42 - Sebelum Sidang (1)

271 36 2
                                    


MATA BATIN SEBELUM HARI SIDANG TIBA

S - Tidak lulus.
S - Tidak lulus.
A - Tidak lulus.

2 minggu sebelum menemui hari Prasidang, aku sudah menerima gambaran-gambaran melalui mata batin. Sepertinya akan ada beberapa orang yang tidak lulus sidang, dan salah satunya adalah temanku sendiri.

Kupikir, ini hanyalah kekeliruan dan hanya sebatas kehaluanku saja karena sebentar lagi aku akan memulai ujian prasidang di tanggal 6 Agustus. Ah, mungkin saja aku yang sedang grogi. Decakku.

Penguji 1 - Pak Hadi
Penguji 2 - Bu Riana
Ketua Sidang - Bu Nindi

Lagi-lagi, mata batinku terus memberi sinyal. Mungkin maksudnya memberi sedikit bocoran agar aku lebih mempersiapkan diri. Tapi lagi-lagi, sifat manusiawiku tetap saja bersikuku bahwa apa yang kuterima melalui batin ini adalah karena aku yang sedang cukup grogi, jadi jelas saja aku mengabaikannya walaupun sedikitnya aku sudah diberitahu.

"Kak ih, kenapa aku ngeliat ada temen aku yang ga lulus. Terus aku liat juga dapet dosen pengujinya malah yang dihindari banyak orang. Tapi yang banyak nanya pas sidang nanti tuh malah Pak Hadi. Aku bisa jawab gak ya?" ujarku pada kakak.

"Ah gampang," jawabnya terlalu santai.

"Terus ya aku liat temen satu kelompok aku nanti tuh nangis, tapi temenku yang cowo duaan ekspresinya kayak udah pasrah banget," ceritaku lagi.

"Ga bisa jawab kali dianya. Kamu tuh yang penting ngerti aja gausah dihafal ya. Dulu juga aku sidang paling terakhir, mana dapetnya Pak Siswandi dosen farmasi yang killer. Aku kan ngafalin ya, eh taunya pas sidang bagian aku, dia gak nanya apa-apa. Padahal yang lain tuh banyak ditanya-tanya," cerita kakak.

"Kok bisa gitu?" tanyaku heran.

"Makanya kamu nanti gausah fokus apa kata orang, percaya sama diri kamu sendiri aja. Apa yang terjadi sama orang lain belum tentu kamu alami juga, semua itu tetep tergantung dari doanya masing-masing loh ya. Kalau kamu selalu minta sama Allah apalagi di 1/3 malam, pasti dimudahin semuanya," jelas kakak.

"Tapi tiap abis shalat malem aku malah dapet gambaran siapa temenku yang gak lulus, siapa nanti dosen pengujiku," jelasku.

"Ya itu kan tandanya Allah kasih petunjuk sama kamu supaya kamu lebih bisa mempersiapkan diri Nay," ucap kakak.

"Hmm.. iyaa ya. Lagipula aku dikasih liatnya gini, temenku yang gak lulus itu sebabnya karna mereka gak yakin sama diri mereka sendiri kak. Aura temenku banyak yang gelap karna mereka deg-degan. Tapi alhamdulillah karna aku selalu dibekali pesan dari ibu, selalu inget apa kata orangtua, insyaAllah nanti sidangnya dilancarkan," jelasku.

"Iya harus yakin. Aku juga yakin nasibmu bakalan sama kayak aku, pasti kamu juga gak akan ditanya aneh-aneh. Liat aja nanti," bercanda kakakku sambil tertawa.

Iyaa kakakku ini bicaranya emang selalu saja apa adanya. Sepintas aku selalu tidak mempercayainya, tapi entah kenapa apa yang kakak peringatkan selalu saja benar terjadi. Entah kebetulan, entah memang batinnya selalu condong untuk menjaga adiknya.

Intinya, mata batinku memang tidak bisa mengetahui bagaimana tentang keadaanku sendiri. Tapi Tuhan dengan begitu Adilnya memperingatkanku melalui kakakku yang juga sama-sama peka dengan hal-hal semacam itu.

...

H-14 SIDANG

Setelah sukses melewati prasidang yang berjalan lancar tanpa kendala apapun pada tanggal 6 agustus lalu, akhirnya aku bisa melanjutkan untuk ujian sidang sarjana pada tanggal 27 Agustus. Ya, di ujian prasidang lalu aku begitu tenang, mantap, dan yakin semua akan berjalan lancar.

Indigo Crystal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang