38. Restoran Almona

2.7K 171 13
                                    

Shasa menunggu Iqbaal dengan perasaan harap-harap cemas, dia tidak bisa keluar karna takut orang suruhan Tirta akan menangkapnya. Shasa bersembunyi disaat diluar restoran heboh menyangkanya telah melakukan percurian mobil.

Pelayan yang tadinya mengantar Shasa ke kamar mandi segera pergi ke kamar mandi dan meminta Shasa keluar begitu mendengar bahwa Shasa adalah pengemudi mobil itu, dan Shasa disangka telah mencuri mobil. Tentu saja pelayan itu panik, karna pencurinya kini bersembunyi didalam restoran tempat dia bekerja, apalagi dia yang mengantarnya ke kamar mandi, dia takut dimarahin Manager restoran.

"Mbak tolong keluar." Panggil pelayan itu sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi yang di dalamnya ada Shasa.

Mendengar teriakan dan ketukan pintu, Shasa langsung keluar.

"Ada apa mbak?." Tanyanya bingung.

"Mohon mbak jangan bersembunyi disini, manager nanti bisa marah kalo beliau sampai tau. di luar polisi sudah menunggu mbak, lebih baik keluar dan selesaikan masalah."

"Ada apa sih?." Tanya Shasa bingung.

"Mbak melakukan pencurian mobil kan?."

"ENGGAK." Jawab Shasa tegas.

"Terserah mbak, tapi tolong keluar dari sini, dari restoran ini." ucap pelanyan itu dengan panik.

Dengan perasaan dongkol akhirnya Shasa keluar dari kamar mandi. menudukkan kepala ketika dua orang suruhan Tirta melihat ke arahnya.

"Itu dia pengemudi mobilnya." teriak kerumunan orang diluar restoran menunjuk ke arahnya yang saat itu masih berada di dalam restoran.

Shasa sontak mundur dan hendak ke kamar mandi lagi ketika dia hendak akan diserbu kerumunan orang dan beberapa polisi yang kini berjalan ke arahnya.
Tapi dua pelayan restoran menahan langkahnya dengan memegang kedua tangannya. Bahkan manager restoranpun kali ini sampai keluar dari ruangannya dan marah-marah.

"Gimana sih kalian, gara-gara anak ini restoran jadi ribut" Bentak managernya pada dua pelayan yang memegang tangan Shasa. Shasa menatap tajam kesal dan marah pada manager restoran.

"Tunjukkan surat kepemilikan mobil." Pinta polisi setelah berada di hadapan Shasa.

"Gak ada?." Tanya polisi lagi karna Shasa hanya diam tidak menjawab.

"Enggak ada, karna itu bukan mobil saya." Kata Shasa dengan nada lumayan tinggi.

Polisi itu langsung menarik kesimpulan bahwa mobil itu benar-benar hasil dari curian.

"Mohon ikut kami ke kantor polisi. Dan jelaskan di kantor polisi." Ucap polisi itu tegas. Kemudian meminta anak buahnya membawa Shasa ke kantor polisi. Sementara kedua anak buah Tirta tidak ada yang berani mendekatinya jika sudah berurusan dengan polisi.

"Apaan sih pak? Saya salah apa?" Tanya Shasa, begitu kedua tangannya kini beralih dipegangi polisi.

Iqbaal baru saja datang, menghentikan mobilnya tepat di halaman restoran. Melihat kerumunan orang di depan restoran Iqbaal langsung turun dan masuk kedalam restoran begitu melihat Shasa juga ada di dalam.

Sesampainya di dalam, suasana jadi cukup tenang, Iqbaal dapat melihat kelegaan di mata Shasa. Baju yang sedikit ada sobekan di bagian paha dan dadanya membuat Iqbaal semakin khawatir dengan keadaan Shasa. Shasa menatapnya dengan mata sayu dan hampir menangis. Terlihat jelas Iqbaal dapat merasakan dan melihat dari sepasang mata Shasa, gadis itu tengah membutuhkan pertolongannya.

Suasana yang tadinya heboh menuduh-nuduh Shasa kini sedikit berubah tenang begitu Iqbaal datang, pelayan restoran yang tadinya heboh melakukan bisik-bisik kepada orang yang ada sebelahnya masing-masing kini menunduk, pengunjung restoranpun ikutan diam, dan manager yang tadinya ikut marah-marah menjadi kikuk menjabat tangan Iqbaal dengan tangan yang berubah dingin.

Gold Digger Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang