"Baal gue minta maaf, ini semua nggak seperti yang lo liat." Ucap Aldy mensejajari langkah Iqbaal.
Iqbaal diam tidak menggubris permintaan maaf Aldy, bukan karna pelukan, tapi karna mulut Aldy yang nggak bisa jaga rahasia. Menceritakan sama Angel sama saja membuat hubungannya dengan Shasa semakin sulit diperbaiki.
"Lo boleh mukul gue lagi sekarang, tapi please maafin gue."
Akhirnya Iqbaal menghentikan langkahnya, bersamaan dengan Aldy juga ikut menghentikan langkahnya. Mereka berdua bertatapan.
"Ngomong apa lo sama Angel.?" Tanyanya tajam.
Aldy tertegun. Sepasang mata Iqbaal menatapnya tajam.
"Gue bener-bener minta maaf."Ucap Aldy pelan dengan nada sungguh-sungguh.
Iqbaal tidak menjawab. Dihelanya nafas panjang dan berat. Diikuti suara yang terdengar letih.
"Gue sayang sama Shasa dy." Ucapnya serak. Sedetik kemudian ditepuknya pundak Aldy diiringi suara yang berusaha terdengar kuat namun berat.
"Nggak apa-apa. Gue bisa selesain." Ucap Iqbaal, kemudian Iqbaal berlalu.
Aldy tetap berdiri mematung menatap kepergian temannya itu dengan rasa bersalah.
**
Shasa duduk termenung di pinggir kolam ikan belakang rumahnya, menopang dagunya, memandang lurus pada ikan-ikan cantik yang berlarian kejar-kejaran, suara gemercik air waterfall mini di kolam ikan menjadi lagunya malam ini.
Pikirannya jauh berkelana, terbang pada sosok Tirta yang dikabarkan telah tinggal di luar negeri cukup lama, kemudian beralih pada Iqbaal yang terakhir ini menyakitinya, membuatnya terluka, tapi juga orang yang akhirnya menempati posisi pertama di hatinya.
"Non ada tamu." Suara pembantunya mengagetkan Shasa dari lamunannya.
"Siapa bi?" Tanyanya penasaran.
"Nggak tau. Cewek."
"Suruh masuk aja bi, suruh ke kamar." Perintah Shasa. Shasa menyangka dia adalah Rani atau Angel.
"Emmm.. anu non, bukan non Angel sama non Rani." Pembantunya memberi tahu.
"Siapa?." Tanyanya bingung. Soalnya temen Shasa yang biasa kerumahnya hanya Angel dan Rani.
"Nggak tau non."
Shasa langsung bangkit dari duduknya, berjalan menuju pintu rumahnya, sementara pembantunya memilih langsung ke dapur.
"Kaela." Kata Shasa begitu pintu sudah terbuka. Kaela menyunggingkan senyum ramah.
"Ayo masuk." Ajak Shasa, kemudian masuk ke dalam rumahnya diikuti Kaela mengikutinya dari belakang.
"Silahkan duduk." Shasa mempersilahkan, kemudian dia ikutan duduk, tangannya meraih majalah di meja yang terdapat di sampingnya, tapi tidak membacanya, hanya dipegangnya. biar ketahuan kalo tamu kali ini nggak diharapkan kedatangannya "Dari mana lo tau rumah gue?." Tanya Shasa kemudian.
"Lo nggak perlu tau, Gue kesini mau ngomong sama elo Sha." Ucap Kaela kemudian.
"Ya udah ngomong aja langsung Kael." Kata Shasa dengan ekspresi siap mendengarkan apapun yang akan dikatakan Kaela, mantan pacar Iqbaal. Cewek yang beranggapan Shasalah yang merebut Iqbaal dari tangannya.
"Gue yakin kalo elo di posisi gue, elo juga bakalan marah. Nggak ada cewek yang mau diselingkuhin Sha." Kaela menghela nafasnya pelan dan berat "gue tau elo akhirnya sayang sama Iqbaal, tapi please Iqbaal Cuma balas dendam sama elo. Dia nggak beneran sayang sama elo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger Fall In Love
Teen FictionTentang seorang gadis SMA yang mempunyai sifat matrek dan berubah sejak pacaran dengan anak baru di sekolahnya. Tentang rasa sakitnya mendapatkan cinta tidak tulus. Ikuti ceritanya gaes...!!!