#39 (End)

3K 306 80
                                    


Hari-hari kehidupan Ririn terasa berlalu begitu cepat. Dalam kurun waktu satu tahun ini kejadian-kejadian tak terduga bermunculan. Mulai dari Abangnya yang memundurkan hari pernikahan, putus nyambung, kena kasus sana-sini untuk menjatuhkan namanya, kena friendzone atau ada juga yang jadi playboy gagal. Kehidupan Ririn saat menjalani kisah cintanya juga tak selalu mulus. Selalu ada pertikaian dalam hubungannya itu. Tapi beruntung ia bersamaKino selalu bisa menyelesaikannya dengan baik.

Seperti sekarang ini. Ririn yang telah memasuki semester tiga dan Kino yang telah memasuki semester tujuh tengah ada dalam percekcokan kecil. "Kamu jangan cemburu gitu dong. Udah ya, mereka pasti cuma iseng lakuin itu."

"Ya tapi, Yang. Aku gak terima para maba ngasih itu ke kamu. Tahu gak sih, kamu gak ikut panitia tapi mereka ngasih surat pinknya ke kamu! Arghhh, aku gak bisa biarin ini!"

Kino mengacak rambutnya, ia dilanda cemburu. Kejadian yang berada di hadapanya tadi siang itu begitu mengganggu hati dan pikirannya.

Ririn yang tadi siang memang menghampiri Chanyeol, Kai serta Sehun untuk menyampaikan sesuatu tiba-tiba diserbu maba laki-laki yang memberikannya amplop berwarna pink yang memang kebetulan hari terakhir ospek ini mengharuskan para maba memberi dua surat beramplop pink untuk orang yang mereka suka dan hitam untuk orang yang tidak mereka suka.

Dan serbuan yang tak pernah diduga oleh siapapun itu membuat semua orang yang menyaksikan kejadian itu ternganga. Pasalnya Ririn bukanlah salah satu panitia ospek.

Ririn yang mendapatkan amplop pink itu hanya terdiam. Ia shock karena tiba-tiba mendapat kejadian tak terduga itu.

"WOAHHH, apa yang terjadi? Kenapa amplop itu nyasar ke Ririn?" Baekhyun yang tak sengaja lewat tiba-tiba bersuara saat melihat kejadian unik di depan matanya dan itu menyadarkan Ririn dari shock nya.

"Eh, g-gue kan bukan panitia ospek. I-ini kenapa ada di gue?" tanyanya bingung dengan tangan yang penuh dengan amplop pink.

"ITU SPESIAL BUAT KAKAK!" koar maba yang memberikannya amplop pink itu dengan serempak.

Ririn menatap tiga saudaranya dan juga Taehyung yang masih ternganga tak percaya dengan kejadian barusan.

"Ambil aja, itu emang buat lo kan," ucap Sehun yang masih geleng-geleng kepala.

"Ckckck, ternyata adek gue eksis juga ya," sahut Kai ikutengeluarkan suaranya.

"Adek gue juga itu." Chanyeol ikut-ikutan.

"Dah, itu dia sahabat gue dari kecil."

"Lo cuma sahabat, kita abangnya. Lo kalah!" seru Chanyeol pada Taehyung.

"Udah-udah, kasian sepupu gue malah makin pusing dengerin kalian," ucap Yejin yang tiba-tiba muncul di sana.

"Ayo ikut gue!" Yejin menarik Ririn pergi. Tapi sebelum itu, Ririn menahan langkahnya dan berucap, "m-makasih ya. I-ini gue bawa," ucapnya tergagap dengan sebuah senyum yang ia berikan diakhir kalimatnya sebelum Yejin benar-benar menariknya pergi.

"SAMA-SAMA KAKAK CANTIK!"

Itulah kira-kira kejadian yang terjadi tadi siang yang membuat Kino seperti orang kebakaran jenggot.

"Yaampun Kak Kino. Ini cuma surat." Ririn membalikan tubuh Kino agar menghadap padanya. "Seberapa pun banyaknya surat yang aku terima dari mereka. Itu gak akan sebanding dengan semua surat yang aku terima dari kamu. Kamu gak perlu jadi kayak orang kebakaran jenggot gini."

"Hah... Aku takut kamu..."

"Shuttt, udah-udah. Dari pada kamu cemburu sama mereka mendingan kita makan siang bareng. Ini udah jam dua siang loh..."

Kino menatap jam tangannya laku menghembuskan napasnya kasar. "Ayo, aku gak mau maag kamu kambuh. Sini, kamu aku pegangin biar gak diambil orang."

Ririn memukul legan Kino sambil tertawa. "Haha, Kak Kino kira aku apaan sampe diambil orang. Udah ah, ayo. Aku laperrrrr."

"Uhhh, manjanya dikeluarin nih ya. Ayo, mau jalan apa di gendong?" goda Kino sambil menaik-naikan kedua alisnya.

"Jalan lah, masa digendong. Malu tahu!"

"Ok, ayo." Kino berjalan menggandeng tangan Ririn.

Keduanya bercanda tawa bersama. Keduanya menikmati kebahagian dengan cara mereka sendiri, tanpa mengetahui kehidupan macam apa yang akan mereka lalui suatu hari nanti.

Entah apa yang akan menerjang kehidupan mereka. Tapi apapun itu, keduanya telah berjanji untuk menjaga dan menyayangi satu sama lain.

***

Kehidupan itu butuh perjuangan, begitupun kebahagian.

***




















END

***

Jangan serbu gue please!!!

Ini emang ending yang udah gue pikirin dari lama.

Ingatlah kata-kata ini ok

"Tak ada hidup yang bener-bener happy ending. Tak ada hidup yang bener-bener sad ending."

Dan gue menerapkan kata-kata ini!

Tapi ya... Ini udah masuknya ke happy ending ya. Jadi, walaupun gak jelas, ini masuk pada happy ending. Ini happy ending versi gue jadi jangan protes. Kalo mau protes buat happy ending versi kalian.

Woke sip

#SeketikaRinDiLemparinHp
#AlhamdillahHpBaru

Happy versi gue masih ada di extra part atau epilog aja kali ya. Atau gak usah pake extra part/epilog?
Kalo gak usah alhamdulilah, gue gak perlu mikirin Ririn di Protective lagi😂✌

Tinggal otak gue muter lagi di seriesnya wkwkwk.

Oh iya, seriesnya udah gue publish semua prolognya. Jumlah ada 6 judul, gak jadi 9. Pusing gue nya.

10 July 2018
Rinmy98

2#Protective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang