Please vote my story guys 😘🙏
Dava menekan bel didekat pintu depan rumah Rain.
Pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya.
"eh nak Dava, masuk nak"
Sapa jeaneth mama Rain dan mempersilahkan Dava untuk masuk. Sampai diruang tamu, Ada Reno papa Rain yang sedang membaca koran.
"selamat sore om. "
Sapa Dava pada Reno.
"oh.. Sore nak. Silahkan duduk"
Balas Reno papa Rain.
Dava duduk di sova depan Reno.
"mmm. Om,tante.
Saya kesini mau ngajak Rain"
Ucap Dava.
Papa dan mama Rain kaget dengan apa yang diucapkan oleh Dava.
Mereka berpandang-pandangan, lalu melihat Dava lagi
"Rain? "
Ucap papa gadis yang ia beri nama Rain itu.
Dava yang menyadari akan kesalahannya langsung membetulkan maksudnya.
"maaf om, tante.
Maksud saya anak om sama tante.
Setiap kali saya bertanya namanya, Rain eh maksud saya anak om sama tante, selalu nunjuk hujan. Setiap kali nulis note buat saya dibawanya selalu ada tulisan Hujan.
Jadi, daripada saya ngeganjel manggil hujan, mending saya panggil aja dengan nama Rain. Rain kan hujan. "
Ucap Dava panjang lebar.
Mama dan papa dari Rain tersenyum.
"kalau menurut anak om gak pa pa, yaudah kami juga tidak apa-apa.
Yang pentingkan bisa diterima sama orang yang dipanggil. "
Ucap Reno senang.
Dava yang mendengar itu hanya tersenyum.
"nak Dava, tunggu sebentar ya, tante panggil Rain dulu"
Ucap jeaneth mama Rain.
Dava yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengangguk.Sedang asik berbincang, seorang gadis datang bersama wanita paruh baya disampingnya.
Dava mengangkat kepalanya, lalu melihat siapa yang datang.
Itu adalah gadis yang ia tunggu.
Dava tersenyum pada gadis itu dan dibalas dengan senyuman.
Rain menggunakan kaos serta celana jeans berwarna hitam dengan dilengkapi sepatu yang cocok.
"yasudah kalian jalan sekarang. Dikit lagi udah malam.
Takutnya hujan"
Ucap mama Rain mengagetkan Dava yang sedang serius melihat Rain.
"oh. Iya tante.
Om.
Dava sama Rain berangkat dulu ya, "
Ucap Dava sambil mencium tangan kedua orang tua Rain. Bengitupun dengan Rain
"hati-hati ya nak, "
Ucap papa Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionBidadari hujan. Aku pernah mengatakan bahwa aku membenci hujan. Tapi, ketika aku melihatmu. Hujan menjadi salah satu hobiku untuk menunggu kamu datang sebagai pelangi. Dava Adenara