#30

2.9K 353 73
                                        


Hoho, maaf keun ane yang lama updatenya. Tadinya mau up kemaren, tapi ane malah sakit, seharian tidur mulu. Dan ini ane nulis sambil kerja, ok. Jadi kalo banyak typo tolong dimaafkan.

Selamat hari raya idul fitri kawan. Selamat liburan panjang untuk kalian semua.

Dan makasih buat yang nagih update-an cerita ini😘

Happy reading.

***

"Oh ya? Coba sini, kakak liat!" ucap Ririn dan seorang anak kecil dengan pakaian rumah sakit mendekatinya.

"Iya kan kak? Maca gambal kucing telinganya panjang, kan yang telinganya panjang itu kelinci."

"Ihhh, Axel gak tahu ya. Angel punya kutcing anggola telinganya panjang tahu. Bulunya alusssss banget."

"Axel gak pelcaya, angel pasti oong."

"Haha, udah-udah jangan ribut. Mendingan kita main yuk, kita main mejikuhibiniu, tau?"

Keduanya kompak berseru dengan riang "Angel tahu."

"Axel juga tahu."

"Ok, kita main ya. Tapi..."

"Tapi apa kak? Ayo mainnnn."

"Tuh, kalian liat mereka gak?" Ririn menunjuk beberapa anak kecil yang berada di sebrangnya.

"Liat!" kompak keduanya.

"Kalian ajak mereka juga gih, biar rame. Makin rame makin seru kan?" Keduanya mengangguk dan berjalan sambil bergandengan. Mengajak beberapa anak yang ada di sekitar mereka untuk bermain bersama melakukan hal-hal kecil.

Ririn mengedarkan pandangannya dan memanggil seorang suster. "Iya, ada apa?"

"Sus, boleh saya minta tolong?"

"Akh, boleh."

"Tolong carikan tikar atau karpet boleh?" pinta Ririn dengan sopan yang langsung diangguki oleh suster itu.

Tak lama, anak-anak yang diajak Angel dan Axel sudah ada di sekitar Ririn bertepatan dengab suster tadi yang membawa satu tikar lipat yang lumayan besar.

Tikar digelar dengan dibantu oleh satu suster lainnya.

Keadaan menjadi lebih ramai saat semuanya telah duduk di atas tikar dan memainkan berbagai permainan dengan selingan canda tawa yang pecah begitu saja dan mengambil perhatian orang-orang disekitar.

Canda tawa mereka terhenti saat mereka merasakan sinar mentari sore yang terhalangi oleh seseorang. Akh, bukan, tapi sekumpulan orang.

Ririn yang menyadari itu langsung mendongak dan mengerjap kaget. Meneguk ludah lalu tersenyum kikuk saat melihat MEREKA ada disekitarnya saat ini tanpa terkecuali.

2#Protective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang