Insiden Salah Paham (prolog)

22.6K 878 261
                                    

Sheath dress berwarna magenta melekat indah di tubuh gadis cantik nan sexi bergaya rambut reco, menampilkan lekuk tubuhnya yang sempurna tanpa cela.

Dengan sepatu high heels berwarna silver yang ditenteng di tangan kirinya, gadis itu berjalan mengendap-ngendap keluar rumahnya. Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan, mengawasi seluruh ruang di sekitarnya, berjaga-berjaga jika orangtuanya tiba-tiba keluar, maka ia akan melesat secepat kilat menuju tempat persembunyiannya agar tidak tertangkap basah seperti malam-malam sebelumnya.

Malam ini, Lovika berencana pergi ke apartemen sang pacar---Reyhan untuk memberikan kejutan ulang tahun yang ke 25 tepat di pergantian malam.

Lovika mengembuskan napasnya lega setelah berhasil melewati pintu gerbang rumahnya yang menjulang tinggi dengan mudah. Tentu saja mudah, toh dirinya jauh-jauh hari sudah menduplikatkan kunci pintu rumah lengkap beserta pintu gerbangnya.

Terniat, tercerdas dan terlicin, bukan?

***

Seorang laki-laki melangkah gontai memasuki apartemen miliknya, wajahnya kusut dan penampilannya berantakan. Tubuhnya terasa rontok setelah hampir seminggu mengikuti kegiatan mountaineering atau aktivitas mendaki gunung.

Laki-laki itu meletakkan ranselnya sembarang, membuka jaket dan seluruh bajunya hingga hanya menanggalkan boxer hitam bergambar Naruto di tubuhnya. Ia kemudian berjalan malas ke dalam toilet untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi, and finally menjatuhkan dirinya dengan kasar di atas ranjang king size miliknya.

Matanya terpejam, deru napasnya berembus teratur, lelaki itu tertidur di kamarnya dengan suasana kamar yang temaram.

***

Lovika tersenyum seterang bulan saat berhasil memasukan password pada pintu apartemen kekasihnya. Gadis itu melangkah ringan masuk ke dalam apartemen dengan seloyang kue penuh ceri dan taburan coklat di tangannya.

Matanya berbinar saat mendapati kekasihnya sedang tertidur di dalam kamar. Ditaruhnya kue yang sedari tadi dibawanya di atas nakas, tangannya lantas terulur memencet saklar lampu yang tak kunjung menyala.

"Ishh, kok, gak mau nyala, sih?" Lovika menggumam kesal. Tanpa banyak pikir gadis itu langsung berjalan menghampiri kekasihnya, mendudukkan pantatnya di sisi ranjang, dan mulai membangunkan kekasihnya.

"Hon! Honey! Wake up!"

Lovika menepuk-nepuk pelan pipi kekasihnya. Tak ada respon, lelaki itu hanya bergeming dengan dengkuran halus di bibirnya membuat Lovika mendengkus sebal.

"Hon, ganteng-ganteng, kok, kebo!" Lovika mulai nyinyir. "Ayo, bangun, Hon! Ini udah jam 12 lewat, ulang tahun kamu udah kelewat lima menit nih."

"Nggg ...." Kekasihnya hanya mengerang saat Lovika mengguncang-guncangkan badannya. Karena kesal akhirnya Lovika mencubit perut rata kekasihnya yang sialnya terdapat kotak-kotak di tengahnya.

"Aww ... sakit!" Suaranya tertahan. Lovika tertawa puas, tapi tidak bertahan lama, gadis itu langsung memekik saat tangan kekar milik kekasihnya melingkar erat di pinggang rampingnya, menarik paksa tubuh Lovika hingga terjatuh menimpa lelaki itu.

"ASTAGFIRULLAHALADZIM!!"

Suara pekikan melengking terdengar memenuhi ruangan seiring dengan lampu kamar yang menyala seterang matahari.

Lovika terlonjak kaget saat melihat seorang perempuan setengah baya yang terlihat cantik dengan kerudung putihnya tengah berdiri di ambang pintu kamar seraya menatap nyalang pada dirinya dan kekasihnya.

My Protective Brownies (16+) Completed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang