"Ling.. Ling... wait a second. What is wrong with you? Kamu nggak denger dari tadi aku panggil kamu?" Ucap Riana dengan terengah-engah.
Ada yang aneh dengan Ling. Sudah seminggu ini, dia seperti menghindari Riana. Riana memang punya banyak kenalan di kampus, tapi sahabatnya cuma satu, hanya Ling seorang. Jadi ketika Ling bersikap aneh dengan menjauhinya, dia benar-benar merasa kehilangan. Apalagi Riana tidak tahu kesalahan apa yang ia buat hingga membuat sahabatnya itu terang-terang menjauhinya.
"Sorry Ri, i'm busy for now. So, no time to chat any more." Jawab Ling tanpa berani menatap mata Riana.
"Nggak. Pasti terjadi sesuatu. Ayolah Ling! Cerita sama aku. Mungkin aku bisa bantu." Paksa Riana dengan menahan lengan Ling. Takut sahabatnya itu pergi lagi.
"U can't help me. Just let me go." Jawab Ling skeptis.
"What? For God shaken Ling. What happen? What's ur problem?" Riana sudah benar-benar tak sabaran. Masalah apapun itu, setidaknya Ling cerita terlebih dahulu. Toh Riana pasti akan berusaha membantu sebisanya.
"You!" Tuding Ling membuat Riana seketika itu langsung membeku.
"What?" Tanya Riana tak mengerti.
"Kamu tanya apa masalahku kan? Kamu!! Kamulah masalahku."
"Apa maksudmu? Apa aku berbuat kesalahan? Kalau begitu aku minta maaf, tapi setidaknya cerita dulu padaku. Jadi aku tahu apa yang harus aku perbaiki."
"CUKUP RIANA. CUKUP!! AKU BENAR-BENAR SUDAH MUAK PADAMU. KITA NGGAK MUNGKIN BISA JADI SAHABAT LAGI. JUST GO AWAY!!"
Mata Riana langsung berkabut air mata. Separah itu kah? Sesalah itukah Riana pada Ling?
"Tapi kenapa? Kenapa?" Tanya Riana yang tak bisa lagi menahan air matanya.
"Karena pacar kayamu menyuruhku untuk menjauhimu. Okay?"
Kepala Riana rasanya ingin pecah. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya Ling katakan.
"Pacar?"
"Ya. Pacar kayamu itu. Tuan Raehan Anugrah Dibrata yang terhormat. Puas?"
'Raehan? Kenapa jadi Raehan dibawa-bawa? Ada apa sebenarnya?'
"Ta-tapi kenapa?" Tanya Riana yang masih belum mengerti.
Ling tertawa padahal dia menangis di dalam hatinya. Riana itu terlalu polos atau bodoh sebenarnya. Apa dia benar-benar tidak tahu apa-apa?
"KARENA AKU YANG MENCURI CREDIT CARD ITU. KARENA AKU JUGA SUDAH MENGGUNAKANNYA UNTUK MEMBELI BEBERAPA BARANG. Dan kalau aku masih mendekatimu, dia akan memasukkanku ke dalam penjara. Puas?"
Riana terkejut bukan main. Ling? Dia yang mengambil credit card Raehan? Tapi kenapa? Apa masalahnya hingga melakukan hal nekad seperti itu? Dia Ling. Gadis manis sahabat baiknya. Dia tidak mungkin seperti itu.
"Ya Tuhan Ling. Tapi untuk apa?" Tanya Riana yang masih tidak percaya kalau Ling bisa berbuat seperti itu.
Ling kini tertawa lagi. Kenapa Riana begitu bodoh?
"Karena aku tidak seberuntung dirimu. Okay? Beasiswaku di cabut karena nilai mid testku pas-pasan. Sedang ibuku hanya penjual makanan di kaki lima. Dan sayangnya, aku tidak punya pacar kaya sepertimu. Jadi kumohon pergilah. Persahabatan kita sudah berakhir. Pergi! Kecuali kau memang ingin aku membusuk di penjara."
Dan Riana tidak bisa lagi menahan berat tubuhnya. Tubuhnya gemetar hebat di sela tangisannya yang terpendam. Dia menyembunyikan kepalanya di antara tangan dan lututnya. Membiarkan tiap bulir berhamburan bebas. Dia kehilangan sahabatnya. Satu orang lagi yang ia sayangi, tidak menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH LOVE
RomanceRiana Saraswati adalah seorang gadis yang beruntung. Terlahir sebagai sulung pengusaha ternama. Dia memiliki semuanya. Wajah cantik, kasih sayang orang tua, keluarga yang bahagia dan cita-cita di depan mata. Tapi apa yang terjadi jika dia harus kehi...