46 - Para Kurcaci

3.5K 173 6
                                    

Mesya : maaf, Sa

Mesya : gue terlalu berharap sama lo

Mesya : maaf selama ini gue suka sama lo

Mesya : gue akan coba menjauh lo nggak perlu khawatir

Mesya : gue nggak akan kembali lagi ke Jakarta. Gue akan netap disini

Mesya : moga lo bahagia sama Raya

Mesya : jangan lupain persahabatan kita ya

Mesya : bego bareng, ketawa bareng

Mesya : lo boleh hapus nomor gue kok. Tapi gue bakal simpen nomor lo jangan marah ya

Mesya : oh iya bentaragi lo ulang tahun. Gue ucapin sekarang ya

Mesya : ! 🇸 🇦 🇪 🇳 🇬 🇮 🇱 🇨 🇭 🇺 🇰 🇭 🇦 🇲 🇳 🇮 🇩 🇦 !

Mesya : :)

"Huhu sedih...," komen Ryan begitu membaca isi pesan dari Mesya di hape Angkasa. Cowok itu mengelap hidungnya sambil menghirup naas dalam membuat ingus yang ada diujung hidung naik kembali.

"Nggak usah drama," ucap Angkasa menonyor kepala Ryan.

Ryan yang sedang duduk di tempat tidurnya jadi menggerutu kesal. Hari ini Ryan sakit jadi Angkas menengoknya. Tapi begitu ditengok nggak ada tanda-tanda sakit, tuh cowok jadi makin miring otaknya.

"Btw Raya ikut?" tanya Ryan celingukan menatap keluar pintu kamar.

"Gak!"

"Ciee cembokur gue nyariin Raya!" goda Ryan mendorong-dorong Angkasa.

"Lagi latihan dia, ntar sore kan mulai acaranya," jelas Angkasa membuar Ryan membulatkan mulut sambil mengangguk-angguk.

"Udah lo nggak sakit. Gue pergi, bhay!" pamit Angkasa begitu saja balik badan lalu ingin keluar dari kamar Ryan. Tapi Ryan segera memegang lengan Angkasa menahannya membuat Angkasa berhenti dan menoleh dengan wajah lelah.

"Ciee kaya adegan pasangan ngambek!" ucap Ryan dengan dramatisnya lalu ngakak sampi terjungkal kebelakang membuat Angkasa memutar mata kesal.

"Gue ikut ya tunggu!" Ryan langsung bangkit ngacir ke kamar mandi dan dalam lima menit dia sudsh rapi dengan kemeja kotak-kotak merah dan celana jeans biru tak lupa parfum maskulin andalannya.

"Ck, pake parfum berapa botol lo? Nggak mandi juga tuh iler masih nempel," decak Angkasa kesal segera keluar dari kamar Ryan dan pergi keluar untuk menyapkan mobil yang terparkir di halaman rumah Ryan.

"Oi, Keyla dateng?" tanya Ryan menyenggol Angkasa yang tengah membuka pintu mobil.

"Dateng," jawab Angkasa singkat dan masuk kedalam mobil.

"Asekkk," gumam Ryan kegirangan.

"Target baru?" tanya Angkasa sambil mulai menjalankan mobilnya.

Ryan hanya nyengir kuda dan tak menjawab sibuk menatap kanan kiri deretan ruko yang berjajar rapi disepanjang jalan.

Angkasa menatap Ryan sekilas tapi dia langsung menggeleng. Cuma fake smile, Ryan mah jagonya.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang