1. Kuntilanak
Siapa yang tidak mengenal sosok ini. Ia begitu dominan dan yang paling mencolok di alam sana. Sosok ini bahkan sering kita jumpai dimana-mana dengan wujud yang serupa tapi tak sama. Mungkin dalam sehari, aku bisa menjumpai belasan Nona ini dimana-mana. Sosok wanita ini memiliki sifat yang mungkin tidak bisa ditebak bagaimana suasana hati sesungguhnya.
Aku sering tertipu dengan sosok kuntilanak semacam ini : Awalnya ia menangis begitu menyedihkan, tapi jika ku perhatikan, tiba-tiba saja ia melirik ke arahku dan tertawa hihihi yang begitu mengerikan, atau bisa saja tiba-tiba memasang wajah amarah atau senyum menyeringai yang mengerikan.
Mungkin sosok kuntilanak itu bisa dibilang lebih kepada sering cari perhatian. Entah apa maksudnya, aku juga tidak mengerti. Yang jelas, aku sudah malas melayani sosok wanita kuntilanak semacam itu.Aku sudah sering mengalami hal-hal mistis berkaitan dengan kuntilanak yang aku pun tidak tahu harus menceritakan apalagi kisah tentang mereka. Karena mereka, ya begitu-begitu saja tak ada ubahnya. Tetapi, ada cerita yang menurutku menarik untuk diceritakan tentang kuntilanak. Dan hal yang ingin ku sampaikan kepada kalian tentang sosok ini adalah, bahwa sebenarnya kuntilanak itu memiliki karakter lebih kepada “cari perhatian” dan “ingin diperhatikan.” Jadi, jangan heran jika mereka menampakkan diri, kau mendengar suaranya, atau apapun itu cara yang mereka lakukan demi mendapatkan perhatian dari manusia.
“Nona Cantik yang Mengepakkan Sayap”
Waktu itu aku masih sekitar kelas 1 SD. Kedua orangtuaku asli orang Sleman, Yogyakarta. Setiap tahun, tepatnya lebaran, aku selalu mudik ke kampung halaman kedua orangtuaku, kecuali Ayah karena ia harus tetap bekerja. Ayah dan Ibuku adalah tetangga di satu kampungnya, hanya berbeda RT. Jadi, aku tidak perlu mudik jauh-jauh lagi karena jarak rumah Kakek dan Nenek dari Ayah-Ibu hanya dengan berjalan kaki pun cukup.
Malam itu masih sekitar pukul 18.30 wib, tetapi suasana sudah sangat sepi sekali. Namanya juga di kampung, tetangga masih belum ramai, penerangan juga masih minim. Jika waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 wib, daerah di perkampungan sudah mulai sepi dan agak mencekam jika malam mulai segera tiba, suara-suara aneh mulai bermunculan entah dari mana datangnya. Saat itu, aku memilih untuk tidur di rumah Kakek dan Nenek dari Ibuku, sebut saja Mbah Etan. Karena Ibuku 6 bersaudara, jadi suasana di sana lebih ramai, tidak begitu mencekam. Sedangkan ayahku adalah anak tunggal, jadi jika tidur di rumah Ayah akan terasa sekali sepinya daerah perkampungan.
Rumah Mbah Etan berada di tengah-tengah. Depan rumahnya adalah kebun mlinjo, samping kanan dan kiri rumahnya adalah halaman belakang rumah tetangga yang ditanami pohon pisang, mangga, jambu, pepaya, dan nangka. Sedangkan belakang rumahnya adalah rumah tetangganya yang sudah lama kosong dan tidak terawat.Berbeda dengan rumah Ayah atau sebut saja Mbah Kulon, rumahnya berada di pinggir jalan, samping kanan dan belakangnya adalah rumah tetangga, sedangkan samping kirinya adalah rumah kosong, dan beberapa meter ke kirinya lagi adalah tempat pemakaman di kampung. Malam itu, ketika aku tidur di rumah Mbah Etan bersama saudara yang lainnya, aku sengaja mengintip melalui jendela di samping kiri rumah Mbah Etan. Aku hanya penasaran saja bagaimana suasana di luar rumah jika malam hari. Karena di Jawa, kalau magrib sudah tiba, anak-anak benar-benar tidak boleh untuk keluar rumah lagi. Tempat yang kuintip adalah kebun milik tetangga yang ditanami pohon pepaya, mangga, pisang, jambu, nangka, dan ada kandang bebek serta ayam di sana.
Awalnya, aku hanya mengintip sebentar saja karena ternyata di luar benar-benar gelap, hanya ada satu penerangan saja di luar. Setelah beberapa saat kemudian, aku penasaran lagi lalu mengintip lagi melalui jendela yang sama. Ternyata kali ini ada seekor angsa yang aku lihat sedang berjalan di sekitar kandang bebek. Kupikir itu memang angsa milik tetangga sebelah. Angsa itu ku lihat jalan pelan-pelan lalu mengepak-ngepakkan sayap. Setelah itu, ia sedikit terbang dan lalu menghilang. Kaget dan bingung memang, karena Ibu dan Bude selalu bercerita kalau sejak kecil, di kampung itu banyak sekali dedemit atau hantu yang sering menampakkan diri. Aku penasaran kemana Angsa itu tadi pergi dan tetap mengintip melalui jendela sambil mencari-cari Angsa itu tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Crystal 2
ParanormalDunia ini tidak seperti apa yang kita lihat. Terdapat banyak misteri dalam kehidupan ini Apa yang kau lihat, Apa yang kau saksikan, Apa yang kau rasakan, Apa yang kau ketahui, Masih tersimpan banyak misteri di dalamnya. Terlebih lagi tentang dua ala...