CHOOSEN

2.1K 174 4
                                    

Anggap outfit di mulmed atas kayak di bab sebelumnya ya.. 😆😆😆😆

Happy reading 😊

___________________________________________
Riana tak berkata apa-apa. Dia bukan hanya terkejut melihat Raehan yang ternyata adalan calon suaminya, tapi dia juga tidak mengharapkan Raehan untuk menjadi calon suaminya. Tidak disaat Riana tahu, pernikahan ini hanyalah perjodohan karena azas manfaat. Riana pergi tanpa permisi, meninggalkan kedua keluarga yang berada di meja bundar itu.

"Riana!" Panggil nyonya Wiyoto ketika melihat Riana pergi begitu saja.

Yang lain pun terkejut, tapi sebelum semua makin gelisah, Raehan angkat bicara.

"Maaf, Sebenarnya kami sudah saling mengenal, dan Riana pasti marah karena saya tidak menceritakan masalah perjodohan ini. Saya minta maaf. Saya akan bicara dengannya. Permisi." Ucap Raehan yang lalu mengejar Riana.

Tuan dan Nyonya Wiyoto saling berpandangan tak mengerti. Sedang Tuan Arya masih bersikap tenang. Dan putrinya tahu arti ketenangan ayahnya itu.

"Apa ayah tahu kalau mereka sudah saling mengenal?" Tanya putri satu-satunya keluarga Dibarta, Nindya Putri Adibrata. Janda 35 tahun yang belum menikah lagi.

"Ya. Aku tahu. Mereka sudah saling mengenal sejak tiga tahun yang lalu dan aku juga tahu kalau cucuku menyukai Riana. Itulah yang membuatku semakin yakin untuk menjodohkan mereka. Maaf karena tidak menceritakan hal ini Wiyoto. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya. Aku yakin Riana pasti akan menerima Raehan. Dia hanya butuh waktu."

Wiyoto terlihat cemas tapi berusaha tenang. Dia akan memastikan putrinya benar-benar menerima perjodohan ini. Jika Riana tidak bersedia, dia akan menyudahi rencana pertunangan ini. Kebahagiaan putrinya adalah hal yang utama, yang lain dia tidak peduli.

***

FLASH BACK ON

3 Tahun yang lalu.

Riana menyenderkan tubuhnya di kursi taman kota. Menenangkan diri sejenak sebelum ia kembali ke rumah sakit dan menjenguk ibunya yang masih dalam proses recovery. Semua terasa berat baginya, tapi dia harus kuat dan sabar menghadapi semua ujian yang menimpa keluarganya.

"To-long!"

Riana yang mendengar rintihan samar mencoba mencari sumber suara itu. Alangkah terkejutnya Riana ketika ia menemukan seorang pria tua yang sedang tersungkur sembari meremas dadanya.

"Ya Tuhan! Kakek! Kakek baik-baik saja?" Tanya Riana yang panik.

Pria tua itu sudah terlihat sangat pucat dengan peluh keringat yang membasahi wajahnya. Pria itu menunjuk ke arah botol kecil di atas rumput dan Riana langsung mengerti. Sepertinya pria itu terkena sesak nafas ketika berolah raga, tapi ketika dia ingin meminum pilnya, pil itu malah terjatuh. Pria tua itu mengambil 2 butir dari pil-pil yang tersisa, dan Riana membantu pria tua itu meminum air yang juga berada di bangku taman. Mungkin tempat tadi pria tua itu beristirahat. Setelah itu, Riana langsung menghubungi ambulan dan pria tua itupun ditangani.

Itu hanya segelintir kisah yang mampir di hidup Riana, tapi dia tak menyangka kalau itu adalah hal yang besar bagi pria tua yang ditolongnya saat itu. Karena setelah hari itu, dia langsung menyelediki Riana. Untunglah, Riana mengisi identitas diri di form izin penanggung jawab yang terpaksa ia isi karena pria tua yang ternyata Tuan Adibrata itu harus segera mendapatkan penanganan medis. Dan sangat mengejutkan bagi Tuan Adibrata kalau ternyata, Gadis yang menolongnya adalah gadis yang selama beberapa bulan belakangan ini terlihat bersama cucunya di Singapur. Bagaimana dia bisa tahu? Tentu saja, dia yang sangat mencintai cucu laki-laki satu-satunya, yang mungkin penerus garis keluarga Adibrata satu-satunya, harus selalu mengawasi agar cucunya itu tidak berhubungan dengan wanita yang salah. Tuan Adibrata tersenyum, dia telah menemukan cucu menantunya.

WITH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang