Hana
"Pobre, boleh duduk di sini sebentar?""Ya, ada apa?"
Aku menyuruh Pobre untuk duduk sofa yang setiap malam memang menjadi tempat perkumpulan kami berdua. Aku ingin membicarakan sesuatu yang menggangguku.
"Pobre,"
"Hmm,"
Pobre sibuk dengan ponsel barunya.
"Aku merasa kamu mulai menjauhiku, apa kamu sedang menjaga jarak denganku?"
"Ah, tidak. Itu hanya perasaanmu saja."
"Ya, itulah perasaanku. Apa aku salah?"
"Jangan memulai pertengkaran, Hana. Aku sedang tidak ingin."
"Tuh kan, kamu mulai lagi!"
Pobre kemudian meletakkan ponselnya di meja.
"Hana, tolong, ini permasalahan yang biasa saja. Jangan membesar-besarkan. Lagipula aku tidak pernah menjauhimu."
"Baiklah, jika begitu. Aku ingin kita makan malam bersama, menggunakan mobilmu, dan kamu harus tampil rapi malam ini."
"Tap.."
"Aku tidak menerima penolakan. Apapun rencanamu malam ini, kamu harus membatalkannya!"
"Hufftt, baiklah."
"Apa kamu baru saja menghela nafas?"
"Tidak. Sudahlah. Aku harus ganti baju. Kamu juga, ganti bajumu!"
"Baiklah."
Kami pun tiba di restoran dengan setelan terbaik yang kami punya. Tidak lupa dengan mobil sport yang dimiliki Pobre. Aku tidak menyangka, bahwa Pobre akan setampan ini ketika sedang serius.
"Kami mau pesan A.."
"Tunggu, aku mau kita pesan makanan yang lain," aku memotong perkataan Pobre sebelum memesan makanan.
"Baiklah, ini, kamu pesan dulu."
Terlihat waitress yang melayani kami senyum senyum sendiri melihat sikap aku dan Pobre.
"Ada apa Mbak senyum senyum?"
"Enggak kok, Bu. Kalian terlihat serasi."
Wajahku memerah.
"Kamu minum dulu," kata Pobre menyodorkan air putih yang sudah disediakan.
"Makasih."
Aku menenggak air putih itu sampai habis.
"Aku ga tau mau pesan apa. Kamu aja yang pesan. Aku bakal makan."
"Bukannya kamu pengen makan ke sini? Pesan dong?!"
Aku malu.
"Mbak, nanti kita panggil lagi kalo kita udah mau pesan," tukas Pobre.
"Baik."
Waitress itu berlalu meninggalkan aku dan Pobre.
"Hana, kamu maunya apa sih? Kan kamu yang ajak?!"
"Aku, aku.."
"Ada yang ingin kamu katakan? Mengapa tidak di rumah saja?"
"Kamu kan selalu menghindariku?! Bagaimana caraku untuk berbicara kepadamu?"
"Baiklah. Kita makan dulu. Aku pesan Hotplate Mie Sapi Lada Hitam dan Lime Squash. Kamu mau aku pesankan?"
"Baiklah."
"Mbak!!" panggil Pobre ke waitress.
"Iya, Pak."
"Hotplate Mie Sapi Lada Hitam 1 porsi, Taco Salad 1 porsi, Lime Squash 1 dan Pink Lady 1. Makasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...