Suasana ramai malam ini berasal dari ruang VVIP. Entah apa yang mereka lakukan hingga salah satu ruangan di rumah sakit itu terasa seperti pasar.
"Yes, gue yang menang!" seru seseorang dari sudut ruangan.
"Anjir, napa gue mulu yang kalah!" Kai membanting kartunya di atas meja. Wajahnya sudah penuh dengan coretan putih dari bedak yang dicampur dengan air.
"Haha, keberuntungan lo luntur, Bro," ucap Sehun menepuk-nepuk bahu Kai dengan wajah prihatin.
"Hahahaha, ambil baiknya aja Kai," sahut Chanyeol
"Baik apaan!" sentak Kai sambil mendelik pada Chanyeol.
"Lo jadi seputih Sehun," jawab seseorang dari ranjangnya sambil tersenyum lucu dengan dua jari yang diangkat ke sebelah pipinya.
Yang lain tertawa membenarkan, sedangkan Kai yang ditertawakan hanya bisa pasrah lagi menjadi bahan tertawaan saudara-saudara laknatnya.
"Holaaaa, ada yang rindu ini!" Seru seseorang dari balik pintu yang terbuka lebar setelah dirinya masuk.
"GUEEEE!" Semua berseru kompak lalu melompat dari sofa menuju Chen yang mengacungkan kotal pizza di tangannya.
"Gue juga mauuuu!" rengek Ririn yang duduk diranjang dengan selang infus yang menggantung cantik dan terpasang di tangan kirinya.
"Gak boleh, lo gak boleh makan-makanan yabg berat dulu kata dokter."
"Gak mau tahu, gue mauuuuu."
"Gak bol..."
"Siapa suruh dibawa ke sini!" Ririn mendelik kesal.
"Shttt, udah-udah. Lo makan ini aja, nih gue bawain." Kino tiba-tiba muncul dari balik tubuh Chen.
"Gak mau, hambar!"
"Manis kok," ucap Kino yang langsung mengambil tempat duduk di kursi samping tempat tidur.
"Dih, bohong."
"Gak bohong kok. Serius, ini manis tahu. Cobain nih!" Kino mengambil satu sendok yang langsung di arahkan ke mulut Ririn.
Ririn masih menggeleng tak mau, tapi Kino menatapnya terus menerus hingga akhirnya, dengan ragu Ririn membuka sedikit mulutnya.
"Hambar kak Kinooooo!" pekik Ririn sambil cemberut.
"Hambar ya? Makanya, makannya sambil liatin gue. Dijamin manis!"
"HUUUUUUUUU!" Sorakan kompak dari belakang membuat Kino menoleh dan meringis kecil atas kelakuannya sendiri.
"Gombal ae terus, No!"
"Gas terus, gak usah pake rem!"
"Ada yang punya kantung muntah?"
"Gue ikutan mual!"
Celetukan-celetukan yang membuat Kino juga Ririn salah tingkah sendiri.
"Udah-udah, kalian gak usah godain mereka. Kalian juga sering godain anak gadis orang, kan?" tanya Dokter yang sudah berdiri di ambang pintu.
"Hehe, tau aja Dokter," sahut Chanyeol tanpa malu.
"Saya gak pernah godain anak gadis orang!" Dio buka suara.
"Terus kemaren sama Yejin apaan?"
"Itu bukan godain. Gue gak pernah godain dia."
"Alah, boong banget lo. Mana ada gak digodain tapi anak orang, apalagi si macan kayak Yejin sampe blusing," celetuk Baekhyun ikut menyudutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
2#Protective ✔
FanfictionSequel StepBrother EXO Kehidupan masih berjalan, masih banyak orang yang menyayangi dan menjagamu -EXO Aku ingin seperti dulu! Tapi aku tidak bisa seperti dulu -Ririn Aku akan merubahmu seperti dulu lagi -Calm(?) Start: 26 Desember 2017 End : 10 Ju...