30. Tidak Ikhlas.

2.8K 165 6
                                    

Sejak kedatangan Tirta kerumahnya telah membuat Shasa sedemikian resah. Dia sama sekali tidak ingin kembali pada masa lalunya, tapi sosok Tirta sama sekali tidak bisa dihindarinya, seperti yang terjadi pagi ini ketika dia keluar dari rumahnya dalam keadaan rapi siap berangkat ke sekolah.

“Tirta, ngapain disini?.” Tanya Shasa sedikit kaget mendapati Tirta berdiri di depan rumahnya dengan kedua telapak tangan masuk ke dalam celana seragam SMAnya sembari menyandarkan tubuhnya ke motor ninja kebanggaannya.

“Mau jemput kamu.” Jawabnya santai.

“Tapi aku…”

“Ayolah Sha.”

“Kamu sekolah disini?.” Tanya Shasa heran Tirta juga memakai seragam SMA. soalnya setau dia,cowok yang pernah menjadi bagian masa lalunya ini telah memilih sekolah di luar negeri.

“Iya.” Jawabnya masih dengan santai dan tenang, diselipkan sedikit senyum yang tak begitu jelas.

“Dimana?.” Tanya Shasa.

“Di sekolah kamu.”

“HAH” Shasa sontak kaget bukan main.

Tirta sekolah di sekolahnya, satu sekolah dengan Tirta. Tidak ada yang dia pikirkan lagi selain satu, pertanda buruk. Dia akan selalu dibayangi masa lalunya yang tidak ingin di ingat.

“Kenapa?” Tanya Tirta terkekeh geli dengan kekagetan Shasa.

“Eh eh eng enggak gapapa.” Jawabnya tergagap setelah menutup mulutnya yang sempat ternganga.

“Sha, aku minta maaf ya.” Ucap Tirta pelan dan lembut.

“Untuk?.”

“Untuk semuanya.”

Shasa langsung mengerti, kemudian menganggukkan kepalanya, sekaligus berharap semoga permintaan maaf Tirta ini tulus, benar-benar tulus dari hati dan sudah melupakan masa lalunya.

“Sudah siap?.” Tanya Tirta.

Shasa diam, bingung mau jawab apa, pasalnya dia sudah mengiyakan saat Iqbaal mau menjemputnya hari ini, tapi dia juga bingung bagaimana cara memberitahu Tirta, apalagi Tirta temen Iqbaal, dia semakin tidak enak untuk memberitahunya.

“Kenapa diam?.” Tanya Tirta lagi.

Belum sempat Shasa menjawab pertanyaan Tirta, mobil Iqbaal berhenti di depan rumahnya. Mata Shasa dan Tirta langsung menoleh ke tempat mobil berhenti. Sedetik kemudian Iqbaal turun dan menghampiri mereka.

“Tirta?.” Sapa Iqbaal tidak percaya kalau yang dilihatnya adalah Tirta.

“Iqbaal. Gimana kabar elo? Sehat?.” Tanya Tirta ramah.

“Sehat, elo kapan pulang?.”

“Beberapa hari yang lalu.”

“Kenapa nggak ngabarin gue?.”

“Rencananya nanti malem gue mau main kerumah elo.”

Shasa mendengus pelan melihat dua cowok yang sedang berbincang-bincang dihadapannya, dan otomatis dia dicuekin.

“Eheeemmm.” Shasa berdeham pelan. Seketika dua cowok dihadapannya langsung menoleh.

“Ya udah deh Tir, gue sama Shasa berangkat duluan ya, elo gapapa kan?.” Tanya Iqbaal dengan wajah tenang tanpa rasa bersalah sedikitpun. Padahal dia tau siapa Tirta, mantan pacar Shasa, bagian masa lalu Shasa, orang yang menjadi alasannya balas dendam pada Shasa, sekarang kenapa jadi sok tidak terjadi apa-apa. Bahkan merasa tidak enak pun pada Tirta tidak sama sekali.

Gold Digger Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang