31. 😌😌😌

2.8K 172 9
                                    

Sejak Tirta meminta Shasa kembali telah membuat Iqbaal khawatir, satu hal yang Iqbaal sadari, jika dia lengah sebentar saja Shasa akan benar-benar pergi tanpa bisa diharapkan kembalinya. Dia memang sudah putus, tapi cintanya belum putus. Jadi kalau ada orang lain yang menginginkan Shasa, jelas seratus persen dia tidak akan rela.

Makanya saat Ini Iqbaal lebih sering menghabiskan waktu bersama Shasa disetiap kesempatan, istirahat dia langsung nyamber ngajak Shasa ke kantin, ke perpus, main-main ke kelas lain atau yang lainnya, pokoknya berdua.
Sementara Shasa hanya kebingungan dengan tingkah Iqbaal yang menurutnya berlebihan, apalagi untuk orang yang baru saja putus dan sudah jadi mantan.

Apalagi sekarang Iqbaal menjemput Shasa lebih pagi dari biasanya, Shasa sampai menggeleng-gelengkan kepala begitu melihat Iqbaal sudah siap dengan mobil Lamborghininya, menunggu di halaman rumanya sejak matahari belum muncul. Dan satu lagi, Iqbaal tidak pernah menggunakan mobil Lamborgininya ke sekolah, tapi sekarang dia sama sekali tidak absen membawa mobil keren dan mahalnya itu.

"Duileeehh pagi bener datang ke istana Cinderella." Ejek Shasa yang baru keluar dari rumahnya sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Iqbaal hanya nyengir malu-malu, menampakkan gigi-gigi yang berbaris rapi.

"Sekarang ganti profesi? dari pacar ke supir pribadi?." Kata Shasa sambil masuk ke dalam mobil dengan pintu yang sudah di bukakan Iqbaal.

Iqbaal lagi-lagi hanya tersenyum nyengir.

Hal yang paling membuat Iqbaal senang datang lebih cepat kerumah Shasa adalah, dia bisa tersenyum puas ketika akhirnya Tirta memilih pergi ketika mobil Iqbaal sudah terparkir rapi di halaman rumah Shasa.

Yang terjadi di dalam mobil adalah hening tidak seperti yang diharapkan Shasa, Iqbaal ngomong hanya beberapa kata membuat Shasa jengkel karna merasa di cuekin 'Ngapain jemput gue kalo sekiranya gue dicuekin, di anggap kagak ada' gerutunya dalam hati.

Begitu mobil terparkir di parkiran sekolah, Shasa buru-buru ingin cepat keluar, terlebih lagi Angel melambaikan tangan ke arahnya, Shasa langsung ingin loncat keluar saat itu juga. Tapi lagi-lagi ketika dia membuka pintu mobil disebelahnya, Iqbaal menahan gerakan tangannya dan tersenyum sambil berkata manis.

"Keluarnya bareng aku yaa Sha."

Diajak bareng mulu. tapi dicuekin selama di mobil. begitulah. Shasa sudah menolak dengan berbagai alasan seperti, Aku sama Angel aja, masih ada urusan di kantor kepala sekolah, masih mau ke kantin dan lain-lain. Habis itu Iqbaal akan memelototinya dengan tampang serius dan menakutkan, setelahnya Shasa tidak bisa lagi berkata apa-apa selain berkata "OKE" dan Iqbaal tersenyum puas.

😐😐😐

Shasa memasuki kelasnya dengan wajah lesu akibat deket mantan terus sekaligus di cuekin mantan. Efeknya susah move on.

"Sha, elo balikan sama Iqbaal?." Tanya Rani begitu Shasa sudah duduk disampingnya.

"Enggaklah. kalo gue balikan pasti gue cerita."

"Tapi kok nempel mulu sih lo?."

"Bukan gue yang nempel, tapi Iqbaal tuh."

"Kalo enggak elo ladeni, dia bakalan nyerah sendiri kali Sha".

Shasa pikir apa yang dikatakan Rani ada benarnya juga, kalo diladeni udah pasti Iqbaal akan keterusan deketin dia, akhirnya yang rugi juga dia sendiri jadi susah move on.

Akhirnya Shasa menolak setiap kali di ajak Iqbaal, dan Iqbaal tidak bisa memaksa.
Tapi begitu Shasa tidak lagi bersama Iqbaal, Tirta mendekatinya terus-terusan. Ditolak nggak enak, diladeni takut malah keterusan dan ujung-ujungnya ingat lagi masa lalu, Kalau cuma diingat sih masih mending, tapi kalau masalah masa lalunya dibawa-bawa ke masa sekarang itu yang repot.

Gold Digger Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang