"Kak... Apa kau tak lelah tertidur? Lihatlah! Kulitmu jadi pucat seperti ini. Bangunlah kak, bertengkarlah denganku. Aku rindu makianmu. Setidaknya dengan begitu aku tahu, kau bisa melanjutkan hidupmu lagi." Riana membiarkan air matanya terjatuh lagi. Setiap kali dia mengunjungi Kirana yang masih koma tak berdaya, tak ada yang dapat Riana lakukan selain menjatuhkan air matanya.
"Bersabarlah. Dokter bilang, keadaannya stabil. Kita hanya tinggal menunggu waktu saja." Ujar Andra sambil memegang bahu Riana, mencoba memberinya kekuatan.
"Pulanglah! Suamimu yang posesif itu sudah berada di depan. Dasar maniak. Dia masih saja berpikir kalau kau mungkin masih memiliki perasaan padaku?" Tambahnya lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku memang masih memiliki perasaan padamu kak."
Andra melotot mendengar hal itu. Bukankah Riana sangat mencintai suami posesifnya itu?
"Sebagai kakakku tentunya." Lanjut Riana terkekeh, membuat Andra sadar kalau dia telah ditipu oleh si cantik yang entah kenapa sepertinya semakin berisi itu.
"Dasar kau ini!" Tambahnya sembari menghapus air mata di tepian manik Riana. Ya, mereka mencoba menguatkan satu sama lain. Mereka percaya, Kirana akan bangun dan bisa hidup seperti biasanya lagi.
Dan ketika di luar pintu, Raehan tak perlu basa-basi untuk menarik pinggang Riana dan merekatkan tubuh Riana pada tubuhnya. Menatap tajam ke arah Andra yang sengaja menantangnya dengan tatapan yang penuh maksud.
"Aku pulang dulu kak. Tolong jaga kak Laras." Pamit Riana sedatar mungkin. Dia tidak mau tambah memanas-manasin Raehan yang full with jeouleousy.
"Hmm. Tak ada ciuman perpisahan untukku?" Ledek Andra yang langsung mendapat tatapan tajam dari Raehan.
"Jangan terlalu banyak berkhayal! Dalam mimpipun kau tidak akan bisa mendapatkan istriku." Katanya lalu pergi meninggalkan Andra yang masih terkekeh di belakangnya.
Riana hanya memutar bola matanya malas. Cemburu dan Posesif, dua kata itu sangatlah mewakili Raehan Anugrah Adibrata.
"Apa kita jadi ke pesta pernikahan sahabatmu? Siapa namanya?" Tanya Riana mencoba mengalihkan emosi Raehan yang tak karuan.
"Joshua dan Bungsu." Jawab Raehan sedatar mungkin.
"Ah ya. Joshua dan Bungsu. Kita jadi ke sana?" Tanya Riana sembari mendongak melihat ketampanan suaminya yang entah kenapa jadi bertambah berkali-kali lipat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH LOVE
RomanceRiana Saraswati adalah seorang gadis yang beruntung. Terlahir sebagai sulung pengusaha ternama. Dia memiliki semuanya. Wajah cantik, kasih sayang orang tua, keluarga yang bahagia dan cita-cita di depan mata. Tapi apa yang terjadi jika dia harus kehi...