16. Tugas matematika.

3K 196 15
                                    

Sepanjang jalan Iqbaal menyetir mobilnya, dia tidak berhenti terus-terusan tersenyum mengingat kini dirinya sudah baikan dengan Shasa. Lega rasanya, Lega Shasa beneran sudah putus dengan Adi, yah walaupun ditutup dengan acara pelukan-pelukan segala.

Sementara Aldy yang duduk disampingnya dianggurin.
Sesekali Aldy melirik Iqbaal yang terus saja tersenyum sendiri macam kesurupan. Aldy tau, bahkan sudah menduganya, sahabatnya itu tengah jatuh cinta dan lupa pada tujuan utamanya, Tidak aka nada lagi yang akan terjadi selain ada pihak yang akan tersakiti. Atau semuanya, Iqbaal, Shasa, bahkan pacar Iqbaal diluar negeri akan tersakiti.

“Gimana pacar lo yang diluar negeri?.” Tanya Aldy tiba-tiba.

Senyum Iqbaal langsung menghilang. Berpacaran dengan Shasa dan sering menghabiskan waktu bersama membuat dia lupa akan tujuan utamanya, lupa pada pacarnya yang sedang jauh. Bukan lupa sebenarnya, Tanpa sepengetahuan Aldy, Iqbaal masih menghubungi pacarnya pada malam hari. meskipun tidak sesemangat dulu seperti sebelum mengenal Shasa.

Menguhubunginyapun hanya sebentar, hanya untuk memastikan bahwa kekasihnya baik-baik saja di negeri orang, setelah itu Iqbaal langsung meninggalkannya tidur, karna hanya dengan tidur, waktu tidak akan terasa lama ketika dia mulai gelisah menunggu pagi hari cepat datang hanya untuk cepat-cepat berangkat sekolah dan bertemu Shasa.

“Jangan bilang lo lupa?.” Tanya Aldy lagi begitu Iqbaal tidak cepat menjawabnya.

“Hubungan gue sama dia masih baik-baik aja kok.” Jawabnya.

“Siapa yang bakalan lo pilih?.” Tanya Aldy.

“Maksud lo?.” Iqbaal balik bertanya sembari menoleh sebentar pada Aldy.

“Gue tau elo, gue tau lo lagi jatuh cinta sama Shasa.”

“Gue tetep pilih pacar gue.”

“Pacar yang mana?.”

“Pacar gue Cuma satu.” Jawabnya tegas.

“Iya yang mana?.”

Iqbaal bungkam. Menghela nafasnya pelan namun terdengar berat.

“Kaela.” Jawab Iqbaal ragu-ragu. Nun jauh dalam hatinya dia menolak keras bibirnya menyebut nama Kaela.

Kaela adalah pacarnya yang kini sekolah di luar negeri, cinta pertamanya waktu SD, yang baru didapatkannya ketika dia duduk di bangku SMP.

Ketika SMA, dia harus menerima kenyataan pahit, ketika Kaela memutuskan melanjutkan pendidikannya diluar negeri, sementara dirinya waktu itu juga pindah dari Jakarta ke Bandung, dan Iqbaal tidak bisa mengantar Kaela ke Bandara.

Sejak itulah mereka LDR, Kaela pulang hanya dua kali selama setahun, dan itupun terkadang mereka hanya menghabiskan waktu sebentar untuk bersama, sekedar jalan-jalan, makan malam, dan menikmati teh dirumah Kaela. Hanya itu, karna biasanya, setiap Kaela pulang, Kaela lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga.

"Oke, omongan lo gue pegang." Ucap Aldy sambil menganggukkan kepalanya. "Oh yaa gue ingetin lo untuk terakhir kalinya, Shasa bukan cewek seperti biasanya, dia tangguh, dia lebih jago main game daripada lo." Lanjut Aldy.

"Lo tenang aja, gue bakalan baik-baik aja. Cewek matrek kayak Shasa memang harus segera dibuat sadar, biar sifat matreknya musnah."

"Dia matrek in lo?." Tanya Aldy.

Lagi lagi Iqbaal diam, pasalnya Shasa tidak pernah sekalipun meminta barang mewah padanya, bahkan jam tangan couple dia beli sendiri.

"Sejauh ini masih enggak, mungkin karna kita belum lama pacaran."

Gold Digger Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang