38. M.P.B. Labil

7K 446 71
                                    

Back - infinite

Kalau ada kuota lebih play mulmed ya, ada abang Alka lagi joged-joged manjah di sana😂😂

"Oi ngelamun aja."

Alka meringis, bahunya terasa ngilu karena Gaara menepuknya dengan kencang.

"Santai sih, A. Sakit nih."

Gaara hanya terkekeh selagi Alka menatap tajam ke arahnya.

"Ngapain sih bengong mulu? Mikirin Lovika ya?"

Alka tak menjawab, ia hanya melirik Gaara sekilas lantas kembali menatap jalanan dari kaca jendela kereta api.

"Ooh ... jangan-jangan kepikiran Vania," goda Gaara, tangannya bergerak mencolek-colek dagu Alka dengan gemas.

"Siapa Vania?"

Gaara mendesis. "Cewek tadi yang lo tolongin, Al. Belum abis hari, lo udah pikun aja, sih."

"Oh," sahut Alka singkat.

"Bulet," balas Gaara gregetan.

"Cantik ya, Al?"

Alka mengangguk dan Gaara mengembangkan senyumnya.

"Pake kerudung pula."

"Iya, jadi ada manis-manisnya gitu." Alka terkekeh.

"Anjirr, sekarang lo puji, Al. Tadi aja lo kacangin," seru Gara heboh sembari menoyor kepala Alka.

" Ishh .. jangan ditoyor, A. Nanti nambah ganteng."

Gaara memutar bola matanya jengah. Gaara mengakui, dirinya memang cowok paling percaya diri jika berbicara menyangkut ketampanan wajahnya, tapi jika dibandingkan Alka, adik sepupunya ini level kepedeannya jauh ada di atasnya.

"Dasar muntado!" Gaara mencibir.

"Apaan tuh muntado?" Kening Alka berlipat.

"Munafik tapi doyan."

Lagi-lagi Alka terkekeh mendengar ucapan Gaara. "Bukan munafik, A, tapi gue sadar diri. gue udah punya bini."

"Yakin lo masih punya bini?" tanya Gaara skeptis, "lo nggak lupa 'kan penyebab lo sekarang ada di sini sama gue apa?"

Alka mendengkus. "Makasih ya udah diingetin."

"Sama-sama," sahut Gaara seraya memasang wajah tanpa dosa. Ia terkekeh puas melihat wajah Alka yang berubah masam.

"Udahlah, Al. Lo kalau emang cinta ya perjuangkan. Pulang sono ke rumah lo, jemput buruan! Keburu dinikahin abang lo, baru nyaho lo."

Alka berdecak. "Sialan lo, A. Bukannya prihatin malah ngomporin lagi."

"Justru gue kayak gini prihatin sama lo," Gaara meraih ponsel pintarnya, lalu mengarahkannya tepat di hadapan wajah Alka, "ngaca nih ngaca, muka lo udah kayak Kim Myung-soo kecebur got depan rumah gue. Lecek, suram dan mengenaskan."

Alka meraih ponsel dari tangan Gaara. Menggeser ponsel Gaara lebih dekat lagi ke arah wajanya. "Masih ganteng kok, A," ucapnya percaya diri.

Gaara mencibir. "Ganteng dari Hongkong, muka lo udah kayak mayat hidup gitu."

Alka sadar, memang sih wajahnya terlihat pucat dan sedikit tirus, tapi selama masih ganteng, itu nggak masalah buat Alka.

"Al, Lo sadar nggak sih, dengan lo kayak gini lo malah nyakitin diri lo sendiri. Kalau emang lo cinta sama bini lo. Perjuangkan, hadapi, bukannya malah lari."

"Ini abang gue, A. Bang Reyhan, abang kandung gue," desahnya, terdengar berat dan putus asa. "Kalau aja cowok itu lo, udah gue tikung, gue tubruk, kalau perlu gue lindes, yang penting gimana caranya Vika tetep sama gue."

My Protective Brownies (16+) Completed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang