40 - Terkena Sakit Kiriman

429 52 6
                                    


Mohon maaf ya untuk cerita Barak Dalmas di unpub, soalnya banyak ponti (pocong+kunti) yang mampir ke rumah dan agak mengganggu karena mereka merasa eksis gitu aku ceritain.

Tapii....

Kali ini aku mau ceritain kisah lain aja ya, tentang seseorang yang udah hampir 3 tahun sakit dan tak kunjung sembuh. Padahal dia udah dibawa berobat kemana-mana, ke dokter, orang pinter, pengobatan alternatif, ruqyah, dan bermacam obat herbal maupun obat mahal sudah dicoba namun tak juga ada hasilnya. Singkat cerita saja ya :)

Sebenernya kejadian ini udah lama, tapi aku baru sempat menuliskan kisahnya saat ini. Selamat membaca, semoga setiap pesan kebaikan yang ingin aku sampaikan kepada kalian bisa tersampaikan melalui sebuah tulisan sederhana ini :)

•••

◾ Sakit karena Kiriman dari Orang

15 november tahun lalu (2019), mendadak aku kedatangan seorang tamu dalam keadaan kesakitan. Wajahnya memucat, raganya tak berdaya, dan ucapannya melantur hingga tak bisa dipahami oleh siapapun.

"Nay, ini tuh udah hampir 3 tahun kayak gini terus. Om juga gatau harus gimana lagi, sakitnya gak wajar," jelasnya dengan putus asa.

Kini, tante Dena terbaring tak sadarkan diri di ruang tamu rumahku. Terlihat sangat jelas bahwa suaminya sudah hampir putus asa melihat keadaan istrinya yang sudah 3 tahun terakhir ini sakit dan tak kunjung sembuh. Sudah berbagai macam cara mereka lakukan, tapi istrinya ini tak juga menemui jalan kesembuhan. Tak tahu penyakit apa yang diidapnya, dan apa yang sebenarnya terjadi. Hingga akhirnya mereka hanya berdoa dan pasrah.

Dokter mengatakan ini hanya sakit biasa, tak perlu penanganan serius. Tapi orang pintar mengada-ngada dengan mengatakan bahwa tante Dena telah di santet oleh saudaranya sendiri karena masalah jual-beli tanah. Adapula seorang alim yang berkata bahwa doanya manjur sehingga tante Dena harus di ruqyah bertahap selama satu/dua bulan. Segala macam cara dan proses telah ditempuh oleh tante Dena, tapi nyatanya Tuhan tak berkehendak untuk menjadikan mereka semua perantara jalan kesembuhannya.

Hingga akhirnya, siang itu Ayah menelponku bahwa keluarga om Dion akan segera ke rumah karna membutuhkan pertolongan. Intinya, mereka sudah putus asa dan tak tahu harus kemana lagi untuk mencari jalan kesembuhan agar semuanya kembali membaik. Karna jujur saja, setelah berobat kesana kemari menemui orang pintar mereka justru semakin takut dan berprasangka yang tidak-tidak perihal santet. Mereka tak paham sama sekali dan justru semakin parno, hingga akhirnya berprasangka yang tidak baik kepada saudaranya sendiri.

....

Om Dion ini adalah rekan kerja ayahku.  Sebenarnya, sudah sejak lama om Dion bercerita pada ayah kalau istrinya ini mengalami sakit. Tapi om Dion sendiri memang tak pernah terbuka soal apa yang sebenarnya dialami istrinya tersebut.

Sebelumnya, beberapa rekan kerja ayah memang sudah tahu kalau aku ini memiliki kemampuan indigo. Rasanya memang sudah tidak asing lagi jika semakin hari banyak dari teman ayah atau ibu yang mengenalku karna keunikan yang aku miliki ini. Iya, sebut saja ini keunikan yang aku miliki karena kemampuan yang berbeda dari yang lainnya. Jangan disebut kelebihan ya, karena rasanya masih ada banyak kekurangan yang aku miliki :)

...

Siang itu sebenarnya aku bingung harus bagaimana menangani seseorang yang katanya disantet ini. Biasanya, dalam situasi seperti ini aku hanya menangani seseorang yang kesurupan saja. Tapi nyatanya kasus kali ini berbeda, dan mau tidak mau aku harus bisa menyelesaikan masalahnya.

"Om, ini udah dari kapan? awalnya gimana? kalau dari dokter atau orang pinter katanya gimana?" tanyaku sebelum menarik kesimpulan atas kejadian yang menimpa tante Dena.

Indigo Crystal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang