30

98 3 0
                                    

KAU, AKU, DAN BINTANG

Dafa masuk kerumahnya yang nyaman walau tak mewah itu,  dengan langkah panjang.
Ia tak ingin menemui seseorang yang tengah berbincang-bincang dengan mamanya.
Katanya ' bikin sreg'
Ketika melewati mereka,  ia berusaha se cool mungkin agar tidak kelihatan sedang menghindar.
"ehhh... Tikus got,  sini lu,  salim sama mama, trus dekat gue biar gw sledingin lu...
Udah gede kok gak sopan amat kalau masuk. "
Telak!
Ia gagal menghindar.  Ia balik menghadap mereka, berjalan kearah mamanya, lalu salim,  setelah itu menyalimi seseorang tadi.
"apa kabar pakde? " tanyanya basa-basi.
Ya.  Itu pakdenya yang baru datang dari jogja.
Malas sekali jika harus menemui pakde yang cerewet ini.
Senyum palsunya ia tebarkan pada pakdenya yang ternyata telah diketahui.
" hallah,  kamu gak usah panggil-panggil pakde , panggil aja uncle.
Gak usah senyum juga,  jelek tau! "
Pakdenya menyemprotnya dengan kata-kata pedessss.
"wahhh... Pakde kok gak mencintai bahasa indonesia, pake uncle-uncle segala lagi, gak cocok!" balas Dafa yang tak kalah sengit.
"ehehe... Kamu ki... " ucapan pakde dipotong mama Dava.
"udah- udah! Jangan berantem dong.
Gak usah panggil pakde atau om!  revan juga boleh" ucap mama Dava santai.
Satu hal yang harus diketahui,
Dafa dan Revan seumuran.
Hanya saja,  ada hubungan keluarga yang mengharuskan Dafa untuk memanggil Revan, sebagai om atau pakde.
"lah, ma,  gak sopan dong,  manggilnya jadi Revan bukan om atau pakde"
Ucap Dava yang sedikit protes.
"hey!  Lu seneng banget ya,  gw keliatan tua," ucap Revan kesal,  dengan Dafa yang sudah tertawa puassss!
Mereka mengobrol,  sampai larut malam, bahkan mama Dafa pun sudah malas menemani mereka mengobrol.
"Daf,  sekarang pacar lo siapa?  Masih sama si luci? " tanya uncle's Dava.
" gak lah, gw gak mau punya pacar yang taunya hanya pas bahagia doang dekatnya.  Pas lagi sedih-sedihnya, gw di tinggal."  balas Dava jengkel.  Ya Dava memang lebih terbuka dengan sang unclenya ini.
Ia percaya 100% padanya.
" hmmm... Katanya,  dia lagi ke sini buat nemuin kamu.  Katanya sih mau kasitau ke kamu apa yang sebenarnya terjadi" ucap Revan.
" tau ahh" ucap Dava sambil bangkit berdiri,  lalu mengajak sang uncle untuk ditunjukkan mana kamarnya.
" ayo van,  kamar lo disebelah sini. " ucap Dava.
"yaellah, Dava. Lo kira uncle mu ini baru disini? " ucap Revan setengah bingung dengan Dava. Dava mengetahui itu hanya cekikikan tidak jelas..
" yawes,  selamat tidur my pakde"
Ucap Dava sambil tersenyum jahat.
" selamat tidur ponakanku, entar kepalamu ku potong aja,  biar tau rasa.
Jangan panggil aku pakde sinting! " teriak Revan jengkel.
Setelah puas mengganggu pakdenya, ia kembali kekamarnya,  setelah mencuci wajahnya, ia naik keatas tempat tidur.
----

20-an menit sudah ia mencoba untuk tidur.
"lah,  susah banget tidurnya.
Mana besok sekolah lagi." ucap Dava, lalu bangkit berdiri dan berjalan kearah jendela kamarnya,  lalu membukanya.
Ia menatap ke arah bintang, yang hampir tertutup awan.
"dia udah tidur belum ya, " ucap Dava,  sambil mengambil hpnya diatas meja belajarnya.

Udah tidur dek?

Belum,

"eh, belum tidur? " kaget Dava,  ketika chatnya dibalas.

Kok belum?

Masih ngerjain tgs kak,

Ohh,  fighting!
Banyak ya?

Iya kak,  banyak banget,  😊
Tugas kimia lagi.

Wahhh,  pantes tuh banyak.
Istirahat dulu aja,  narik badan gitu.
Biar gk capek.

Oh iya,  kamu lihat langit deh, ada bintang cantik bngt.

Iyakak.  Ada tuh.. 😊

Bener udah lihat nihh..?

Iya eh. 

Berasa ngeliat bintang yang sama
Gak sih?  😂😁

Tau tuh,  bintangnya banyak banget.
😆

aku tau,  kita lihat bintang yang sama kok,
Berasa kaya Ada AKU, terus ada bintangnya, terus ada KAMU 😂

Apa sih kak,  ga jelas deh..

Hahaha... Gaje gimana dek,  serius deh.. Itu sih perasaan aku yah,  😉
AKU KAMU DAN BINTANG...
Cieee 😄😄😉
hahaha

Apa sih kak,

Udah ah, kamu tdr aja,  entar telat bangun,  sengsara deng,  dihukum majikan gw di sekolah tuh.

Ahajaa... Iyaiya kak, 
Selamat tdr kak.

Selamat tdr bintang ku 😉😊

Kalau boleh jujur,  Dava seperti remaja alay,  yang mengirim pesan pada pacarnya. 
Pacar?  Kan belom pacaran?
Dava duduk dikursi dekat jendela kamarnya.
Ia membayangkan wajah gadis hujan itu.
Wajahnya, terlihat seperti wajah siapa ya?
Mirip siapa gitu? 
"ahh... Bodo lah,  aku tidur dulu deh"

Tring

Hpnya berdering lagi.  Ia membukanya,  dan

😊

Balasan apa ini?
Chatingannya dibalas Rain dengan emotikon yang sedikit membuat Dava menyunggingkan senyumnya.
Ia menutup matanya, 
Lalu....



"gw pengen dia sembuh karena gw... " gumam Dava,  dan mencoba untuk menutup matanya.

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang