7 - HAPPY PRAS DAY

3.2K 231 47
                                    


Boy masih tertidur pulas ketika aku meninggalkannya 30 menit yang lalu. Jarang-jarang hari libur seperti ini aku sudah sampai di kantor padahal waktu baru menunjukkan jam setengah enam pagi.

Aku memang belum pernah mendapat jadwal shift malam yang mengharuskan pulang pagi. Hampir satu timku mendapat shift pagi dengan jam kerja normal pulang sore hari. Kecuali kalau ada live atau taping di sore hari. Aku bisa pulang sampai malam.

Khusus untuk bulan puasa seperti sekarang, programku jadi mendapat shift tambahan karena ada program sahur yang harus dijalani. Walau pun begitu hari ini aku tetap libur karena tayangan sahur tadi subuh adalah hasil taping hari Jumat.

Minggu, 11 Juni.

Selepas sahur tadi, aku tidak memilih untuk tidur lagi karena Mbak Lea meminta semua tim untuk berada di kantor jam 6 pagi. Dari hasil percakapan di WhatsApp kemarin bersama Mbak Lea, hari ini rencananya tim talk show mau memberi kejutan pada Pras yang sedang berulang tahun. Artinya Pras tidak diminta datang jam 6 pagi melainkan jam 9. Sementara tim lainnya disuruh datang jam 6 pagi karena aku rasa belum ada yang tahu jika hari ini adalah ulang tahun Pras. Sehingga harus ada briefing terlebih dahulu.

Tadinya acara mau diadakan siang atau malamnya. Tapi berhubung siang Mbak Lea ada jadwal greja dan Pak Julian yang tidak bisa hadir pada malam hari maka diputuskan pagi-pagi. sebenarnya Pak Julian lah yang memberi tahu Mbak Lea jika tanggal 11 Juni adalah tanggal lahirnya Pras. Meski dia sempat membaca profilnya Pras ketika di sesi perkenalan dulu tapi ternyata Mbak Lea sudah lupa. Setelah itu Mbak Lea memberitahuku. Dan otomatis kita juga melibatkan Pak Julian sebagai atasan sekaligus orang yang membawa Pras ke tim Mbak Lea. Di sisi lain, perayaan ulang tahun memang jadi kegiatan wajib yang harus dilakukan di tim ini. Tujuannya hanya satu. Kekeluargaan. Harapannya, dengan semakin memperhatikan satu sama lain, hubungan yang terjalin pun bisa semakin dekat. Tentu saja itu berpengaruh untuk menjalankan program-program kerja dari tim kami ke depannya.

Jam 6 lebih 10 menit semua tim sudah berkumpul. Mbak Lea pun segera memberi tahu tim tentang maksud dia mengumpulkan mereka sepagi ini. Akhirnya skenario pun dirancang. Rasa-rasanya harus marah secara tiba-tiba pada yang ulang tahun atau segala menyalahkan dia terlalu mainstream. Kalaupun mau menyalahkan sesuatu tanpa sebab, harus yang lebih masuk akal. Maka skenario pun sedikit dimodifikasi dengan mengumpulkan beberapa ide dari tim creative.

Waktu sudah bergerak ke angka 9 lewat 30 menit. Pras sudah datang sejak 40 menit yang lalu dan sedang fokus di meja kerjanya begitu pun dengan tim lainnya. Semuanya seperti hari-hari biasanya kalau bekerja. Pak Julian sendiri akan datang sekitar jam 11 karena dia memang memiliki kepentingan paginya.

"Selamat pagi.... siapa yang belum sarapan ayo sarapan dulu. Nih... Pak Ujang hari ini membuat menu spesial bubur ayam khas Sukabumi" tiba-tiba saja Pak Ujang datang membawa nampan berisi beberapa mangkuk yang katanya berisi bubur.

Aku mengerutkan dahi. Lalu berdiri.

"Pak Ujang, ini kan bulan puasa. Ngapain Pak Ujang tawar-tawarin makanan. Emang Pak Ujang gak puasa?"

Pak Ujang mendekatiku "loh... Mas Putra ini gimana? Kan gak semuanya puasa. Pasti ada yang gak menjalani puasa kan. Tuh Mas Teo gak puasa. Setiap pagi suka sarapan di kantin. Di dalam ada Mbak Lea yang gak puasa juga. Cewek-cewek juga pasti ada yang berhalangan. Nah itu Mas Pras juga gak puasa kan?"

Pak Ujang menunjuk meja Pras. Seketika itu Pras langsung menatapnya.

"Hah? Saya gak puasa? Ya puasa lah Pak. Saya kan muslim" jawab Pras langsung.

"Masa? Ya udah kalau Mas Pras puasa. Yang lainnya barang kali. Ada yang mau beli bubur spesial khas Sukabumi? Atau Mas Putra mau cobain?"

Aku kembali mengerutkan dahi. Lalu kurogoh ponsel di celanaku dan segera mengirimkan chat di grup tim sementara yang tidak ada Pras di dalamnya.

LUST for LOVE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang