PURE

1.8K 174 3
                                    

"Siapa ma?" Tanya Riana ketika mamanya mendengar suara bell pintu.

"Supir Tuan Arya. Cepat ganti baju dulu sayang."

Riana yang baru saja pulang dari kampus lalu masuk ke kamarnya. Mengganti T-shirt dan jeansnya dengan dress casual yang sopan.

Setelah setengah jam perjalanan, Riana tiba di sebuah restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah setengah jam perjalanan, Riana tiba di sebuah restoran. Dia masuk dan langsung menemukan pria tua yang sedang menyerutup kopinya.

"Sore kek! Maaf membuat kakek menunggu." Sapa Riana yang langsung duduk di hadapan pria tua itu.

"Hmm. Kakek juga baru datang. Pelayan!"

Seorang pramusaji wanita langsung datang dan melayani pesanan Riana. Riana sudah makan siang dan ini belum jam makan malam, jadi riana hanya memesan short cake dan lemon tea hangat. Selang beberapa menit, pesanannya pun datang.

 Selang beberapa menit, pesanannya pun datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cucu kakek sudah kembali. Kalian akan bertemu beberapa hari lagi. Kakek harap kamu tidak keberatan."

Riana mencoba memaksakan diri untuk tersenyum. Pria tua di hadapannya ini, adalah pria tua yang telah menjungkir balikkan hidup Riana.

"Tentu kek. Terserah kakek saja." Jawab Riana seadanya.

"Apa kakek boleh bertanya satu pertanyaan?" Tanya pria tua yang memakai stelan jas lengkap itu. Walau usianya lebih dari setengah abad, dia masih terlihat gagah dengan agak tambunnya itu.

"Tentu kek. Tanyakan saja!"

Pria tua itu tersenyum. Gadis di hadapannya ini adalah satu-satunya calon cucu menantunya. Cucunya harus menikah dengan gadis ini dan apapun akan ia lakukan untuk mewujudkan hal itu.

"Kenapa kau mau melakukan hal ini? Maksud kakek, kakek tahu kakek egois, tapi kamu bisa menolak keputusan kakek kan? Bahkan ayahmu saja menolak rencana kakek. Lalu kenapa kau mau mengorbankan masa depanmu dan menerima tawaran kakek?"

Riana tersenyum lagi. Memang benar. Riana bisa saja menolaknya ketika dia mengetahui rencana aneh yang ditawarkan kepada ayahnya yang saat itu sedang di ujung tanduk saat itu. Aneh, karena tiba-tiba lamaran yang akan menyelamatkan banyak orang datang padanya. Berkorban demi orang-orang yang kita sayangi bukan hal yang buruk kan?

WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang