Mrs. Adibrata

2.5K 174 2
                                    

"Cih! Berani sekali kau kemari lagi!" Ujar seorang karyawati ketika Riana menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya setelah kejadian dia muncul di hotel bersama CEO utama mereka.

Riana menghela nafas. Kenapa juga Raehan begitu kolokan dengan memintanya datang ke kantor dengan alasan kepalanya pusing lagi? Seharusnya dia tidak usah masuk kerja dulu kalau masih merasa pusing. Sekarang Riana terpaksa menghadapi rekan kerjanya yang selalu sirik kepadanya. Mengatakan ini itu hanya karena koki rendahan sepertinya menggoda CEO mereka yang tampan itu.

"Iya. Hey Riana! Asal kau tahu, Pak Raehan itu sudah menikah, seharusnya kamu tahu diri. Apa dengan berpakaian berkelas seperti ini kau akan membuat Pak Raehan tertarik padamu? Apa kau tahu? Pak Raehan itu begitu mencintai istrinya, dia bahkan memberikan mahar sebuah perusahaan untuk istrinya itu dan sekarang sedang membuatkan sebuah restoran bintang lima untuk Nyonya Adibrata. Kau sadar dirilah. Dia mungkin pernah tertarik padamu, tapi sekarang sudah tidak lagi." Tambah salah seorang yang lain dengan melipat kedua tangannya di dada. Mereka berdua menatap Riana dengan sinis dan merendahkan, mengundang perhatian yang lain.

"Tolong biarkan aku lewat dan biarkan Tuan Adibrata yang memutuskan ingin menemuiku atau tidak." Ucap Riana formal. Walau bagaimanapun, dia adalah Nyonya Adibrata sekarang. Martabat keluarga itu harus ia jaga, sekalipun tidak banyak yang mengetahui statusnya sekarang.

"Kau ini memang kepala batu ya. Kau itu cuma koki rendahan, dan kami adalah manager direksi di sini. Hormatilah kami dan pergilah!" Ucap wanita yang pertama lalu mendapat tambahan dua wanita lagi yang sepertinya berniat mengusir Riana juga. Wanita itu mendorong Riana hingga Riana terjengkang. Untung saja Putra Mahkota DK Group langsung menyanggah tubuh Riana hingga ia tak merasakan apapun selain rengkuhan yang protektif.

"BERANI SEKALI KALIAN MENDORONG NYONYA. ADIBRATA. ISTRI ATASAN TERTINGGI KALIAN!"

Riana memejamkan mata. Dia mencoba menghindari kegaduhan di perusahaan suaminya ini, tapi siapa yang sangka Raehan malah muncul dan tidak mengherankan jika sikapnya seperti itu. Dia memang seperti itu.

"Sudahlah Rae. Aku tidak apa-apa. Ayo kita ke kantormu. Aku bawa cemilan untukmu. Ayo!" Ajak Riana sembari menarik lengan Raehan yang kaku.

Riana bisa melihat wajah terkejut dan ketakutan yang bersamaan di wajah orang-orang yang berada di lobby itu. Dua wanita pembuat masalah, 2 orang yang di belakangnya, para resepsionis dan bahkan security yang bertugas menjaga pintu. Sis terlihat sama marahnya dengan Raehan. Kalaupun Riana bukan istri Raehan, tidak sepatutnya para karyawan memperlakukan tamu yang datang seperti itu. Itu akan mencoreng nama baik DK Group.

Raehan menepis tangan istrinya lalu menarik pinggang Riana agar melekat padanya. Nyonya Adibrata yang sangat ia rindukan karena kemarin istrinya menginap di rumah orang tuanya. Kangen rumah katanya, sedangkan Raehan harus ke Singapur karena pertemuan Don Juan. Dengan alasan menyelesaikan skripsi, Riana menolak ikut dengannya dan lebih memilih orang tuanya. Makanya, ketika Raehan sudah dalam perjalanan menuju kantornya, dia meminta Riana datang dengan alasan sakit kepalanya kambuh. Kalau tidak begitu, Riana belum tentu mau langsung datang menemuinya. Lupakan luka di kening Raehan bekas kecelakaan beberapa hari yang lalu. Bekasnya memang masih ada, tapi Raehan sudah pulih seluruhnya. Jangan lupa, dia hanya gegar otak ringan. Dia hanya melakukan akting untuk mencari perhatian Mrs. Adibrata. Seperti biasa.

"Om, catat nama semua wajah yang berada di lobby ini. Mereka semua yang sudah sangat kurang ajar pada Nyonya Adibrata, mereka juga yang diam saja dan bahkan menikmati tontonan mereka. Pastikan mereka semua keluar dari perusahaan hari ini juga. Perilaku mereka hanya mencoreng nama baik perusahaan kita."

Bukan hanya mereka yang dimaksud Raehan, tapi Riana yang mendengarnya juga langsung membelalakkan matanya. Raehan tidak serius kan?

"Tunggu Rae!" Riana tak bisa meneruskan kata-katanya karena Raehan langsung menarik pinggangnya dan meninggalkan Sis untuk mengurus apa yang ia perintahkan.

WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang