A/N Tolong bijak membaca part ini ya. Terima kasih.***
Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun.
Alka yang sedang terlelap dalam tidurnya, merasa terusik. Sayup-sayup telinganya menangkap suara seorang perempuan sedang bersenandung merdu di dalam kamarnya.
Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, Alka yang sedang tidur dengan posisi tengkurap mendongakkan wajah. Sebuah senyuman seterang matahari seketika terbit saat mendapati Lovika berdiri di hadapannya dengan sepiring donat yang disusun bak menara lengkap dengan lilin-lilin kecil di atasnya.
"Hei, Yang," kata Alka dengan suara parau seraya bangkit dari tidurnya.
Lovika tersenyum memamerkan senyuman seterang bulan. "Happy birthday, my husband."
Bibir Alka merekah, ia tak mampu menahan bibirnya untuk tidak tersenyum. Hatinya bahagia dan perasaannya menghangat mendengar panggilan Lovika untuknya.
"Ayo, make a wish dulu!" Lovika mengangsurkan kue ke hadapan Alka setelah pantatnya mendarat nyaman di atas kasur.
Memejamkan matanya, Alka merapal doa dalam hati. Sejujurnya ia tidak ingin apapun, kehidupan yang Tuhan berikan untuknya begitu lengkap tanpa cacat. Keluarga yang harmonis, sahabat-sahabat yang baik dan istri yang cantik serta nikmat rejeki dan kesehatan yang tiada tara jumlahnya.
Alka sangat bersyukur. Saat ini, Alka hanya ingin Lovika selalu di sampingnya, menemaninya hingga hari tua menyapa, sampai maut yang memisahkan.
Pushh!
Lovika kembali tersenyum saat Alka meniup lilin-lilin kecil yang ditancapkannya di atas kue donat hingga lenyap tak bersisa.
"Yeay!" pekiknya riang membuat Alka terkekh saat mendengarnya.
"Sorry ya, Al. Kejutannya cuma kayak gini. Gue kira lo nggak pulang, makannya gue belum nyiapin apa-apa ...," ucapnya menyesal, "tapi gue janji nanti siang gue beliin kue kesukaan lo ya, Al." Alka menganguk dan Lovika tersenyum senang.
Sesaat senyuman Lovika terhenti ketika tanpa aba-aba Alka mencium bibirnya sekilas. Lovika membeku, sentuhan Alka berhasil menyengat tubuhnya hingga ke jantung.
"Nggak apa-apa kok, Yang. Thanks, ya. Gue suka kejutannya. Manis," bisik Alka tepat di telinga Lovika dan berhasil mengembalikan kesadaran Lovika yang sempat melayang dari tempatnya.
Lovika menarik napasnya dalam. Perlakuan Alka membuat dadanya terasa sesak dan hawa di sekitarnya terasa memanas, bahkan saat ini Lovika merasakan kedua pipinya seperti terbakar.
"Iya, sama-sama, Al," jawabnya kikuk setelah sebelumnya berdeham singkat untuk menetralkan rasa gugup.
"Aaaa ...."
Alka menyodorkan sebuah donat bertopping keju pada Lovika. Ia ingin menyuapi istri kesayangannya. Lovika mengulas senyum sebentar, lantas menggigit kecil donat di hadapannya.
"Enak?" tanya Alka seraya mengelap sudut bibir Lovika yang sedikit belepotan dengan ibu jarinya.
Mengangguk malu-malu, Lovika berusaha meredam detak jantung yang sedari tadi berdentum bak meriam perang di dalam dadanya.
"Lagi?"
"Enggak, udah cukup, Al. Sekarang giliran ya."
Alka menganguk setuju. Dengan cepat membuka mulut lebar-lebar saat Lovika mulai memasukan donat rasa coklat ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brownies (16+) Completed.
Romance(Silakan follow dulu sebelum baca) Mencintai lalu menikah itu biasa, tapi menikah lalu mencintai itu luar biasa. Raditya Alkalifi Guciano. Kisah ini menceritakan tentang Alka si Brondong pecicilan yang harus menikah dengan perempuan yang tidak dici...