36. Cewek Mungil dan Manis

2.5K 129 4
                                    

Malam minggu kali ini Iqbaal benar-benar serius akan mengungkapkan perasaannya pada Shasa, memintanya kembali atas dasar keinginan hatinya yang terdalam. Bukan karna mau balas dendam seperti sebelumnya.

Celana jeans, kemeja biru, serta sepatu converse hitam putih yang dia pakai malam ini akan turut menjadi saksi dia mengatakan cinta pada sosok gadis yang sangat diinginkannya.

"Bunda, Iqbaal berangkat yaa." pamit Iqbaal menghampiri bundanya yang tengah ada di dapur.

"Mau kemana?."

"Urusan hati bun. Doain ya semoga lancar."

"Mau nembak cewek? Bukannya sudah punya pacar?" tanya bundanya heran.

"Mau minta maaf bun, doain bun"

"Iya, hati-hati. Pulangnya jangan malem-malem. Kenalin sama bunda."

"Siap bun."

Iqbaal pun berangkat dengan mobil Lamborghininya menuju tempat yang sudah disiapkan Aldy dan Angel, serta Rani dan Angga yang ikutan membantu. Salah satu restoran termahal dengan satu kamar ruang makan khusus atau yang sering disebut ruang VIP di sebuah restoran korea yang ada di Jakarta.
Shasa akan dijemput oleh Rani langsung, karna yang Shasa tau dia akan pergi makan malam dengan kedua sahabatnya. bukan dengan Iqbaal. dia sama sekali tidak tau bahwa Iqbaal telah menunggunya datang untuk mengungkapkan perasaannya dengan tulus.

Sementara Iqbaal sedang memainkan gitarnya sambil bernyanyi, Karna Iqbaal akan menyambut kedatangan Shasa dengan menyanyikan sebuah lagu yang akan diiringi dengan petikan gitar. Jadi dia butuh waktu untuk mempersiapkan diri. Sambil menunggu Shasa datang, Iqbaal melakukan latihan menyanyikan lagu untuk menyambut kedatangan Shasa.

Sementara Shasa tidak sampai kepikiran bahwa sebentar lagi akan terjadi sesuatu yang romantis dari Iqbaal. Dari itu dia pergi hanya menggunakan jumpsuit berwarna gelap coklat dengan detil kerutan di bagian pinggang membuat tubuhnya terlihat lebih ramping dan tak lupa dia menggunakan jaket kulit hitam untuk melindunginya dari dinginnya malam. Jika dia tau akan terjadi hal romantis dia akan memilih menggunakan dress indahnya tanpa jaket kulitnya, karna dia tidak peduli dingin yang menusuk kulit, yang terpenting tampil cantik.

Rambutnya dibiarkan digerai bebas tanpa aksesoris, pergelangan tangannya juga dibiarkan kosong, dia hanya menggunakan gelang kaki yang kini telah tertutupi celana panjangnya.

"Ma, Pa, Shasa mau keluar yaa." Pamit Shasa.

"Mau kemana? sama siapa?."

"Mau makan diluar aja, bareng Rani sama Angel."

"Rani sama Angel mana?."

"Bentar lagi juga dateng."

"Ya udah hati-hati. pulangnya jangan malem-malem."

"Siap ma. Shasa tunggu di luar aja ya ma."

"Iya sayang"

Shasa mencium tangan kedua orang tuanya sebelum keluar rumah. Di depan rumahnya dia duduk santai di kursi yang terdapat di teras rumahnya menunggu jemputan dari Rani.

Tiba-tiba mobil jazz putih memasuki halaman rumahnya, Shasa berdiri dan memicingkan matanya bingung ketika yang keluar dari dalam mobil bukan Rani ataupun Angel. Tapi seorang gadis seumurannya bertubuh pendek, mungil namun terlihat cantik dan manis.

"Cari siapa yaa?" Tanya Shasa begitu gadis itu mendekatinya.

"Kak Shasa yaa?" Tanyanya.

"Iya, Saya Shasa." jawab Shasa bingung.

"Kenalin kak, saya Nella, kak Rani minta saya sekalian jemput kakak, kebetulan kita searah" Nella menyodorkan tangannya untuk berjabat dengan Shasa. Dan Shasapun menyambutnya.

Gold Digger Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang