Raya menegak air putih dari dalam gelas bening yang tergeletak diatas meja panjang di dapur.
Ia mendengkus kesal. Mana sih Angkasa, katanya mau pulang hari ini tapi nggak dateng-dateng.
Tok... tok... tok...
Raya melongokan kepalanya dan segera berlari kecil membuka pintu depan. Ia tersenyum lebar berharap dibalik pintu ini ada Angkasa.
"Hai," sapa orang dibalik pintu itu membuat Raya jadi ternganga.
"Angkasanya udah pulang belum?" tanya cowok itu sambil tersenyum. Gadis cantik disampingnya melambai kevil ke arah Raya membuat Raya sedikit canggung.
"Eh, Kak Langit. Aku sendiri di rumah. Angkasanya belum pulang," jawab Raya.
Sashi yang berada disebelahnya mengangguk mengerti. Sedangkan Langit menghela napas pelan.
"Bagus. Jadi kita bisa leluasa ngomong sama kamu," ucap Langit membuat Raya mengerutkan kening.
"Ini tentang ultahnya Angkasa," ucap Sashi menjelaskan ketika melihat kening Raya berkerut tak mengerti.
"Oh...."
💗💗💗
"Kak Langit sama Kak Sashi lewat pintu belakang aja," ucap Raya memberi perintah bwgitu mendengar suara Angkasa yang berteriak minta dibukakan pintu.
"Oke. Oke, besok jangan lupa ya," ucap Langit tergesa langsung menggandeng Sashi keluar lewat pintu belakang.
Karena tak sabar Angkasa langsung sama membuka pintu dan terdiam melihat Raya yang langsung terduduk di sofa dengan makanan dan minuman berserakan di mana-mana.
"Lo lagi ngapain?" tanya Angkasa heran.
Raya menoleh dan melebarkan mata. Dia mengerjap lalu terkekeh. "Lagi ngemil."
Tangan Raya segera saja mengusap-usap makanan kering di dalam mangkuk agar terlihat seperti dia memang sedang makan dari tadi.
"Ntar gendut lho," ledek Angkasa menghempaskan tubuh disebelah Raya.
Raya mendengkus kesal sedangkan Angkasa tertawa.
"Sini," ucap Angkasa mengambil tangan kanan Raya membuat Raya jadi merubah posisi duduknya jadi menghadap Angkasa.
Cowok itu mengeluarkan sapu tangan kecil dari saku celananya dan mengusap jari jemari Raya perlahan membersihkan telapak cewek itu dari bumbu makanan ringan tadi.
"Jadi cewek jangan jorok lah," gumam Angkasa lembut sambil terus mengusap tangan Raya.
"Heleh, modus kan lo pengen pegang tangan halus gue," ucap Raya mencoba tak terlihat ambyar diberi perhatian seperti ini.
Angkasa mengerling ke arah Raya dan terkekeh pelan dengan tampannya membuat Raya jadi diam-diam menunduk karena merasakan pipinya memanas.
"Btw lo tumben makan sebanyak ini," ucap Angkasa setelah selesai membersihkan tngan kanan Raya dan sekarang menarik tangan kiri Raya.
"Ehm, nggak papa lah. Sekali-kali, nggak ada orang juga di rumah. Ntar kalo makanannya basi kan mubazir," ucap Raya memberi alasan, yang sudah pasti tak akan Angkasa percaya.
"Tadi ada tamu ya?" tanya Angkasa menyelidik melihat bukan hanya satu gelas yang ada disana melainkan tiga.
"Nggak kok. Gue yang minum," ucap Raya cepat-cepat.
"Masa?" tanya Angkasa tak percaya.
Raya tersenyum. "Eh, elo baru pulang kan? Udah mending mandi abis itu tidur biar besok nggak sakit. Udah sana-sana," ucap Raya setengah mengusir membuat Angkasa mau tak mau jadi pasrah saja di dorong-dorong cewek itu.
Hm, ada yang cewek itu sembunyikan sepertinya.
💗💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen FictionJust why in the end, I fall in love with you. © namudedo, may - july 2018