Tao
Sepertinya dia tertutup. Aku sangat yakin, dia adalah mata-mata yang yang sedang diutus oleh seseorang dari Dunia Malaikat. Tapi mengapa dia sangat baik kepada Hana? Apakah itu hanya umpan saja?Aku harus mencari tempat tinggal. Itu adalah tugasku yang pertama.
"Cowok itu ganteng banget."
"Lihat deh cowok itu, ganteng, tinggi, keren lagi."
Ck
Aku tersenyum sedikit. Aku memang tampan. Hmm, aku jadi teringat Malaikat 194. Jika dia berada bersamaku saat ini, pasti semua perhatian tertuju pada kami.Bbzzzztttt
Ah, kenapa kepalaku tiba-tiba sakit? Teramat sakit!Tolong, siapapun, tolong aku!
Tolong akuu...
Tolong aku di sini...Malaikat 194
Sudah 2 hari aku didiamkan oleh Hana. Sepertinya aku telah melakukan hal yang sangat menyinggung perasaan Hana.Tapi, entah mengapa, walaupun dia mendiamkan aku atau sedang dalam keadaan berantem, setiap aku bangun tidur, dia selalu tepat berada di depan mataku. Hanya hal itu yang tidak pernah bisa aku tebak dari isi pikiran Hana.
Seekstrim apapun kami bertengkar, dia selalu tepat ada di samping ku setiap aku terbangun dari tidur.
Ah, sudahlah. Tak usah dipikirkan. Sekarang aku harus memikirkan bagaimana caranya memecah keheningan di rumah ini.
Seperti biasa, seekstrim apapun kami bertengkar, kami akan selalu duduk di sini, menonton dan melakukan hal yang biasa kami lakukan pada malam hari di ruangan ini.
"Umm, Nona Hana," kataku memulai pembicaraan.
"..."
"Nona Hana," kataku lebih lembut.
"..."
Cukup.
"Nona Hana, cukup. Aku sudah tidak tahan lagi! Jangan diamkan aku seperti ini!" kataku sedikit emosi.
Mengapa aku jadi emosian begini sih?!
"Siapa yang mendiamkan kamu?"
"Kamu!"
"Aku?"
"Ya, kamu!"
"Aku sedang menjaga sikap! Ga boleh sembarangan sama pria yang baik kepadaku!"
"Menjaga sikap? Kepadaku?"
"Ya, apakah kamu bukan pria yang baik?"
"Umm, ya, aku pria yang baik,"
"Ya sudah jika begitu,"
"Bukan begitu, maksudku Hana," kataku memelas.
"Cukup!"
"Hana, dengarkan aku. Aku tidak melarangmu untuk dekat dekat semua pria, tapi aku mohon, tolong dibatasi. Untuk apa aku di sini, jika kamu masih saja dekat dengan pria, yang bahkan mungkin belum kamu kenal luar dalam. Sedangkan aku?"
"Hmm, baiklah."
"Kita berbaikan?"
"Hmm." jawabnya singkat.
Baiklah, aku akan memulai pembicaraan yang ingin aku selesaikan dari dua hari yang lalu.
"Nona Hana, bagaimana dengan gajiku? Apakah kamu tidak berencana untuk membaginya sedikiiiiiiit saja kepadaku?"
"Oh, iya, sebentar ya,"
Baiklah, dia sudah kembali menjadi Hana yang sebelumnya. Yeaayyy
"Ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...