============================================
*First of all, ini adalah Private Chapter alias dikunci karena berisi konten yang cukup vulgar.
**But, pardon me jika adegannya gak terlalu panas karena memang menggambarkan sebuah percintaan amatir antara seorang Putra dengan Boy yang belum lama menjadi gay. Selain itu jujur saja saya agak kebingungan pas harus menulis chapter ini. Bingung kenapa? Ogh, come on... bayangkan saja ya, saya harus menulis dan mendeskripsikan adegan sex orang lain. Dua orang yang saya kenal dan dua-duanya bukan sekedar ganteng tapi HOT. Masalahnya adalah, saya gak bisa membayangkan bagaimana adegan ranjang mereka. Yang ada saya geli. Geli bukan karena jijik tapi karena takut jadi ngebayangin ML dengan salah satu dari mereka HAHA. But anyway, silahkan kalian berfantasi sendiri, komentari sesuka hati kalian yaa... dan selamat membaca :)
============================================
Setelah kerjaan selesai, aku segera memesan ojek online untuk pulang karena Boy pasti sudah menungguku.
Beruntung, karena ojek yang aku pesan gak lama sudah tiba dan siap mengantarku pulang.
Sesampainya di depan kostan, aku melihat sesosok pria yang aku yakini jika aku sangat mengenalinya. Ya. Dia adalah Denis.
Sedang berjalan sekitar seratus meter di hadapanku. Aku sempat berteriak memanggilnya. Tapi dia keburu masuk ke sebuah gang.
'ngapain malam-malam dia ada di sini? Dan dari mana dia? Apa dia dari kostanku? Tapi kok gak bilang? Atau dia dari temannya? Dia juga gak pernah bilang punya teman di daerah sini' pikirku bertanya-tanya.
Aku gak mau terlalu ambil pusing. Aku bisa menanyakannya pada Denis nanti. Maka dengan cepat aku segera masuk ke kostanku dan langsung menaiki tangga.
'Pasti Boy sudah tidur'. Pikirku ketika kakiku baru saja sampai di depan pintu kamarku dan melihat lampunya yang mati.
Klek!
Pintu kamarku gak dikunci. Perlahan pintupun kubuka.
"surpriseee..." Boy menyalakan lampu dengan setengah berteriak. Ia hanya mengenakan celana dalam putih merk Calvin Klein dan mempertunjukan tubuh seksinya di depanku.
"surprise buat apa?" tanyaku sambil meletakkan tas di kursi.
"gak buat apa-apa. Hanya menyambut pacar pulang kerja aja hehe" ujar Boy bernada rayuan.
Aku menaikan sebelah alisku "hemm.. sejak kapan sih anak ini jadi aneh?" gumamku. Lalu menggaruk kepalaku yang gak terasa gatal.
"hah? Kamu ngomong apa sayang?" tanya Boy mendekatiku.
"enggak. Badanku lengket nih rasanya" ucapku berdalih.
"ya udah kalau gitu kamu langsung mandi aja. Atau... mau sekalian basah-basahan di atas ranjang dulu baru mandi bareng?" Boy menggungkukkan badannya dengan tersenyum padaku.
"aku capek Boy kalau malam ini. Besok pagi aja ya?" aku mulai membuka kancing seragam kerjaku dan meletakkannya begitu saja di kursi.
"emm... kasian... ya udah aku pijitin kamu dulu ya sebelum kamu mandi" Boy mengusap-usap rambutku.
Aku mengangguk. Lalu duduk di ujung kasur.
Boy menghampiriku.
"mau pijat biasa apa pijat plus plus Pak Putra?" bisikknya nakal.
Aku terdiam menatapnya sesaat. Lalu mendekatkan mukaku ke telinganya ketika ia sudah berjongkok di hadapanku.
Aku berbisik padanya "pijat plus plus aja Beib..."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST for LOVE (2)
Saggistica[LOVE or LUST: Season 2] - [COMPLETED] _____________ ✔ FOLLOW terlebih dahulu sebelum membaca karena akan ada beberapa chapter yang di private dan hanya terbaca jika sudah follow. ✔ LUST FOR LOVE adalah buku ke 2 sebagai lanjutan dari cerita LOVE or...