Shasa duduk terisak di kursi semen di bawah pohon di taman kecil sekolahnya.
"Lo tega banget sih baal, lo tega!!." gumamnya di tengah isakan tangisnya.
Tidak lama kemudian Iqbaal datang menghampirinya dan langsung duduk berlutut di hadapannya.
Kemudian diraihnya tangan Shasa dan menggenggamnya, sementara Shasa langsung memalingkan mukanya ke samping."Please maafin aku Sha." Ucap Iqbaal memohon.
Shasa tetap diam tidak menjawab. Air matanya terus saja jatuh meskipun sudah berusaha di tahannya mati-matian.
"Aku sadar aku salah, aku juga sadar kesalahanku menimbulkan cinta. Aku cinta dan sayang kamu Sha, Please maafin aku." Ucap Iqbaal mengecup tangan Shasa.
Shasa masih diam, tidak mengeluarkan sepatah katapun, hanya terdengar suara isakan tangis yang berusaha dia tahan, namun malah semakin menyesakkan dadanya.
"Sha, please ngomong. Maafin aku." Ucap Iqbaal lagi "Aku sayang kamu Sha, aku harus gimana biar kamu maafin aku?." Lanjutnya memohon.
Shasa tetap diam membisu, disibakkan rambutnya ke belakang telinga yang menutupi sedikit wajahnya, kemudian menatap Iqbaal yang duduk berlutut di hadapannya.
Menghapus air matanya kuat kuat.
Kemudian Shasa menarik tangannya dalam genggaman Iqbaal, segera berdiri hendak meninggalkan Iqbaal. Namun Iqbaal ikutan berdiri dan segera menahan langkah Shasa dengan mencekal satu tangannya.
Shasa menoleh, masih diam. Seakan-akan dia tidak ada tenaga untuk membentak apalagi marah-marah.Ditatapnya Iqbaal dengan mata merah sembabnya, ditepisnya tangan Iqbaal pelan.
Tapi Iqbaal malah meraih Shasa kedalam pelukannya. Seketika Shasa kembali menangis terisak dalam pelukannya.'Hiks Hiks Hiks'
"Kamu cinta pertamaku baal, kenapa kamu tega, kenapa?." Ucap Shasa sambil terisak dan memukul berkali kali dada Iqbaal.
"Sha, aku minta maaf."
Ditariknya tubunya Shasa, dan dipeluknya semakin erat, tidak peduli pada murid yang berlalu lalang dan melihat ke arahnya. yang dia butuhkan hanyalah maaf, maaf dari gadis yang disakitinya sekaligus yang dia cintai.
"Maafin aku Sha." Ucapnya, kemudian mengecup puncak kepala Shasa.
Shasa masih terisak. tapi gerakan tangannya memukul Iqbaal sudah berhenti.
Cukup lama dia menangis dalam pelukan Iqbaal. Sampai akhirnya dia melepaskan diri dari pelukan Iqbaal, ditatapnya Iqbaal dihadapannya dengan mata sayu. Dihelanya nafas beratnya.
Kemudian Membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan Iqbaal sendirian, tanpa pamit, tanpa sepatah katapun. Berlari kecil sambil menangis menuju kelasnya.
Iqbaal memejamkan mata bersamaan dengan kepergian Shasa dari hadapannya, Sama-sama menghela nafas berat. Ditatapnya Shasa yang berjalan menjauh darinya dengan tatapan pasrah.
Dia sadar perbuatannya telah menyakiti Shasa begitu dalam, bahkan hatinya juga ikutan tersakiti akibat kesalahannya sendiri."Sha, Lo kenapa?." Tanya Angel begitu Shasa memasuki kelasnya sambil menangis terisak.
'Hiks Hiks Hiks'
Shasa menghamburkan pelukannya pada Angel dan menangis dalam pelukannya.
Rani kebingungan, seluruh isi kelas kebingungan, tidak biasanya Shasa menangis. biasanya dia selalu terlihat ceria.
"Iqbaal Ngel,...Iqbaal." Ucap Shasa di tengah isakan tangisnya.
"Iqbaal kenapa?." Tanyanya.
Shasa tidak menjawab, malah terus terisak.
![](https://img.wattpad.com/cover/151316242-288-k595259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger Fall In Love
Teen FictionTentang seorang gadis SMA yang mempunyai sifat matrek dan berubah sejak pacaran dengan anak baru di sekolahnya. Tentang rasa sakitnya mendapatkan cinta tidak tulus. Ikuti ceritanya gaes...!!!