Hai aku update lagi...
Asli karena lagi seneng banget habis liat pesta golnya garuda muda ... enggak tau kenapa aku jadi pengen update. Aku juga mau ucapin terima kasih banyak untuk reader tersayang yang udah kasih vote dan komen positif buat aku di part sebelumnya, karena kalian aku jadi semangat lagi. Hehe ...
Happy reading, semoga kalian suka ..."Pulang!"
Tatapan Alka tajam dan menusuk, aura intimidasi menguar lekat di sekitarnya. Lovika meringis, keningnya mengerut, berusaha menelaah, mencoba menerka kesalahan apa lagi yang membuat suami bocahnya terlihat begitu emosi.
Alka menyambar tangan Lovika dan mencengkeramnya dengan erat. Menarik Lovika dengan posesif agar mengikuti langkah besarnya menuju tempat di mana dirinya memarkirkan motor kesayangannya tanpa memperdulikan ekspresi bingung di wajah cantik Lovika.
"Al, pelan-pelan, tangan gue sakit," keluhnya. " Lo pikir gue tambang apa, main lo tarik-tarik seenak jidat lo aja," imbuhnya sinis penuh kekesalan.
"Ngapain lo ke sekolah pake baju kayak gitu?" balas Alka tak kalah sinis sambil menghempaskan tangan Lovika saat mereka tengah sampai di parkiran.
"Emangnya baju gue kenapa?"
Alka mendengkus saat Lovika melemparkan tatapan penuh tanya dengan wajah innocent - nya.
"Baju gue nggak kurang bahan, kok ...," Lovika menyentuh rok span polos panjang berwarna coklat yang dikenakannya, "kemeja gue juga lengannya panjang." Lovika menengadahkan wajahnya, lantas menatap sengit pada Alka. "Jadi apa masalahnya?"
Mendesah berat, kemudian memejamkan matanya sebentar, membuka matanya lagi, Alka lantas membalas tatapan Lovika dengan wajah datar andalannya.
"Baju lo emang nggak kurang bahan, tapi belum selesai dijahit," jawabnya sarkastis seraya menatap sinis pada rok span panjang Lovika yang terlihat ketat di bagian pinggul dan terdapat belahan panjang dari paha hingga ke pergelangan kaki di sisi kanannya.
Alka bisa melihat dengan jelas, saat tengah berjalan, bagian rok yang terdapat belahan itu tersingkap acap kali Lovika melangkahkan kakinya, mengekspos kaki mulus dan jenjang Lovika dengan sempurna. Menarik minat para mata keranjang untuk terus menatapnya penuh nafsu, membangkitkan imaji liar mereka seakan-akan Lovika adalah takjil di bulan Ramadhan yang menggiurkan dan menggoda iman mereka agar segera membatalkan puasa.
Lovika membelalakan matanya. "Hei ...," sergahnya tak terima, ia mengarahkan telunjuknya pada Alka, menaruh sebelah tangannya lagi di atas pinggangnya dan menatap Alka sengit. "Mulut lo, sekata-kata, ya. Ini tuh mode bukannya belum selesai dijahit."
Alka tersenyum miring. "Mode apaan, kurang jahitan gitu," ejeknya membuat Lovika semakin geram.
"Apa lagi itu ...," Alka menunjuk kemeja ketat yang dipakai Lovika dengan matanya, "ngapain kemeja anak SD lo pake?"
What? Mata Lovika kembali membulat sempurna, kali ini wajahnya sudah memerah padam. Sumpah demi apa? Kemeja mahal yang gue beli hampir seharga satu juta dia bilang kemeja anak SD? Ini penghinaan namanya.
Rahang Lovika mengeras, giginya saling bertautan menahan emosi yang semakin bergolak di dadanya. Ia gemas, gregetan, kesal, marah, sakit hati dan sekarang merasa ingin menelan Alka hidup-hidup.
"Badan lo emang ketutup tapi lekuk tubuh lo ...." Alka mengusap kasar wajahnya, gue nggak rela siapa pun menikmatinya, "ah ... lo susah di bilangin, sih, Pikacu." Terdengar nada kesal dan frustrasi saat Alka mengucapkannya.
"Pokoknya gue nggak suka lihat lo pake kemeja itu, jangan pernah dipake lagi! Kalaupun lo suka dengan modelnya, besok gue bakal beliin, sepuluh kalau perlu, yang ukurannya pas sama badan lo, bukan ukuran anak SD kayak gitu," ucap Alka tegas dan penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brownies (16+) Completed.
Romance(Silakan follow dulu sebelum baca) Mencintai lalu menikah itu biasa, tapi menikah lalu mencintai itu luar biasa. Raditya Alkalifi Guciano. Kisah ini menceritakan tentang Alka si Brondong pecicilan yang harus menikah dengan perempuan yang tidak dici...