#31

2.7K 337 17
                                    

Berjalan diantara hamparan bunga dengan langit yang begitu cerah membuatnya tenang. Sendiri dan tak ada siapapun selain dirinya.

Menari-nari dengan gerakan yang tak menentu, berputar dan terduduk di atas batu besar yang berada di tengah hamparan bunga. Ia memejamkan matanya, menikmati suasana tanpa harus berfikir dimana ia sekarang berada.

Tubuhnya tiba-tiba tersentak saat merasakan ada sepasang tangan yang melingkar pada pinggangnya. "Tenang, aku tak akan melukaimu," bisik orang itu dan menelusupkan kepalanya pada leher Ririn yang tak terhalan oleh helaian rambut.

Perlahan, tangan Ririn menyentuh sepasang tangan itu. "Calm, apa itu kamu?"tanyanya ragu.

"Ya, ini aku."

"Jangan berbalik," ucapnya lagi saat merasakan Ririn yang ingin berbalik padanya.

"Kenapa?"

"Belum saatnya. Tapi tunggulah sebentar lagi."

Ririn menghela napasnya pasrah dan menyenderkan tubuhnya pada tubuh yang masih betah memeluk dari belakang.

***

Ririn terbangun dari tidurnya. Menatap sekeliling dan menyadari bahwa dirinya hanya bermimpi. Langit di luar masih hitam, belum ada tanda-tanda sang fajar untuk muncul dalam waktu dekat.

Netranya kembali menatap sekeliling, melihat jam dinding yang menunjuk pada angka dua, juga beberapa saudaranya yang masih tertidur pulas di sofa pun matras yang entah mereka dapat dari mana. Tanpa sengaja, netranya melihat satu post it dengan bunga lily yang menyertainya. Tanpa berpikir lagi, tangannya dengan cepat meraih keduanya. Terdapat untaian kata-kata singkat di dalamnya.

Tunggu aku sebentar lagi.
Dan kamu akan bertemu denganku.

-Calm-

"Aku akan menunggu itu."

***

CIA CIA CIAAAAAA.
Udah dikit bikin kepo pula wkwkwk
#KetawaBahagia.

Sebelum kalian ngamuk-ngamuk, mampir dulu ke cerita baru ane judulnya

Ariella

Mampir ya, awas kalo enggak.

Kaborrrrrrr

20 Juni 2018
Rinmy98

2#Protective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang