5 - Firasat II

1.6K 166 3
                                    

"Asmara"

Atau, beralih pada kisah yang lain. Ini tentang hubungan asmara kakakku dan kakak sepupuku ketika ia masih berkuliah dan aku masih SMA. Ketika itu, kakakku memang sedang dekat dengan seseorang bernama Rio. Ia adalah seorang abdi negara yang sama sepereti ayah. Kakakku dulu memang agak terobsesi dengan pria yang memiliki profesi sama seperti Ayah. Mereka kenal melalui media sosial. Sebelumnya, kakak memang selalu meminta saran dariku apakah pria yang sedang dekat dengannya ini baik atau sebaliknya. Aku bilang, iya menurutku Rio itu baik ko.

Akhirnya, setelah lama berkenalan melalui media sosial, mereka pun bertemu di tanggal 18 januari 2013. Iya jadi, Rio ini dinas di Jakarta. Setelah pertemuan itu, Ayah dan Ibu menyetujui kedekatannya dengan Rio. Tapi tidak denganku. Aku masih meragukan lelaki yang dekat dengan kakakku itu. ibu bilang Rio itu anaknya sopan. Ayah bilang, Rio itu enak diajak bicara, tidak kaku. Dan aku bilang, hmm sepertinya aku harus mencari tau dulu tentang Rio.

Terkadang, aku memang selalu berbeda pendapat dengan yang lain. Aku memiliki alasan lain berdasarkan firasat batinku ini, serta terkadang bisa membaca apa maksud dan tujuan seseorang itu dari sorot matanya, sehingga aku melihat seseorang dari dua sisi dimana sisi lain tersebut tidak diketahui orang lain. Rio itu memang menyukai kakakku, tapi entah kenapa dia masih ragu pada dirinya sendiri yang membuatnya juga menjadi agak ragu dengan kedekatannya itu.
6 bulan berlalu, Rio dan Kakak masih dekat dan berhubungan baik melalui media sosial.

Kakak sepertinya mengabaikan pesanku yang pernah aku sampaikan sejak ia dekat dengan Rio, untuk tidak terlalu menyukainya. Tapi kakak selalu bilang tidak usah khawatir, kakak dan Rio pasti akan baik-baik saja.

Akhirnya 10 bulan berlalu hubungan mereka masih berlanjut. Tetapi Rio selalu sibuk di Jakarta sehingga tidak sempat untuk menjenguk kakak yang di Bandung. Firasatku ini mengatakan ada sesuatu yang tidak beres, tapi firasat apa ini? Aku juga belum tau pasti.

Keesokkan harinya, kakak bercerita katanya sih Rio akan datang lagi ke Bandung untuk menemuinya. Hmm.. baiklah semoga saja perkataannya itu benar. Tetapi natinku ini berkata lain, "apakah benar Rio akan datang? Atau itu hanya ucapan palsunya saja hanya untuk menenangkan Kakak?"

Aku tidak bisa menahan firasat batinku ini,

"Kak, kalau Rio sapai tanggal 10 Oktober nant tidak datang juga. Kakak jangan terlalu berharap ya sama dia" ,ujarku

"Maksudnya gimana? Kamu nakut-nakutin kakak?" ,tanya kakaku yang kaget

"Bukan begitu, hanya saja firasatku ini berkata lain tentang Rio." ,jawabku

"Hmm.. yasudahlah kita lihat saja nanti ya. Semoga saja firasatmu itu salah."

Bukannya tanpa alasan aku mengatakan seperti itu. aku juga tidak tahu kenapa aku sering mendapatkan firasat dari mata batinku secara tiba-tiba, tak terduga, dan kurasa itu semua mustahil untuk dipercayai.

Bahkan, aku sendiri terkadang takut dengan ucapanku sendiri. aku tidak tau dari mana sumber pemikiran itu. Aku justru menganggap ucapanku itu hanya sebuah candaan. Hingga pada akhirnya, tanggal 10 Oktober tiba, dan ucapanku itu terjadi pada hubungan kakak dan Rio. Entah mengapa, mata batinku ini rasanya sangat kuat sekali jika berkaitan dengan anggota keluarga.

"Nayshi, Rio benar-benar tidak datang. Lalu bagaimana dengan hubungan kakak selanjutnya?" ,tanya kakaku yang mulai khawatir dan sedih.

"Aku tidak tau kak. Mata batinku memberikan gambaran kalau 3 bulan lagi, entah tepatnya kapan, sepertinya kakak akan putus dengan Rio. Jadi jangan galau ya kak." ,jawabku pelan-pelan.

"Serius kamu? Kenapa Rio tega yaa.. Atau jangan-jangan benar apa kata temannya itu, kalau Rio akhir-akhir ini sering ke kampus UI untuk menjemput seorang perempuan." ,dugaannya

"Mungkin. Tapi bisa saja itu saudara atau memang temannya, tidak usah berburuk sangka kak." ,kataku

"Apa kamu tau kenapa kakak dan Rio bisa sampai putus begitu? Kan satu tahun lebih kakak dan dia berhubungan." ,kata kakakku

"Itu namanya bukan jodoh kak hehehe" ,kataku santai

Tak terasa 3 bulan berlalu dan hubungan mereka pun berakhir, tetapi dengan cara yang baik dan mereka juga masih tetap berkomunikasi walaupun saat ini status mereka hanyalah teman.

Aku sendiri sudah sangat hafal. Jika firasatku ini sangat kuat dan mengganggu pasti ada sesuatu yang mungkin akan terjadi di keluargaku. Sebelum hal itu terjadi, aku selalu mengatakannya kepada keluargaku agar apapun itu yang akan terjadi nantinya bisa dicegah dan mendapatkan ja;an keluarnya. (Jika Tuhan mengizinkan).

Dan harus ku katakan, aku bukanlah seorang paranormal ataupun dukun yang dapat mengetahui masa depan seseorang. Masa depan hanyalah Tuhan yang tahu. Aku hanyalah seseorang yang hanya diberi kemampuan untuk membaca sebuah tanda-tanda yang Tuhan berikan, dan itu semua tetaplah Tuhan yang menentukan bagaimana skenario yang akan terjadi nantinya. Aku tidak bisa mengatakan bahwa diri ini dapat mengetahui kejadian-kejadian di masa mendatang. Aku bukanlah siapa-siapa, apa yang ku ketahui hanyalah sebagian kecil saja bahkan hanya secuil dari betapa besarnya kekuasaan Tuhan. Jadi, jika kalian berpikir aku bisa meramalkan masa depan, aku katakan "tidak." Aku hanya dapat merasakan firasat serta suatu gambaran atas seizin-Nya.

Indigo Crystal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang