Dunia Manusia
Hana dan Faubrey menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan di kamar Hana. Mereka memesan makanan delivery untuk makan siang dan makan malamnya.Mereka juga tak kunjung membersihkan diri setelah melakukan semua. Bagi mereka, mereka masih cukup bersih karena tidak melakukan kegiatan yang mengeluarkan keringat.
Mereka bermain game, tidur-tiduran, menonton movie yang di download oleh Hana. Saling bertukar cerita bagaimana mereka menjalani hari mereka, dan masih banyak lainnya.
"Hana, sebentar, aku menerima telfon dari Tom, sepertinya penting."
"Ya, angkatlah. Jangan mengganggu ku."
Hana sibuk dengan movie yang ditontonnya. Hana memang seperti itu jika sedang menonton, diam dan fokus.
"Ada apa Tom?"
"Ini aku Tao."
"Tao? Ad..?"
"Cepat temui Hana segeraaaaaaa!!!!!"
Faubrey melempar handphone nya dan segera berlari menuju kamar Hana.
"Baremon?" tanya Faubrey.
Faubrey bingung dengan situasi yang sedang dilihatnya.
"Hana Clamentine Wijaya, 23 tahun, meninggal karena serangan jantung."
"Tunggu, Baremon, kamu baru saja memanggil jiwa Hana?"
"Kemari lah, akan aku tunjukkan jalanmu."
"Bare!! Tunggu!!"
Faubrey segera mencari akal untuk menyelamatkan Hana. Ini bukan saatnya.
Faubrey segera meraih handphone Hana dan segera menghubungi seseorang.
"Lita, bolehkah kamu ke rumah Hana sekarang? Hana sedang tidak sadarkan diri. Tolong bawa dia segera ke rumah sakit. Sekarang!!!"
Faubrey segera menemui Tao yang berada di dunia malaikat. Ingin mendengarkan apa maksud dari apa yang baru saja di saksikan nya.
Dunia Malaikat
"Sekretaris Surga sedang mencoba membereskannya, tolong jangan terbawa emosi!" kata Tao sedikit emosi."Tao, maksudku, aku tahu Hana akan seperti ini. Tapi ini bukan saatnya Tao!"
Sekretaris Surga datang menghampiri Tao dan Malaikat 194.
" Tao, Tabedlah yang mengambil amplop kematian Hana dan mengutus Baremon untuk memanggil jiwa Hana."
"Bagaimana bisa? Ini belum waktunya bagi Hana untuk meninggalkan Dunia Manusia!" seru Malaikat 194.
"Bagaimana dengan Hana?"
"Aku menyuruh Lita untuk membawa Hana ke rumah sakit."
"Bagus. Karena ini belum saat nya bagi Hana, Hana masih bernyawa di dunia manusia," jawab Sekretaris Surga.
"Tapi tadi Baremon mengatakan, bahwa Hana meninggal karena serangan jantung!"
"Itu hanya akal-akalan seseorang. Belum waktunya bagi Hana untuk datang kemari."
"Jadi Hana masih ada di Dunia Manusia? Terimakasih. Aku khawatir sekali," seketika Malaikat 194 ambruk.
"Hei, bangun kawan!!" Tao segera menghampiri saudaranya itu.
"Bawa anak ini ke Ruangan Putih, segeraaa!!!" Tao mengutus asistennya untuk membawa Malaikat 194 ke ruangan itu.
"Tao, sepertinya Malaikat 194 kaget, karena dia pasti sedang memikirkan cara untuk membuat Hana mengerti, tapi waktunya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana & Malaikat 194
Fantasy• TAMAT • "Aku bukanlah laki-laki kuat seperti yang kau pikirkan. Aku bukanlah laki-laki sempurna yang bisa melindungi mu setiap saat. Tapi aku adalah laki-laki yang selalu berusaha untuk tetap ada untuk seseorang yang aku sayangi seperti kamu. Aku...