Malam hari yang ditunggu telah tiba. Iqbaal merasa sangat gugup, tapi berusaha dibawa santai dan terlihat tenang. Gimana gak gugup, kali ini dia mau meniduri Shasa. Terlebih lagi direncanakan terlebih dahulu menambah kegugupannya saja.
Karna sudah tau mau ngapain, Iqbaal menggunakan celana jeans beratasan kemeja tebal, biar tidak perlu menggunakan kaos dalam.
Sementara Shasa, karna itu adalah acara kencan makan malam, meskipun bukan malam minggu. Shasa menggunakan dress coklat muda selutut yang terkesan sangat feminim. dipadu dengan sepatu flatshoes sama coklatnya. Rambutnya dia biarkan tergerai bebas seperti biasanya. Wajahnya hanya dipolesi bedak bayi sekaligus sedikit olesan lipstik pink dibibirnya.Suara deru mobil Iqbaal terdengar memasuki halaman rumahnya. Shasa seketika langsung turun dari kamarnya. Papa mamanya sedang ada diluar kota selama 3 hari, termasuk kakaknya ada kegiatan kampus. Jadi rumah kosong. Tapi meskipun begitu Shasa sudah pamit pada orang tuanya lewat telfon.
"Mau makan dimana nih kita?." Tanya Shasa setelah masuk kedalam mobil.
"Restoran Sushi ken" Jawab Iqbaal. Salah satu restoran jepang yang ada Di Jakarta yang letaknya berada di dekat apartemen Iqbaal.
Shasa menganggukkan kepalanya tanpa rasa curiga sedikitpun.
Sesampainya disana mereka langsung disambut oleh Rani dan Angga, serta dengan beberapa pilihan makanan sushi khas jepang. Merekapun memesan Sushi dan memakannya sembari asik mengobrol berempat.
Sementara Aldy dan Angel, Atas permintaan Angel karna merasa khawatir pada Shasa, Mereka menginap di salah satu hotel yang dekat dengan apartemen Iqbaal. Dengan perasaan khawatir dan harap-harap cemas takut terjadi apa-apa pada Shasa, takut tiba-tiba Shasa menelfon membutuhkan pertolongan, jadi bisa lebih cepat Angel dapat menolongnya. Berlebihan memang, tapi Angel benar-benar merasa khawatir.
Setelah makan malam, Iqbaal langsung mengajak Shasa untuk pulang. Shasa mengangguk mengiyakan.
"Ikut ke apartemenku dulu ya." Ajak Iqbaal. Shasa mulai was-was.
"Ngapain?." Tanya Shasa kemudian.
"Ada yang mau aku ambil." Jawab Iqbaal dengan jantung yang berdegup kencang, dan dengan wajah yang berusaha terlihat tenang.
"Emmm...oke deh." Jawab Shasa sedikit ragu setelah berfikir cukup lama.
Iqbaalpun melajukan mobilnya menuju apartemennya. Sesampainya di halaman apartemen Iqbaal menoleh pada Shasa.
"Ayo ikut." Ajak Iqbaal lembut.
"Aku disini aja. Lagian kamu cuma sebentar kan?." Tolak Shasa.
"Kalo kamu ikut bakalan sebentar, tapi kalo kamu tetep disini aku bakalan lama." Jawab Iqbaal lembut sembari tersenyum menatap Shasa. Shasa langsung merasa salting mendapat tatapan dari Iqbaal.
"Kok gitu?." Tanya Shasa.
Iqbaal tersenyum. Meletakkan telapak tangannya di pipi Shasa, jempolnya menyentuh bibir Shasa lembut, mengelusnya dan sedikit memberikan penekanan.
"Sebentar." Ucap Iqbaal pelan dan lembut menatap Shasa.
Dengan wajah yang semakin seperti kepiting rebus, dan degup jantung yang berdetak cepat loncat kesana kemari Shasa menganggukkann kepalanya dan langsung menunduk menghindari tatapan Iqbaal. Shasa sama sekali tidak merasa curiga akan terjadi sesuatu yang mungkin pahit dan akan segera di alaminya di dalam. Dia sibuk menormalkan sikapnya yang mulai salting. Dari itu Shasa menurut saja mengikuti Iqbaal kedalam apartemennya.
Sesampainya di dalam apartemennya, Iqbaal menutup pintunya pelan. kemudian perlahan Iqbaal menarik tangan Shasa dan mendudukkannya di tepi ranjang. Kemudian Iqbaal melepaskan sepatunya. Shasa menatapnya bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger Fall In Love
Ficção AdolescenteTentang seorang gadis SMA yang mempunyai sifat matrek dan berubah sejak pacaran dengan anak baru di sekolahnya. Tentang rasa sakitnya mendapatkan cinta tidak tulus. Ikuti ceritanya gaes...!!!