23. M.P.B. Accident.

7.7K 499 82
                                    

Merasakan napasnya mulai terasa sesak, Lovika berusaha relax dengan memejamkan kedua matanya.

Bak gayung bersambut, Alka semakin mengikis jarak di antara keduanya. Perlahan namun pasti, Alka menempelkan bibirnya di atas bibir Lovika.

Satu detik, dan ...

"Al, bangun!"

Lovika yang terkejut dengan teriakan seseorang yang memanggil nama Alka dengan kencang, sontak memundurkan wajahnya membuat Alka menggeram kesal.

Lagi-lagi Raffi si playboy cap kaki gajah mengganggu momen romantisnya.

Sialan!

Kalau saja tidak takut dosa, mungkin saat ini Alka dengan penuh kerelaanhati akan melenyapkan sahabatnya---Raffi si perusak suasana itu.

Ah, mungkin mulai hari ini Alka harus pikir-pikir lagi menyebut Raffi sebagai sahabatnya, Alka merasa cowok itu lebih cocok di sebut denga sebutan si pengganggu karena hobinya yang suka mengganggu kegiatan orang lain.

Dengan perasaan kesal, Alka bangkit dari tidurnya. Membuka resleting tendanya dengan kasar, dan keluar dengan wajah membunuh andalannya.

"Ngapain lo malam-malam teriak-teriak manggil nama gue?" ketus Alka, kali ini ia benar-benar kesal dengan cowok di hadapannya ini.

Raffi nyengir. "Santai napa, Al. Galak amat. Kayak orang nanggung BAB yang belum tuntas."

Raffi tertawa terbahak-bahak, sementara Alka sudah menatapnya tajam, seperti ingin menelannya hidup-hidup.

Alka berdecak. "To the point aja, lo mau ngapain?"

"Hehehe." Raffi cengengesan. "Gue mau ambil ...," Raffi berjalan mendekati Alka dan membisikkan sesuatu di telinga Alka.

Alka membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang di katakan Raffi, wajahnya semakin garang.

Menggertakan giginya dengan mata melotot ke arah Raffi, Alka lantas berbalik masuk ke dalam tenda. Beberapa menit kemudian Alka keluar dari tenda dengan sesuatu berada di tangannya.

"Makan tuh kolor Doraemon," sinis Alka seraya melempar plastik putih transparan berisi celana boxer yang dua hari lalu baru di beli Raffi di salah satu mini market langganannya, "lain kali simpan di tas lo, jangan di tas gue."

"Iya, Sorry. Marah-marah aja sih, lo. Lagi PMS ya?"

Alka mendengus. "Pala lo PMS, udah sono balik ke habitat lo!" usir Alka, lantas mengeloyor masuk ke dalam tenda meninggalkan Raffi yang sedang terbengong-bengong menatap ke arahnya.

"Itu anak kenapa dah?" monolog Raffi heran sendiri.

"Kalo dilihat dari gelagatnya sih kayaknya bininya yang PMS. Nggak dapet jatah, si Alka bawaannya jadi marah-marah terus." Raffi terkekeh. Otaknya selalu bekerja cepat jika berpikir tentang hal yang iya iya.

"Bomat deh, yang penting gue bisa bobo nyenyak tanpa gangguan celana basah."

***

"Pagi, Yang."

Alka menyapa Lovika yang baru keluar dari tenda dengan semringah.

"Pagi, Al," jawab Lovika dengan suara serak khas bangun tidur yang malah terdengar seksi di telinga Alka.

Lovika tersenyum kecil. "Seger banget, habis mandi ya?"

"Iya, habis berenang di sungai. Air terjunnya keren." Alka terkekeh, cowok itu sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Dingin, nggak?"

"Lumayan, tapi seger, Yang."

"Mau mandi?" tanya Alka saat melihat Lovika menyampirkan handuk di atas bahunya.

My Protective Brownies (16+) Completed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang