EXTRA PART (Healing)

3.7K 184 2
                                    

PLAK

"Jaga bicaramu Tuan Adibrata! Hanya karena kita belum melakukannya bukan berarti kau bisa memfitnahku sekeji itu." Bantah Riana ketika Raehan menuduhnya telah tidur bersama pria lain sebelum dirinya. Membuat kemarahan Riana sampai ke ubun-ubun rasanya. Bagaimana bisa Raehan menuduhnya sampai seperti itu? Riana hanya trauma, dan itu benar-benar menakutinya. Apa dia pantas menerima tuduhan Raehan yang menyakitkan itu?

"Kalau begitu biarkan aku memasukimu. Apa kau tahu betapa tersiksanya aku? Melihat istriku yang sudah kunikahi berbulan-bulan, begitu cantik dan menggoda hasratku, tapi kita selalu berhenti di saat aku mencoba membenamkan milikku di milikmu."

"FINE! Lakukan! Tapi jika ternyata aku masih suci, lakukan satu hal untukku." Tegas Riana dengan mata yang penuh amarah. Raehan menatap kedua manik legam Riana untuk melihat keraguan, sayangnya tidak ada sama sekali. Wanitanya benar-benar sangat marah sekarang.

"Setelah mendapatkan apa yang kau mau, kau harus pergi dari hidupku. Aku tidak ingin hidup dengan orang yang bahkan tidak mempercayaiku. Lakukan Tuan Adibrata! Lakukan dengan cepat! Jangan pedulikan ketakutanku atau meski aku pingsan sekalipun. Yang penting kau mendapatkan apa yang kau mau kan?"

Apa ini? Kenapa Riana sepertinya bersungguh-sungguh? Apa Riana sebegitu marahnya hingga kata-kata berpisah mudah sekali ia ucapkan walau dengan air mata? Apa dia tidak sekalipun berpikir bagaimana kalau dia berada di posisi Raehan? Demi apapun juga! Sekalipun Raehan tersiksa karena hasratnya yang tak tersalurkan secara maksimal, tidak sekalipun Raehan mencari pelampiasan di luar sana, meski banyak yang menginginkannya.

"Lupakan! Aku lebih baik tersiksa daripada merelakanmu pergi dari hidupku. Istirahatlah!" Ucap Raehan menyerah.

Kemarin, mereka baru saja menggelar resepsi megah yang dihadiri 3000 undangan. Sekarang mereka sudah berada di maldive. Menikmati honeymoon mereka setelah 3 bulan menikah.

Riana dan Raehan sedang berada di sebuah hotel lux dengan panorama pantai yang memanjakan mata siapapun yang melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riana dan Raehan sedang berada di sebuah hotel lux dengan panorama pantai yang memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Setelah puas berjalan-jalan, adegan yang ditunggu-tunggu Raehanpun tiba ketika rembulan duduk di peraduannya. Menerangi romansa yang tercipta di antara kedua insan yang dimabuk cinta.

Ini bukan sekedar honeymoon bagi Raehan. Dia bertekad menghilangkan trauma istrinya, dan juga memberitahukan kabar gembira mereka. Raehan merasa bersalah jika terus menyembunyikan kehamilan triplet Riana. Hanya ada satu cara, goal hari ini agar kalaupun Riana tahu dia hamil, dia tidak merasa heran.

Tapi trauma sialan itu sepertinya sangat kuat. Terbukti ketika Raehan sudah di depan pintu rahasia Riana, dia mulai gelisah. Nafasnya memburu dan dia mulai panik. Karena kesal, kata-kata itupun keluar, hanya agar Riana mencoba melawan ketakutannya, tapi sepertinya itu sangat menyakiti hati Riana, hingga kata-kata perpisahan dengan mudahnya keluar dari mulutnya. Perpisahan? Begitu mudahnya Riana mengatakan hal itu. Membuat Raehan terperangah dan menahan amarahnya. Raehan berjibaku dengan perasaannya untuk mempertahankan Riana, tapi Riana yang bahkan belum pernah sekalipun mengatakan cinta pada Raehan justru mengatakan kata berpisah.

WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang