01

491 13 3
                                    

Sore ini, di sebuah minimarket, Dava Adenara, remaja 17 tahun menenteng keranjang sambil memilih beberapa cemilan yang menjadi makanan kesukaannya.
Setelah merasa semua sudah cukup ia berjalan sambil membawa keranjang yang sudah penuh dengan makanan-makanan pilihannya itu ke kasir.
Setelah membayar total belanjaannya, iapun kembali ke mobilnya yang terparkir rapi di tempat parkiran.
Dengan sedikit buru-buru ia berjalan  mengeluarkan mobilnya lalu melaju kembali kerumahnya.
"gerimis? " gumamnya saat sedang menyetir mobilnya pulang kerumah.
Ia sangat membenci hujan. Baginya hujan adalah hal yang selalu memotong jalan orang.
Buktinya,  banyak orang harus berlarian kesana kemari mencari tempat berteduh dan harus menunda waktu mereka.  Itu semua karena hujan kan?
Tengah fokus dengan jalannya yang mulai padat, ia hampir saja menabrak seseorang. Mendengus kesal.
Ini salah satu hal yang ia benci. Hujan sederas ini,  bagaimana bisa fokus?
Kabut tebal menutupi jalan,  sampai hampir saja ia menabrak orang.

Ia mencoba untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik.  Dengan membunyikan klakson mobilnya. Namun sayang, orang di depan mobilnya ini sepertinya betul-betul tuli. Tidak mau berpindah tempat dari depan mobilnya. Dengan terpaksa Dava keluar dari mobilnya dengan menggunakan payung lalu menarik gadis itu ke pinggir jalan.
Sudah dibilangkan dia baik?
Ketika ia berhasil menarik gadis itu ke pinggir jalan. Ia kembali ke mobilnya.  Tanpa menghiraukan gadis yang terlihat malang itu, ia kembali melajukan mobilnya.

Sore ini cukup melelahkan.  Setelah menempuh jalan yang macet, Dava sampai dirumahnya. Sepi.  Itulah rumah Dava. Dava bukan anak yang  kekurangan perhatian dari orang tuanya,baginya semua sudah cukup.
Ia sangat mengerti orangtuanya.  Sibuk bekerja untuk mencari uang, dan uang itu pastinya untuk kebaikannya juga.
Ia tidak pernah mengeluh tentang kesibukan orang tuanya, karena menurut dia,  yang harus selalu aktif mengajak bicara dengan orang tuanya, dia.
Selalu menempatkan waktu mengunjungi orangtuanya di kantor.  Setidaknya mereka bisa bertemu,  walau beberapa menit saja.

Disinilah dia sekarang. Disebuah ruangan yang dipenuhi dengan buku-buku.
Yah,  Dava merupakan orang yang sangat cerdas.  Rajinnya membaca merupakan salah satu hobi baginya.
Jadi tidak heran, jika dia selalu mendapatkan juara di sekolah.

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang