33. Ujung-ujungnya ketemu Iqbaal.

2.5K 158 3
                                    

Kali ini. Kemenangan untuk Tirta, dan kekalahan untuk Iqbaal.
Cewek yang selalu ditempelinya, akhirnya ada dalam genggaman Tirta.

Hari ini, pulang sekolah Iqbaal berjalan pelan sambil mengobrol dengan Aldy menuju kelas Shasa dan Angel. Tiba-tiba Iqbaal begitu kaget ketika dihadapannya dia mendapati Shasa keluar kelas bersama Tirta dan asik mengobrol.
Iqbaal langsung menghentikan langkahnya melihat Shasa. Aldypun ikutan terlihat kaget, karna yang dia tau Shasa tidak mau dekat-dekat dengan Tirta, lalu apa alasan Shasa hari ini dia berduaan dengan Tirta.

"Iqbaal" Gumam Shasa pelan begitu melihat Iqbaal berdiri di hadapannya dengan ekspresi yang susah di artikan.

"Bentar ya aku mau ke Iqbaal dulu." pamit Shasa pada Tirta. lalu Shasa melangkahkan kakinya, tapi Tirta buru-buru menahan tangannya.

"Ngapain pakek pamit?." Tanya Tirta.

"Lah aku kan berangkatnya sama dia" Jawab Shasa.

"Tapi kan kamu nggak minta."

"Tirta.." Ucap Shasa lirih. Bagi Shasa sekalipun tidak pernah meminta Iqbaal menjemputnya, tapi menghargai seseorang yang berbuat baik terhadapnya itu penting, sekalipun itu mantan sendiri dan orang yang menyakitinya.

"Oke, silahkan." Akhirnya Tirta pasrah dan mempersilahkan Shasa pamit pada Iqbaal.

Shasapun menghampiri Iqbaal yang masih menatap tajam Tirta, kemudian memegang tangannya begitu melihat tatapan mata Iqbaal sangat menakutkan.

"Baal, aku..."

"Mau pulang sama Tirta?." Potongnya sinis.

Wajah Shasa berubah terlihat tegang ketakutan begitu mendapatkan tatapan tajam menakutkan dari sepasang mata cowok di depannya, bibirnya terasa kelu hanya untuk mengatakan kata 'Iya', yang bisa dia lakukakan hanyalah menganggukkan kepalanya lemah.

Dalam hatinya dia bingung, kenapa dia harus takut sama cowok yang sudah jadi mantannya. Iqbaal tidak berhak melarangnya pulang dengan siapa saja, kalau bukan karna merasa tidak enak, Shasa tidak akan, malah ogah-ogahan pamit.

"Tau kan berangkatnya sama siapa?." Iqbaal mengangkat wajah Shasa yang menundukkan kepala dan menatapnya.

"Iya, tapi aku ada urusan sama Tirta." Shasa merasa tegang, benar-benar tegang dengan tatapan tajam mata elang Iqbaal.

"Mau kemana?." tanya Iqbaal dengan suara yang berusaha terdengar lembut dan menyabarkan hati meskipun jauh dalam hatinya dia marah pada Shasa yang memilih pulang sama Tirta.

"Ke studio musik keluarganya Tirta." Jelasnya tergagap dan gugup.

"Udah kan Sha? Ayok." Ajak Tirta menghampiri mereka berdua dan langsung menarik tangan Shasa, membawanya kesamping dirinya.

Tatapan Iqbaal semakin tajam memancarkan kemarahan yang nyata. Shasa makin ketakutan takut sampai ada acara saling tonjok di antara keduanya.

"Tapi dia pulangnya sama gue." Iqbaal membentak mendorong bahu kiri Tirta.

"Eh lo santai aja dong, Shasa kalo mau pulang sama gue lo mau apa?." Tirta balik mendorong Iqbaal.

Sementara Shasa mundur beberapa langkah kebingungan ketika 2 cowok itu saling dorong.

"Baal udah dong please" Ucap Shasa mencoba menghalangi Iqbaal yang berusaha membalas dorongan Tirta yang hampir membuatnya jatuh.
Beberapa siswa yang belum pulang sudah mengerumuni memandang ke arah mereka.

Sementara Aldy memegang erat tangan Iqbaal yang mengepal kuat, takut kalau sampai Iqbaal melayangkan satu tonjokan pada Tirta.

"Ayok Sha kita pulang sekarang." Ucap Tirta tegas. Diulurkan tangannya meraih pinggang Shasa dan merangkulnya.

Gold Digger Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang