Pulang sekolah. Shasa berlari mengejar Iqbaal yang kini sudah melajukan mobilnya meninggalkannya.
"Berangkat sama gue, pulangnya gue ditinggal. dasar kejem banget." Gerutu Shasa sambil menendangkan kakinya ke udara begitu mobil Iqbaal tidak berhasil dikejarnya.
"Sayang please pulang sama aku." Mohon Adipati yang kini ada di hadapan Shasa dan masih di atas motornya.
Shasa meliriknya dengan tatapan sinis dan wajah cemberut.
"Gak usah sayang sayang, kita udah putus." bentak Shasa.
"Aku belum setuju."
"Gue nggak peduli!!."
Tiba-tiba ada mobil berhenti di hadapan Shasa dan Adipati, mereka sontak melihat ketempat mobil berhenti. keluar seorang supir yang Shasa kenal adalah supir Iqbaal.
"Ngapain pak?." Tanya Shasa begitu supir tersebut berjalan mendekati Shasa.
"Saya disuruh nganterin mbak pulang dengan selamat." Beritahu supir tersebut. kemudian membukakan pintu untuk Shasa.
Shasa menatap sebentar Adi yang kini hanya kebingungan. Sedetik kemudian Shasa masuk ke dalam mobil tanpa pamit. mending sama supirnya Iqbaal daripada sama Adi.
...
Beberapa waktu lalu.
Iqbaal memperhatikan Adi yang sedang menunggu kepulangan Shasa di luar gerbang dan tidak fokus pada pelajaran yang diajarkan gurunya di depan.
Diam-diam Iqbaal mengeluarkan ponselnya dan mengirimi supirnya pesan, memintanya menjemput Shasa. Jadi Iqbaal bisa dengan tenang meninggalkan Shasa pulang.
...
"Iqbaal yang nyuruh pak?." Tanya Shasa ketika sudah ada di dalam mobil dan melepaskan tasnya agar bisa bersandar dengan nyaman.
"Iya non." Jawabnya.
Shasa mengembangkan senyum mendengarnya. Dalam keadaan cemburu, Iqbaal masih peduli padanya. Lagi dan lagi Shasa jatuh cinta lagi dan lagi pada sosok Iqbaal hanya karna perlakuannya, bukan karna barang mewahnya.
"Makasih ya pak." Ucap Shasa ketika sudah sampai di depan gerbang rumahnya.
"Iya non sama-sama. mari." Jawabnya. Shasa menganggukkan kepalanya tersenyum ramah.
Setelah mobil yang mengantarnya telah meninggalkan rumahnya, Shasa langsung berjalan memasuki rumahnya.
***
Iqbaal duduk diam di belakang rumahnya sembari mendongakkan kepalanya memperhatikan hamparan langit malam bertaburan bintang. Sesekali bibirnya tersenyum pahit kemudian menundukkan kepalanya bingung.
Bingung kenapa harus ngerasain sakit, kenapa harus nggak rela Shasa dijemput Adi. Agar terlihat meyakinkan? Tapi kenapa hatinya benar-benar merasa panas.
"Baal lo kenapa?." Tanya Aldy menepuk pundaknya, dan duduk disamping Iqbaal.
"Eh elo dy, kapan lo dateng?." Tanya Iqbaal.
Aldy memang sering bermain kerumahnya ketika dia dalam waktu santai.
"Baru aja, kata pembantu lo, lo ada dibelakang rumah, jadi gue memutuskan langsung kesini." Jawab Aldy.
Iqbaal menganggukkan kepalanya mengerti kemudian kembali menundukkan kepalanya.
"Gak usah dilanjut kalo elo nggak sanggup." Ucap Aldy sambil memandang Iqbaal.
Iqbaal langsung menoleh dan menyunggingkan senyum pahit menatap Aldy. Iqbaal langsung mengerti apa yang dibicarakan Aldy adalah soal Shasa.
"Udah setengah jalan, masak gue nyerah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger Fall In Love
Teen FictionTentang seorang gadis SMA yang mempunyai sifat matrek dan berubah sejak pacaran dengan anak baru di sekolahnya. Tentang rasa sakitnya mendapatkan cinta tidak tulus. Ikuti ceritanya gaes...!!!