Riana Saraswati adalah seorang gadis yang beruntung. Terlahir sebagai sulung pengusaha ternama. Dia memiliki semuanya. Wajah cantik, kasih sayang orang tua, keluarga yang bahagia dan cita-cita di depan mata. Tapi apa yang terjadi jika dia harus kehi...
Raehan mengangguk dan berusaha mengingat pesanan putra-putranya sementara gadis kecilnya yang baru berusia 4 tahun terlihat diam saja.
"Baby, kamu mau rasa apa sayang?" Tanya Raehan kepada putri satu-satunya yang memang pendiam itu. Tidak seperti kakak-kakaknya yang ampun-ampunan aktifnya.
Baby Raena Adibrata. Dia adalah bungsu yang hampir mewarisi semua karakter menyebalkan Raehan. Pendiam dan bossy. Dia juga satu-satu pemilih makanan di antara ketiga saudara kembarnya, bahkan dia menuruni riwayat alergi sama seperti Raehan. Tidak cukup di situ, Baby juga mengidap asma, membuat kedua orang tuanya lebih protektif padanya.
Baby hanya menggelengkan kepalanya dan sibuk melirik ke pintu masuk. Ya, dia menunggu mommynya yang masih belum tiba.
"Aku mau mommy, daddy." Ucapnya dengan wajah yang sendu. Membuat Raehan iba. Dan dimana tripletsnya? Mereka sudah asyik masuk ke wahana bermain yang ada di restaurant keluarga itu setelah mengatakan rasa ice cream yang mereka mau. Dasar anak-anak itu. Mereka bahkan tidak berpikir untuk mengajak adiknya bermain bersama mereka.
"Iya sayang, sebentar lagi mommy tiba. Kita pesan makanan dulu ya. Waiter!"
Tak lama waiter tiba dan mencatat pesanan ini itu Raehan, sedang Baby hanya menumpukan dagunya di tangan yang ia lipat di meja. Masih menginginkan mommynya.
"Mommy!!" Teriaknya lantas menghampiri mommynya yang baru saja tiba. Begitu semangatnya, si kecil baby terjatuh saat berlari membuat Raehan panik dan begitupun Riana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raehan langsung mengangkat putrinya, tapi sang putri hanya ingin mommynya. Riana pun langsung mengambil putrinya itu dan memeluknya sayang.
"Cup sayang, mana yang sakit? Bilang sama mommy. Lantainya nakal ya. Nanti biar injak lantainya ya sayang."
Baby tidak menjerit. Dia hanya menenggelamkan wajahnya di leher sang mommy yang tampak sangat cantik itu. Tapi kedua orang tuanya tahu, Baby pasti sedang menangis.
"Baju apa yang kau pakai? Apa kau mau pamer betapa cantik dan sexinya dirimu Nyonya Adibrata? Ingat! kau ini ibu dari 4 orang anak." Tanya Raehan yang berjalan di samping Riana yang sedikit keberatan dengan gendongan lucunya.
"Aish! Jaga ucapanmu di depan anak-anak. Aku diajak ke butik sama tante tadi. Terus dia memilihkan gaun ini dan aku juga membeli coat Tuan besar, aku menyimpannya di mobil. Boys!!!"
Triplets yang melihat mommynya langsung berhenti bermain dan berlari ke pelukan mommynya. Raehan menyentikkan jari dan pelayanpun datang. Dia meminta pelayan membawakan plester untuk putrinya yang masih menyembunyikan wajahnya. Kalau sudah begitu, dia akan sangat sulit dibujuk. Dilihatnya triplets sudah duduk manis di bangkunya masing-masing.