Alka mematung, tubuhnya tercekat saat mendapati Nadhira yang sedang berdiri berdua dengan salah seorang sahabatnya.
Tersenyum sarkastis, tepukan demi tepukan terdengar mengiringi setiap derap langkah kaki Alka.
"Wow, luar biasa!" sindir Alka tajam dengan wajah annoying andalannya.
Sontak, mengejutkan Nadhira dan seseorang di sebelahnya. Keduanya pias, tubuhnya menegang kaku.
"A--Alka," ucap Nadhira terbata.
Mengacuhkan Nadhira, Alka melemparkan tatapan mencemoohnya pada Willy.
"Sekarang gue ngerti, kenapa dari kecil cita-cita lo pengen jadi seorang pembalap." Alka tersenyum miring. "Ternyata hobi lo nikung," sindir Alka telak membuat Willy bungkam di tempatnya.
"Al, aku bisa jelasin semuanya," sela Nadhira karena melihat Willy yang hanya diam saja.
Alka tertawa. "Mau jelasin apa? Gue udah denger semuanya."
"Tapi, semua ini nggak seperti yang lo pikirin, Al." Akhirnya Willy yang sedari tadi bungkam angkat suara. "Lo salah paham."
Alka menyeringai. "Salah paham?" Lalu menatap tajam pada keduanya. "Lo berdua pacaran?" tanya Alka dingin.
Keduanya membisu.
"Gue tanya sekali lagi." Tatapan Alka semakin menajam, napasnya memburu. "LO BERDUA PACARAN?!" Alka terbakar emosi.
"Iya, kita pacaran," aku Willy karena tidak tahan melihat Nadhira yang ketakutan.
"Brengsek!"
Bugh!!
Satu pukulan melayang telak menghantam perut Willy, membuat anak lelaki itu terhuyung ke belakang dan hampir saja terduduk di lantai.
Nadhira yang melihat hal itu langsung berteriak histeris seraya menghampiri Willy untuk membantunya berdiri tegak kembali.
Alka hanya mendecih jijik menyaksikannya.
Nadhira mendekat, lantas memegang lengan Alka yang terlihat mati-matian menahan emosinya. Gadis itu terkesiap saat Alka menepis tangannya denga kasar.
Jujur saja, saat ini Nadhira benar-benar merasa takut melihat mata Alka yang memerah memancarkan amarah yang begitu besar. Tiga tahun menjalin hubungan dengan Alka, Nadhira tidak pernah melihat Alka semarah dan seemosinal ini.
"Sejak kapan lo main di belakang gue?" tanya Alka dingin tanpa ingin menatap wajah Nadhira sedikit pun.
Nadhira diam, lidahnya kelu untuk mengatakan yang sebenarnya. Ini terlalu cepat, dan ia belum siap.
"JAWAB!"
Emosi kembali menguasai diri Alka, Nadhira sampai memejamkan matanya takut lantaran Alka yang berteriak tepat di depan wajahnya.
Bugh!
Alka terhuyung saat pukulan keras menghantam wajahnya. Willy pelakunya.
"BANCI! jangan pernah lo berani bentak perempuan, apa lagi Nadhira! Kalau lo emang laki, lawan gue!"
Alka tersulut. Menyeka darah di bibirnya, lantas menghampiri Willy dan menarik kerah bajunya dengan kasar.
"Yang banci itu gue apa elo?!" Alka menatap tajam Willy yang hanya memasang wajah sedatar keramik.
"Karena laki-laki sejati itu nggak mungkin berkhianat, apa lagi pada sahabatnya." Alka melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah baju Willy, menghentakannya kuat hingga punggung Willy menubruk tembok dengan keras. "Dasar pecundang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brownies (16+) Completed.
Romance(Silakan follow dulu sebelum baca) Mencintai lalu menikah itu biasa, tapi menikah lalu mencintai itu luar biasa. Raditya Alkalifi Guciano. Kisah ini menceritakan tentang Alka si Brondong pecicilan yang harus menikah dengan perempuan yang tidak dici...