12. M. P. B. Terancamnya Aset Masa Depan.

8.9K 539 103
                                    

Setelah selesai makan siang bersama, Alka di ajak ayah mertuanya pergi bermain golf. Putra berencana mengenalkan Alka pada rekan-rekan bisnisnya. Lovika adalah pewaris tunggal dari kerajaan bisnis Widjadiningrat Group.  Sejak dulu perempuan itu tidak berminat meneruskan bisnis besar dari orangtuanya, bahkan ketika Putra meminta Lovika untuk kuliah di jurusan manajemen bisnis pun harus melalui perdebatan sengit yang berujung Lovika kabur dari rumah selama beberapa hari, ia lebih memilih mengambil jurusan fashion design yang sesuai dengan hobinya ketimbang jurusan manajemen bisnis sesuai dengan permintaan kedua orangtuanya. Walaupun akhirnya tanpa bisa menolak, Lovika menuruti keinginan Putra dan berhasil lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.

Tidak ada keturunan selain Lovika, secara otomatis membuat Alka yang notabenenya sekarang adalah suami dari Lovika, mempunyai kewajiban untuk menggantikan istrinya membantu mengurus perusahaan. Putra berniat meminta Alka untuk memulai mempelajari perusahaannya setelah Alka lulus SMA, sambil kuliah di jurusan yang sesuai. Barulah setelah Alka menyelesaikan kuliahnya, Putra akan menyerahkan seluruh tanggung jawab perusahaannya kepada Alka secara penuh.

Sepeninggalan suami dan daddy-nya, Lovika memutuskan untuk menemani mommy-nya minum teh sambil mengobrol santai di teras belakang. Lebih dari dua minggu tidak bertemu dengan orangtuanya karena statusnya yang sudah berubah menjadi seorang istri dari lelaki bernama Raditya Alkhalifi Guciano, Lovika benar-benar sangat merindukan saat-saat seperti sekarang. Berbincang santai dengan mommy-nya, menceritakan apa saja dari hal penting sampai yang tidak penting, meminta pendapat, bahkan sampai saling melempar jokes garing yang entah kenapa malah sukses membuat keduanya tergelak bersamaan.

"Vik," panggil Vita setelah berhasil meredakan tawanya karena mendengar Lovika menceritakan kejahilan dan kekonyolan suami bocahnya saat berada di sekolah.

"Ya, Mom?" sahut Lovika seraya tangannya meraih cangkir teh di hadapannya.

"Gimana, udah ada hasil belum?"

"Hasil ...." Pergerakan Lovika terhenti, alisnya bertautan bingung, "maksudnya?"

Vita menyeringai. Tangannya bergerak menyentuh perut dan melakukan gerakan memutar di atas perutnya.

"Apaan sih, Mom?" tanya Lovika bingung lalu mulai menyeruput teh miliknya.

Vita mendesis gemas. Ia kesal dengan anaknya yang pura-pura polos atau memang benar-benar polos. "Maksudnya kamu udah tekdung belum?" Vita to the point, ia sudah gregetan.

Uhuk!

Lovika terbatuk, ia begitu terkejut dengan ucapan frontal mommy-nya hingga teh yang sedang diminumnya menyembur ke mana-mana.

"Jorok, kamu," cibir Vita sambil mengangsurkan tissue ke hadapan Vita.

"Lagi Mommy nanya yang aneh - aneh," gerutu Lovika kesal.

"Aneh gimana? Wajar kali Vik, kalian 'kan sudah menikah."

Vika mengerucutkan bibirnya. "Mau gimana hamil kalau ngelakuin itu aja belum pernah," akunya tanpa beban.

Uhuk!

Kini giliran Vita yang terbatuk dan menyemburkan teh yang sedang diminumnya ke mana-mana karena, terlampau kaget dengan pengakuan anaknya.

"Jorok," balas Lovika mencibir.

"Serius kamu?" Vita membelalakan matanya tak percaya. "Kok, bisa?" tanyanya lagi sambil mengelap bibirnya dengan tissue.

"Ya bisalah."

"Tunggu ... tunggu ... ini bukan karena Alka nggak normal 'kan?" Vita menatap tubuh langsing Lovika yang berbalut tanktop garis-garis dan hot pan yang membuatnya terlihat begitu seksi. Vita yakin semua pria normal akan tergoda melihatnya.

My Protective Brownies (16+) Completed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang