ada yang kau sembunyikan di sini? Aku mencium baunya. Sangat menyengat!"

"Maksudmu?"

"Tenang, Sekretaris Surga. Aku ke sini dengan langkah ringan."

"Jelaskan apa maumu! Aku sedang tidak punya banyak waktu!"

"Baiklah, jika begitu. Aku ingin kamu segera memanggil malaikat yang mengurus arwah special itu!"

"Maksudmu?"

"Kau kira aku tidak tahu mengenai perintah itu? Oh, ayolah Sekretaris Surga, tidak perlu disembunyikan lagi!"

"Aku tidak perlu melakukan hal itu! Siapa dirimu berani mengaturku!"

"Baiklah, baik, jika begitu keputusanmu! Aku telah meminta padamu untuk memanggil malaikat itu dengan baik. Namun, jika begini jawabanmu, aku bisa apa? Hahahaha,"

"Jangan tertawa kamu! Oh, jadi ini maksudmu! Atas semua yang telah terjadi kepada mereka?"

"Apa yang telah kulakukan? Hahaha!!"

Hana & Malaikat 194Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang