25. M.P.B. The Amazing Love

6.9K 476 103
                                    

Play mulmed ya biar baper dikit.

Di dalam sungai, Alka masih terus berenang, berusaha menaklukkan deras sungai yang ingin
menelannya hidup-hidup.

Alka terus terombang ambing, arus sungai seakan tak rela membiarkan Alka memasukinya. Ia nyaris tenggelam, ganasnya arus membuat tubuhnya hanyut tanpa perlawanan, bahkan kini tubuhnya mengapung melewati batu besar tempat tubuh Willy tersangkut.

Alka terseret arus, tubuhnya semakin menjauh.

Memejamkan matanya, Alka memasrahkan hidupnya pada Allah, sang pemilik kehidupan dan penentu kematian.

Jika memang hari ini malaikat maut akan menjemputnya, Alka berusaha ikhlas karena setidaknya ia mati dalam keadaan sedang berbuat baik.

Bukankah Allah akan memberikan tempat terbaik kepada hambanya yang senantiasa berbuat baik kepada sesamanya, terlebih itu saudaranya.

Ya Allah bahagiakanlah istri hamba, walaupun hamba tidak bisa menjadi alasan dari kebahagiaanya itu.

Alka memanjatkan doa dalam hati ketika air sungai mulai melahapnya dengan rakus. Bayangan wajah cantik Lovika menari-menari indah di kepalanya selagi air merangsek masuk ke dalam hidung dan tenggorokkannya.

Alka tenggelam seiring dengan dadanya yang terasa sesak dan sakit. Kepalanya berdenyut hebat dan perlahan pandangannya mulai menghitam.

Namun, saat Alka hampir kehilangan kesadarannya, tiba-tiba saja ia merasakan tarikan kuat pada tubuhnya. Tubuh Alka yang telah tenggelam kembali menyembul kepermukaan. Oksigen yang sempat melipur beberapa detik pun kini berangsur menyeruak masuk ke dalam paru-parunya.

Alka terbatuk beberapa kali, dengan wajah pucat dan matanya yang memerah.

Dalam hatinya ia tak henti-hentinya memanjatkan puji dan syukur yang teramat sangat, karena Allah masih memberikan kesempatan hidup baginya.

Seulas senyum tipis tersungging di bibir Alka saat matanya menangkap sesosok pria bertubuh kekar yang tengah menyelamatkan nyawanya.

Tidak jauh dari tempat Alka terdiam, Hariman terlihat bernapas lega bersama kelima temannya berjejer rapi berpegangan pada tali tambang tepat di belakangnya.

Bagi Alka, melihat kedatangan Hariman dan teman-temannya bagaikan mendapatkan suntikan vitamin penyemangat dalam tubuhnya. Rasa lemas dan lunglai dalam dirinya seperti menguap begitu saja.

Alka merasakan tubuhnya kembali bertenaga. Cowok itu langsung berenang melawan arus, berusaha mencapai tepian sungai. Di sana, Alka bisa melihat tubuh Willy terbaring lemah tanpa pergerakan.

***

"Jangan nangis lagi ya. Willy itu kuat, dia akan baik-baik aja."

Nadhira menganguk, wajah penuh kecemasannya berangsur hilang. Cewek itu tersenyum saat Alka membelai pucuk kepalanya dengan lembut.

"Terima kasih banyak, Al," ucap Nadhira lirih. Ia lantas bergegas masuk ke dalam mobil ambulan yang di dalamnya sudah ada Willy, Tatang dan Rasti, dan seorang petugas medis.

Alka mengangguk, pandangannya lantas beralih pada Tatang. "Gue titip Willy, apapun yang terjadi kabari gue secepatnya."

Mengangguk cepat, Tatang berusaha melemparkan senyuman penguat hati untuk sahabatnya itu. Ia paham betul, Alka sangat khawatir dan ketakutan. Raut wajahnya cukup menjelaskan saat ini.

"Thanks, Bro," ucap Alka, lalu menutup pintu ambulan setelah mendapat anggukan dari Tatang.

Alka menatap nanar mobil ambulan yang membawa Willy, suara sirine yang terdengar seperti menjerit menambah kepiluan di dalam hatinya. Tubuhnya meruai tak bertenaga.

My Protective Brownies (16+) Completed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang