#13

4.3K 443 62
                                    


Ada yang kangen Rinmy? Atau kangen cerita ini?

Baca chapter sebelumnya jika kalian lupa hehe.

Happy reading and sorry for slow update.

Typo bertebaran!

***

Hari telah berganti minggu, waktu terasa berlalu begitu cepat. Dalam waktu itu pula seorang Ririn mengamati Jinho secara diam-diam .

Rasa penasaran membuatnya menjadi seorang pemerhati.

Dan dari situ pula Ririn merasa kecewa, tidak ada tanda-tanda yang ia cari selama ini.

"Jadi, sebenarnya siapa sosok dibalik nama Calm?" tanya Ririn yang selalu terpendam dalam hati.

Ya, sosok itu hanyalah dirinya yang tahu. Ia tak pernah memberitahu tentang sosok itu pada siapapun, termasuk saudara-saudaranya.

Langkah kakinya terhenti saat mendengar bunyi berdebam disertai suara ambruknya tubuh seseorang.

Tubuh Ririn seketika membeku. Ingatan yang dulu pernah hilang kini kembali mencuat.

Tangan yang tersembunyi di dalam jaket kini mengepal kuat.

Otaknya terus menekan ingatan itu agar tak kembali datang.

Sebuah tepukan pada bahunya membuat mata yang tertutup rapat kembali terbuka. Pandangannya menangkap seorang perempuan yang seumuran dengannya.

Pandangan matanya dingin dan begitu gelap. Dan ya, mata itu mengingatkannya pada sosok yang dulu.

"Lo... Ngapain?" pertanyaan itu keluar dengan sedikit keraguan yang terasa di dalamnya.

Tidak ada satupun kata yang keluar dari Ririn. Dirinya masih belum bisa mengendalikan diri dari masa lalu.

"Hey, jawab dong!" Ririn malah memejamkan matanya, mencoba mengontrol diri dari orang yang berada di depannya.

"Jauhi gue!" itu lah kata-kata yang keluar setelah keheningan yang melanda beberapa saat.

"Kenapa gue harus jauhin lo?" Tangan itu mencoba memegang bahu Ririn namun yang dipegang mengelak.

"Jauhi gue!" Sekali lagi seruan itu terucap. Perempuan yang berada di depan Ririn tak menyerah begitu saja, ia terus melangkah maju sedangkan Ririn melangkah mundur.

"Hey, jangan mundur please! Gue gak bakalan ngapa-ngapain lo kok." Tatapannya mulai melembut, pandangamnya mulai mengiba dan Ririn benci itu.

"Stop!!!" Tapi langkah itu tetap mendekat dan membuatnya terus mundur. "GUE BILANG STOP!" jeritan dengan suara bergetar dan terasa begitu frustasi.

"Ok, gue stop." Akhirnya ia mengalah. "Tapi lo harus tatap gue, gue kangen sama lo! Gue pengen kita bercanda kayak dulu lagi."

"Hufttt... Lo gak kangen gue ya?" Suaranya rendah terdengar lesu. "Gue tau gue bakalan ngingetin lo dengan-nya. Tapi, gue mohon jangan jauhin gue. Gue berbeda."

"Gak, lo sama!" seru Ririn menggeleng keras dan memberanikan diri untuk menatap orang di depannya.

Dan seruan keras kembali terdengar. "AWAS!!!"

***

"Chan, Ririn kemana?" tanya Kai panik saat melihat di dalam mobil tidak ada siapapun di sana.

"Bukannya tadi dia di sini?" tanya Chanyeol ikut panik.

Keduanya segera berkeliling di daerah tempat keduanya berpijak.

"Hubungi yang lain!" seru Chanyeol sesaat setelah 10 menit mencari dan berlari ke sana-sini tanpa menemukan Ririn.

***

Brukkk

Tubuh keduanya terjatuh dengan Ririn yang masih mencengkram pakaian orang yang ada di depannya.

"Lo beraninya main belakang. Gak cukup lo gue banting tadi, hah!" desisnya menatap nyalang orang yang tadi mencoba mengayunkan balok kayu padanya.

Pria itu berdecih dan menatap sinis pada Ririn yang menggagalkan rencananya.

"Gue gak bakalan pernah ngalah begitu saja dari lo cewek pembunuh!" Ririn memandang bergantian pada pria yang memandangnya sinis dan petempuan yang ia lindungi secara reflek tadi.

"Gue gak pernah bunuh siapapun!" pria itu kembali berdecih dan membanting kayu itu pada bahu jalan.

"Terus apa yang lo lakuin waktu itu pada Hyunji, hah?!" tangannya bergerak cepat dan mencengkaram dagunya begitu keras. Ririn mundur, mencoba menjauh dan tak ingin terlibat serta menjauhkannya dari ingatan masa lalu yang akan terus mencuat dan membuat trauma itu kembali muncul dengan cepat.

Keduanya bertengkar, melempar makian serta kekerasan fisik yang membuat Ririn menutup telinga dan matanya begitu erat lalu berlari menjauh tanpa arah.

Brukkk

Tubuh kurus yang berlari itu menabrak sesuatu yang membuat orang di depannya mengeluarkan makian dan tertahan saat menyadari siapa yang menabraknya.

"Sialan! Lo... Eh, lo kenapa?" tanya Kino yang kebetulan sedang berjalan ke parkiran setelah keluar dari pintu cafe.

Ririn tak menjawab, dirinya malah melangkah mundur dan jatuh terduduk dengan lutut yang tertekuk; meringkuk ketakutan.

"Eh, lo kenapa sih? Jangan buat gue panik sendiri dong!" seru Kino bingung. Ririn terus menggeleng dengan mata terpejam kuat serta telinga yang ditutupnya dengan tangan.

"Lo... Ehm, lo jangan takut dan jangan buat gue panik ok! Sekarang lo ikut gue dan gue juga bakalan anterin lo balik." Kino menurunkan nada suaranya, mencoba berucap dengan nada lembut dan tenang.

Melihat Ririn yang mulai tenang, dirinya mencoba membantu Ririn dan menuntunya pada mobil yang terparkir tak jauh dari tempatnya berada.

"Lo tenang ya, kita pulang sekarang!" ucap Kino dan melajukan mobilnya membelah jalanan sore hari yang lumayan padat.

***

Ada yang bisa nebak cewek baru yang gue masukin tadi?😂

Oh iya, Rinmy juga mau minta maaf karena updatenya lama banget.

Ini otak lagi stres ditambah hp Rinmy juga baru ilang dua minggu yang lalu. Mana pulsanya masih ada 20rb dan baru isi kuota😭😭😭

Terus sehari setelah itu Rinmy juga kena radang usus dan sekarang kayaknya diriku masuk angin gara-gara kehujanan dari sore sampe malem dua hari lalu.

Semalem bersin mulu dan sekarang batuk sama serak cuy😭

Penderitaan dua minggu yang bikin stresss. Diriku butuh hiburan!!!

Recomendasiin lagu yang enak dong buat Rinmy, mau yang up beat atau slow juga bisa. Mau western or Indo or Korea juga boleh. Genre apapun asal enak deh ya.

Vomentnya jangan lupa ya!

11 Mart 2018
Rinmy98

2#Protective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang