Berjalan tergesa, Lovika meraih figura di atas nakas dengan cepat. Tubuh Lovika membeku, wajahnya pucat pasi.
"Re--Reyhan."
Bibir Lovika bergetar, bulir-bulir air mata mulai meluncur bebas di kedua pipinya.
"Ngak mungkin, nggak mungkin." Lovika menggeleng tak percaya. Perempuan itu membekap mulutnya, berusaha menahan isakan yang lancang keluar dari bibir merahnya.
Kreakk! Terdengar suara pintu berderit, Alka keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan boxer dan sebuah handuk di tangannya. Wajahnya nampak segar. Ia tersenyum semringah pada Lovika yang sedang berdiri membelakanginya.
"Udah selesai bikin kuenya, Yang?" tanya Alka dengan tangan yang sibuk menggosokan handuk pada rambutnya yang basah.
Lovika menoleh. "Ini siapa, Al?" Lovika menunjuk foto Reyhan dengan jarinya. Hatinya gelisah, ia terus berharap, semoga saja dugaanya salah.
Sontak Alka menghentikan aktivitasnya, ia mendongak menatap lurus pada sebuah foto yang dimaksud istrinya.
"Oh ... itu abang gu---eh, abangku, Yang," Alka tersenyum, "namanya bang Reyhan."
Deg. Detak jantung Lovika seakan berhenti, napasnya sesak tercekat di tenggorokan.
"Re--reyhan?" tanyanya terbata.
"Iya," jawab Alka antusias."Kamu belum ketemu sama abang, Yang. Waktu kita nikah abang nggak bisa dateng, karena mendadak harus ke Kalimantan. Ada masalah sama pabrik kelapa sawit di sana."
Alka terus melanjutkan ucapannya tanpa menyadari ekspresi wajah Lovika yang kini sudah berubah pias. Cowok itu terlalu sibuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.
Kalimantan? Kelapa sawit? Mendadak Lovika teringat pesan singkat yang dikirim Reyhan beberapa bulan lalu.
From: Reyhoney
Bee, kamu apa kabar?
Maafin aku baru bisa kasih kabar. Aku sekarang lagi di pedalaman Kalimantan. Di sini susah dapet sinyal. Seminggu yang lalu mendadak ayah nelpon aku malam-malam, ngabarin kalau perkebunan sawit kebakaran berikut pabrik yang letaknya di tengah-tengah perkebunan juga ikut kebakar, makannya aku langsung diminta berangkat sama Ayah malam itu juga buat menyelesaikan semua kekacauan di sini. Kemungkinan, paling cepet sebulan lagi aku pulang Bee, kamu nggak marah sama aku, kan? Jaga kesehatan, ya! I miss you, Bee. 😍😚"Ma--maksud kamu ... abang kamu namanya Reyhan Alkatiri Guciano?"
Deg. Satu kenyataan lagi menampar kesadaran Lovika. Kenapa selama ini dirinya begitu bodoh, bahkan nama belakang Alka dan Reyhan itu sama. Guciano.
Alka menganguk. "Kamu kenal?"
Merasakan sakit yang luar biasa di dadanya, Lovika tak sanggup lagi menjawab pertanyaan Alka, perempuan itu hanya terdiam dengan tubuh bergetar menahan isakan.
Alka yang belum mengerti situasi tampak terkejut menyaksikannya.
Melempar handuknya asal, Alka bergegas menghampiri Lovika dengan perasaan cemas. Tangannya terulur menangkup kedua pipi Lovika dengan sayang.
"Hei hei, kenapa nangis?"
Alka bertanya dengan lembut, kedua matanya menatap mata Lovika dengan intens. Ada gurat ke khawatir yang sangat pada sorot matanya.
Lovika tak menjawab, ia malah menjatuhkan dirinya ke pelukan Alka, menangis sejadi-jadinya di sana, menumpahkan segala rasa sakit yang bersarang di dalam dadanya.
Alka bingung, Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada istrinya. Ia ingin bertanya, namun entah mengapa tiba-tiba saja ia ingat perkataan Willy ke padanya dulu,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brownies (16+) Completed.
Romansa(Silakan follow dulu sebelum baca) Mencintai lalu menikah itu biasa, tapi menikah lalu mencintai itu luar biasa. Raditya Alkalifi Guciano. Kisah ini menceritakan tentang Alka si Brondong pecicilan yang harus menikah dengan perempuan yang tidak dici...